KUK PENINDAS TELAH DIPATAHKAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 09/06/2017
Yesaya 9:4 (TB) (9-3) Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
Isaiah 9:4 (UKJV) For you have broken the yoke of his burden, and the staff of his shoulder, the rod of his oppressor, as in the day of Midian.
Kuk adalah beban yang disandarkan pada leher kerbau atau lembu untuk menggarap sawah. Kuk ini berat dan membebani. Dalam alkitab kuk ini sebagai simbol penindasan 1 Raj 12:4 (band kis 15:4). Kuk sering juga digambarkan sebagai beban hidup yang dipikul oleh seseorang.
Zaman Yesaya bin Amos (proto Yesaya) melayani di Yehuda dalam situasi krisis, di mana raja-raja terakhir Uzia, Yotam, Hizkia dan Ahaz mengalami kesulitan menghadapi politik luar negeri. Yesaya melihat sendiri Yehuda dalam tekanan Assyur, Babilonia dan Mesir. Samaria sendiri telah ditahlukkan Assyur tahun 720 SM. Yerusalem juga merupakan incaran para raja-raja sekitar. Yeruslaem sendiri pernah dikepung oleh Assyur 2 Raj 18-19 namun diluputkan Tuhan. Tekanan dari bangsa-bangsa sekitar tentu menjadi beban bahkan harus dipaksa untuk memberikan upeti kepada bangsa asing, diperas dan ditindas begitu hebat. Siapakah yang membebaskan umat Allah dari tekanan dan segala penindasan ini?
Hal inilah yang disampaikan oleh nabi Yesaya bahwa Tuhan sendiri akan datang dan bertindak untuk mematahkan kuk. Pembebasan itu adalah dengan kelahiran seorang putera. Lengkapnya: Yesaya 9:6 (TB) (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Dapat kita bayangkan dijajah atau ditindas menjadi beban yang sangat berat. Melawan tidak kuat dan bisa berdampak fatal karwna akan mengalami penindasan yang lebih besar. Diperdaya dan semakin tak berdaya. Inilah pengalaman Yehuda dalam masa-masa Yesaya. Diancam Assyur, tekanan politik luar negeri dari Mesir dan Babel. Semuanya membebani umat Tuhan. Tuhan sangat menentang penindasan. Yesaya menyampaikan suatu harapan baru bahwa Tuhannakan mematahkan segala penindasan dan membebaskan umatNya. Umat akan menang dan kemenangan mereka seperti kemenangan melawan Midian. Kekalahan Midian suatu istilah bagi musuh yang tertunduk malu dan tidak mampu mengangkat muka.
Apa yang terjadi ketika Yehuda mengalahkan Midian. Dalam hakim-hakim diceritakan bahwa umat Allah ditindas oleh orang Midian, namun Tuhan mengangkat Gidion memimpin umat Allah mengalahkan orang Midian sehingga mereka tidak dapat mengangkat kepada dan umat Allah hidup dengan aman (Hakim 8:28). Pertistiea Midian ini menjadi satu cerita yang turun temurun dalam tradisi Israel. Bahwa kemenangan atas Midian adalah pembebasan dimana mereka menang, mereka yang tertunduk dan ditindas dimenangkan Tuhan. Sebaliknya orang yang membusungkan dada, dengan kekuatannya menindas orang lain tertunduk malu dan tak berani mengangkat wajah. Demikianlah Tuhan mengembalikan keceriaan orang yang terbeban dan mengembalikan kebebasan orang-orang tertindas.
Sahabat yang baik hati. Renungan pagi ini memberikan harapan bagi kita. Tuhan tidak membiarkan orang-orang yang dikasihinya terindas dan terlindas. Tuhan akan bertindak dan mematahkan kuk penindasa dan membebaskan kita dari berbagai beban yang menakan kita. Nerharaplah selalu kepada Tuhan dalam segala pergumulan dan beban hidup yang kita alami. Tuhan akan bertindak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar