Rabu, 05 Juni 2019

PELANGGARAN YANG BERULANGKALI

PELANGGARAN YANG BERULANGKALI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 06/06/2019

Yesaya 26:16 (TB)  Ya TUHAN, dalam kesesakan mereka mencari Engkau; ketika hajaran-Mu menimpa mereka, mereka mengeluh dalam doa.

Isaiah 26:16 (RWV)  LORD, in trouble have they visited thee, they poured out a prayer when thy chastening was upon them.

Banyak orang tidak peduli akan nasihat, namun setelah tersandung baru sadar dan menyesali diri. Kira-kira demikianlah keadaan umat Allah ketika  Yesaya hadir menyampaikan Firman Tuhan di tengah-tengah Israel.

Memang di dalam Perjanjian Lama ada satu istilah teologi yang disebut dengan "theology of deutronomium" jika diterjemahkan "teologi perulangan".  Dalam theologi deutronomium ini kita temukan pengalaman sejarah bangsa Israel yang berulang-ulang. Berulang-ulang bangsa Israel berseru-seru kepada Tuhan, Tuhan juga berulang-ulang membebaskan bangsa Israel dan berulang-ulang pula bangsa Israel pelanggaran. Seolah tiada habis-habisnya pelanggaran bangsa Israel, namun tak berkesudahan pula kasih setia Tuhan kepada umatNya.

Tuhan memanggil dan menetapkan Israel menjadi bangsaNya, dengan tangan yang kuat Tuhan membebaskan umatNya dari penindasan. Namun setelah hidup mereka tenang dan stabil mereka lupa akan Tuhan. Maka Tuhan pun murka dan mereka menghadapi kesulitan mereka ditindas bangsa asing. Maka bangsa Israel datang berseru-seru kepada Tuhan. Tuhan tidak membiarkan bangsa Israel binasa, Tuhan mendengar doa mereka dan membebaskan mereka. Setelah dibebaskan, mereka bersukacita atas mujizat dan kuasa Allah, namun dalam perjalanan waktu mereka meninggalkan Tuhan. Atas sikap itu Tuhan mendatangkan hukum, maka mereka datang berseru-seru meminta tolong kepada Tuhan. Maka Tuhan pun mendengar doa mereka dengan membebaskan mereka dari penjajahan bangsa asing. Demikianlah terus menerus terulang dalam kehidupan Israel. Teologi deutronomium ini ditemukan dalam kitab keluaran, sejarah perjalanan bangsa Israel dari Mesir ke Kanaan, Jaman Josua, Dan Hakim-hakim.  Setiap kali bangsa Israel dalam kesesakan mereka berseru-seru kepada Tuhan.

Yesaya dalam renungan pagi ini menjelaskan bagaimana Tuhan akan menghukum Israel atas pelanggaran mereka dengan amat dalam yaitu dengan Pembuangan Babel. Peristiwa Pembuangan Babel bukanlah hukuman biasa, mereka terpukul habis, kota mereka hancur, tinggal puing dan korban perang, mereka terbuang sebagai bangsa asing. Atas penderitaan yang amat sangat ini, mungkin ada yang telah berputus asa, mereka menganggap riwayat Israel telah berakhir.

Disinilah Yesaya hadir, memberikan motivasi dan membangkitkan semangat agar mereka mau berseru-seru kepada Tuhan. Tuhan bersedia dan berkenan mengampuni dan memaafkan pelanggaran umatNya asalkan mereka mau datang berseru-seru kepada Tuhan di dalam doa. Tuhan tidal akan mengingat dosa dan pelanggaran mereka demi kasih dan perjanjianNya kepada umat

Yesaya 26:16-20 (TB)  Ya TUHAN, dalam kesesakan mereka mencari Engkau; ketika hajaran-Mu menimpa mereka, mereka mengeluh dalam doa.
Seperti perempuan yang mengandung yang sudah dekat waktunya untuk melahirkan, menggeliat sakit, mengerang karena sakit beranak, demikianlah tadinya keadaan kami di hadapan-Mu, ya TUHAN:
Kami mengandung, kami menggeliat sakit, tetapi seakan-akan kami melahirkan angin: kami tidak dapat mengadakan keselamatan di bumi, dan tiada lahir penduduk dunia.
Ya, TUHAN, orang-orang-Mu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah dikubur di dalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun TUHAN ialah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali.
Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu.

Dalam kesesakan yang mereka alami, Yesaya mengajak bangsa Israel agar datang berseru-seru kepada Tuhan. Tuhan Alan mendengar dan menjawab seruan mereka. Sehebat apapun penderitaan yang mereka alami, sakit melahirkan atau bahkan mati sekalioun. Tuhan Alan membangkitkan kembali.

Sahabat yang baik hati! Apa yang disuarakan oleh Yesaya ini adalah tetaplah berpengharapan kepada Tuhan. Dalam kesesakan yang berat sekalipun jangan pernah berputus asa. Datanglah kepada Tuhan di dalam doa. Tuhan selalu dekat kepada setiap orang yang berseru kepadaNya. Dia hanya sejauh doa.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...