Jumat, 07 Juni 2019

JAGALAH LANGKAHMU

JAGALAH LANGKAHMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 08/06/2019

Pengkhotbah 4: 17a Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah!

Ecclesiastes 5:1a (RWV)  Keep thy foot when thou goest to the house of God,

Kitab Pengkotbah merupakan kitab yang benar-benar mencerahkan bagi setiap orang yang membacanya. Mendorong setiap orang untuk kritis dan menyadari apa yang terjadi disekitarnya. Disatu sisi pengkotbah menekankan kebebasan pribadi, namun pada pihak lain dia mengingatkan hal kesia-siaan. Kalau segala sesuatu adalah upaya menjaring angin dan kesia-siaan apa artinya kita berelelah dan menyusahkan diri melakukan ini Dan itu?  Pengkotbah hadir agar setiap orang kritis terhadap segala sesuatu dan apa tujuan kita melakukan sesuatu. Pengkotbah bukan mau menafikan segala sesuatu, namun dalam melakukan segala sesuatu orang melihat maknanya sendiri.
Pengkhotbah 2:22-24 (TB)  Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya?
Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Ini pun sia-sia. Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa ini pun dari tangan Allah.

Pengkotbah juga menganjurkan pilian-pilihan yang sulit dimengerti, namun jika ditelaah dengan seksama sungguh benar adanya. Pengkhotbah 4:2-3 (TB) "Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati, yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup, yang sekarang masih hidup. Tetapi yang lebih bahagia dari pada kedua-duanya itu kuanggap orang yang belum ada, yang belum melihat perbuatan jahat, yang terjadi di bawah matahari."

Apakah yang dikehendaki oleh Pengkotbah, sesungguhnya agar setiap orang menyadari langkahnya dan mengerti apa yang dilakukannya. Jika itu kesia-sian kenapa kita harus menyusahkan diri akan hal ini dan itu. Bukankah lebih baik kita menjalani hidup ini dengan penuh takut akan Tuhan dan menghasilkan yang mendatangkan sukacita dan bahagia baik until diri sendiri dan orang lain? Jangan bersusah hati apa yang terjadi dalam hidup ini segalanya adalah keputusan Tuhan. (band. Pengkotbah 3:1-14)

Dalam hal kehidupan keagamaan Pengkotbah memberikan nasihat dalam yang sangat penting. Jangan sampai ibadah kita hanya formalis semata, apalagi ibadah yang dilakukan sebagai bedak penutup tingkah laku. Ibadah harus dilakukan denggan kesungguhan hati, makanya sebelum melangkah ke Bait Allah Pengkotbah mengingatkan: jagalah langkahmu!

Pada beberapa terjemahan engkotbah 4:17 ini digabungkan menjadi Pasal 5. Hal itu bertujuan menggabungkan 4:17 menjadi bahagian penjelasan bagaimana seseorang berhikmat dalam melakukan  peribadahan pada 5:1-7. Ada tiga nasihat Pengkotbah terhadap praktek peribadahan yaitu:

1) Hati-hati melangkah kaki ketika memasuki Bait Allah. Peringatan ini menasihatkan agar ibadah yang Kita lakukan harus didasari dari hati yang tulus beribadah.
2) Jaga dan pelihara mulut, lebih baik banyak mendengar. Disini Pengkotbah menasihatkan di Bait Allah Kita memakai telinga until mendengar sabda Dan Firman.
-3) Banyarlah nazar yang terucap dari mulut.Tuhan itu mendengar dan mengingat apa yang kita ucapkan. Bahkan apa yang kita niatkan di dalam hati diketahui oleh Tuhan. Kelak Tuhan akan menagih itu pada kita. Apa yang Kita nazarkan akan ditagih oleh Tuhan karena nazar yang sudah diberi adalah milik Allah. Ulangan 23:21 (TB)  "Apabila engkau bernazar kepada TUHAN, Allahmu, janganlah engkau menunda-nunda memenuhinya, sebab tentulah TUHAN, Allahmu, akan menuntutnya dari padamu, sehingga hal itu menjadi dosa bagimu.

Sahabat yang baik hati! Pengkotbah mengingatkan perilaku kita sebagai orang beribadah. Bukankah seringkali ibadah Dan simbol-simbol akan telah banyak diselewengkan? Dalam kontestasi politik di Indonesia lalu misalnya beberapa istilah ibadah keagamaan dipergunakan untuk menghimpun kekuatan politik tertebtu. Ibadah yang dipolitisasi memang membuat seram Dan menakutkan. Jauh sebelum itu  Pengkotbah memberikan peringatan keras jagalah langkahmu kalau engkau berjalan menuju rumah Tuhan. Ibadah kita harus murni untuk menyembahan. Ibadah kita harus menunjukkan ketaatan dan kesetiaan di dalam hati yang terbuka di hadapan Allah.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...