Senin, 03 Juni 2019

BERBAHAGIALAH ORANG YANG DIAMPUNI DOSA DAN PELANGGARANNYA

BERBAHAGIALAH ORANG YANG DIAMPUNI DOSA DAN PELANGGARANNYA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi Kita. Selasa, 04/06/2019

Roma 4:7 (TB)  "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;

Romans 4:7 (RWV)  Saying, Blessed are they whose iniquities are forgiven, and whose sins are covered.

And pasti sependapat bahwa "kerugian immaterial jauh lebih besar dibandingkkan kerugian material." Secara pribadi lama saya menelaah pendapat ini dan kalau kita renungkan dalam-dalam pernyataan tersebut sangat benar. Hal itu juga dapat kita gali dari sudut pandang Alkitab sebagaimana kita temukan dalam renungan hari ini yang mengatakan: berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya dan yang ditutupi dosa-dosanya.

Jika kita memiliki hutang material itu sangat mudah diselesaikan, carikan uang dan bayarkan maka anda akan merasa lega dan bebas dari rasa hutang. Namun bagaimana jika ada hutang budi atau hutang dosa? Misalnya kita memiliki kesalahan terhadap sahabat atau orang yang kita kenal baik maka pertanyaan dengan cara apa kita menebusnya? Seumur-umur kita sudah tidak dipercaya, apalagi kesalahan itu membekas dan melukai orang lain yang sulit dilupakan dan dimaafkan. Setiap kita mau jumpa kita merasa malu dan menutup diri. Setiap ada usaha kita meminta maaf sudah orang yang bersangkutan dudah memingkan wajahnya terhadap kita? Oh...dunia ini rasanya gelap. Sekalipun mau merubah sikap namun kita telah dianggap bersalah dan hubungan kita rusak. Inilah namanya kerugian immaterial. Pergumulaan bathin di dalam jiwa seseorang yang terus membuat diri bersalah dan berhutang namun belum termaafkan.

Kondisi demikianlah Paulus menggambarkan manusia berdosa di hadapan Allah dalam Surat Roma. Allah begitu baik kepada manusia. Tuhan memberkati hidup kita, memberikan apa yang kita butuhkan, menjagai dan melindungi kita dari segala bahaya. Segala apa yang baik telah Tuhan berikan bagi kita tetapi apakah balas yang kiat berikan kepada Tuhan. Penciptaan Manusia segambar dengan Rupa Allah dan penempatan Manusia di Taman Eden adalah perbuatan Allah yang memberikan derajat tertinggi bagi manusia dan hiduo di Taman Eden adalah Pemberian terbaik dari Allah kepada manusia. Namun apa yang terjadi, manusia melanggar perintah Allah, manusia tidak setia bahkan hendak meninggikan diri menjadi sama dengan Allah serta mengabaikan perintahNya. Sejak kejatuhan manusia dalam dosa, Adam malu dan bersembunyi dari hadapan Allah.

Adam yang malu dan bersembunyi itulah keadaan manusia berdosa, bersembunyi dibalik apa saja yang dianggapnya menghalangi dia berhadapan dengan Tuhan. Manusia berdosa berpikir dia bisa berlari dan bersembunyi dari hadapan Allah dengan menutupi kesalahan. Sampai kapan kita bersembunyi dari hadapan Allah? Tuhan sendiri melihat manusia itu berlelah dan bersusah menutupi dosa. Semakin berusaha menutupi dosa dengan dosa akhirnya manusia akan berhenti dan berakhir pada kematian: sebab upah dosa adalah maut.

Tuhan baik pada manusia, Tuhan berkenan dan bersedia mengampuni pelanggaran dan dosa manusia terhadap Allah, sesama dan alam melalui penebusan di dalam Yesus Kristus. Penebusan Kristus memulihkan keadaan kita. Oleh dosa Kita telah di luar kasih karunia, namun oleh pengampunan di dalam Yesus Kristus kita kembali di dalam anugerah Allah.

Sahabat yang baik hati! Berbahagialah orang yang diampuni dosa pelanggaran-pelanggarannya. Mengingatkan kita kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus. Hutang dosa dan pelanggaran Kita telah dibayar lunas melalui penebusan Kristus dinkatu salib. Hanya inilah yang dikehendaki oleh Yesus: jangan berbuat dosa lagi.

Pernah seorang perempuan ketahuan melakukan dosadan dibawa kehadapan Yesus yang menurut hukum Yahudi, perempuan itu harus mati di lempari. Yesus membelanya di hadapan Farisi dan ahli Taurat: barang siapa yang tidak berdosa, biarlah dia yang pertama melempar batu. Farisi, ahli Taurat, imam dan lewi satu persatu meninggalkan dan tak berani melempar batu. Yesus bangkit dan menyapa perempuan tersebut dan berkata: kembalilah dan jangan berbuat dosa lagi. Sejak itu dia bebas dan menjalani kehidupannya. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya dan yang ditutupi dosa-dosanya.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...