Minggu, 29 September 2019
MEMIKUL SALIB DAN MENGIKUT YESUS
MEMIKUL SALIB DAN MENGIKUT YESUS
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Senin, 30/09/2019
Matius 10:38 (TB) Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
Matthew 10:38 (RWV) And he that taketh not his cross, and followeth after me, is not worthy of me.
Pemuridan adalah suatu hal yang terus menerus kita lakukan. Mengasah dan menguji kesetiaan kita sebagai murid Tuhan Yesus. Berbicara tentang pemuridan memang sepenuhnya Yesuslah yang memanggil, memperlengkapi, mengutus dan memelihara murid-muridNya menjalankan misi. Dari catatan-catatan Injil setidaknya ada 3 syarat menjadi murid Yesus:
- menyangkal diri
- memikul salib
- dan mengikut Yesus
Hal itu kita temukan dalam Matius 16:24 (TB) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Satu dari syarat itu disebutkan Yesus dalam renungan hari ini. Bahwa seorang yang tidak mau memikul salib tidak layak menjadi murid Tuhan Yesus.
Apa arti dari kata memikul salib? Berangkat dari kata "memikul", suatu aktifitas seseorang yang membawa beban di bahunya. Beban yang dibawa dibahu biasanya berat, bukan ringan. Kalau ringan bisa ditenteng seperti orang kantoran menenteng tas. Atau seorang petani yang menenteng rantang nasi sebagai bekal baginya. Menjadi murid Yesus harus bersedia memikul salib.bersrri mengikut Yesus tidak gampang dan tidak mudah. Memikul salib harus bersedia menderita dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya sampai tuntas.
Mengikut salib, berarti bertanggung jawab memilikul beban yang harus dipikul. Sekalipun berat namun harus dibawa, jika tidak maka perjalanan akan sia-sia. Memikul salib ini suatu tugas dan tanggung jawab yang besar, jika tidak dilakukan maka missi akan gagal. Jika boleh kita gambarkan seperti seseorang yang harus memikul sebatang pohon yang hendak digunakan sebagai jembatan penyeberangan kali. Jika kayunya dipotong agar lebih ringan, maka sia-sia juga, karena kayunya tidak sampai menyeberangkan dia. Maka kayu yang akan dipikul sudah diperhitungkan dan sanggup menjadi jalan menyeberangkan sungai.
Memikul salib tarmaktub juga di dalamnya ketaatan. Taat sampai mati seperti Kristus taat sampai mati di kayu salib. Berat memang, kita dari diri sendiri tidak akan kuat melakukannya, namuntugas ini hanya mampunkita lakukan karena dimampukan Yesus. Di dalam Yesus kuk yang kita pikul menjadi ringan (Band Mat 11:28)
Sahabat yang baik hati! Sebagai orang Kristen akan selaku Kita semua memiliki beban yang harus dipikul. Seberat apapun beban yang salam hidup harus dipikul dengan penuh tanggung-jawab hingga setia sampai akhir.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara.
Salam; Nekson M Simanjuntak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN
Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...
-
Sermon Jamita Minggu 7 Okt 2018 Turpuk : 2 Timoteus 4:1-5 SAHAT ULA TOHONANMI - TUNAIKANLAH TUGAS PELAYANANMU Patujolo/Pendahuluan ...
-
MENIADAKAN MAUT DIGENAPI DALAM KEBANGKITAN KRISTUS Yesaya 25:6-9 Selamat Paskah II...! Sahabat yang baik hati, dalam gereja Batak Hari in...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar