Rabu, 18 September 2019

JANGAN MENGHAKIMI

JANGAN MENGHAKIMI Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Kamis, 19/09/2019 1 Korintus 4:5 (TB) Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah. 1 Corinthians 4:5 (RWV) Therefore judge nothing before the time, until the Lord shall come, who will both bring to light the hidden things of darkness, and will reveal the counsels of the hearts: and then shall every man have praise from God. Fitnah lebih kejam dari pembunuhan demikian ungkapan orang Melayu. Ungkapan ini bukanlah sekedari hiperbola, ungkapan yang meelebih-lebihkan itu benar adanya karena dengan fitnah seseorang telah melakukan pembunuhan karakter bagi orang lain. Padahal apa yang dituduhkan belum tentu benar, tetapi telah terlebih dahulu menjudge atau menghakimi tanpa dasar yang kuat. Sakit memang dan sulit disembuhkan.luka korban fitnah. Menyebar fitnah sama seperti ibarat menebarkan kapas dalam karung, dia akan terbang kemana-mana dan tak akan bisa dikumpulkan kembali. Fitnah yang keluar dari mulut juga demikian, kata-kata yang terucap tak akan dapat dikembalikan. Sekalipun ada klarifikasi namun kata-kata yang keluar dari mulut tak akan ditarik kembali, jika pun ada klarifikasi tak semua orang dapat memahaminya atau mengetahuinya.malahnjustru semakin tercipta opini lain yang menyesatkan. Hal inilah salah satu pertimbangan dalam Alkitab mengajarkan kepada orang Kristen agar jangan menghakimi. Penghakiman adalah milik Tuhan. Jika pun manusia dapat mengetahui sesuatu, namun harus kita akui pikiran kita terbatas, persepsi kita hanyalah salah satu dari persepsi dari sekian banyak persepsi yang bisa muncul dalam menilai suatu permasalahan. Jika ada sesama kita yang sala, menurut hukum pastoral dalam Matius 18:15, dekati dan ingatkan bukan menghakiminya. Siapakah kita sehingga kita menghakimi sesama kita? Penghakiman adalah milik Tuhandan Yesuslah menjadi hakim yang agung bagi setiap ciptaanNya Berikut ini beberapa perrimbangan oentinf yang kita temukan mengapa Alkitab melarang kita menghakimi sesama: Pertama: apa yang kita lihat belum tentu itu suatu kebenaran, apa yang kita saksikan adalah produk dari berbagai peristiwa dan kejadian yang sulit kita ketahui kebenarannya. Jadi secuil fakta yang ditafsirkan dari suatu persepsi tak dapat kita jadikan sebagai dasar untuk menghakimi orang lain. Kedua, seseorang menghakimi biasanya menganggap diri lebih benar dan memiliki kebenaran. Tanpa mempertimbangkan kebenaran orang lain. Kekristenanadalah ajaran yang terbuka, setiap orang harus diberi kesempatan yang sama untuk menjelaskan duduk persoalan suatu perkara atau masalah. Dan diberi kebebasan untuk menguji sesuatu dan memegang apa yang baik.1 Tesalonika 5:21 (TB) Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Ketiga, manusia memiliki keterbatasan dalam mengetahui, mempertimbangkan dan memutuskan apa yang setimpal kepada kesalahan orang lain. Maka tugas kita bukanlah menghakiminya atau memberi ganjaran atas kesalahannya. Tugas orang percaya adalah mendorong seseorang mengakui kesalahannya dan memohon oengampuanan dari Tuhan. Tugas kita mengarahkan dan memberikan nasihat dari Firman sebagai petunjuk hidup baru agar bertobat dan mau melakukan kehendak Allah. Hal ganjaran yang harus diterima oleh orang bersalah, Tuhan telah memberikan wewenang kepada pemerintah dan aparatusnya untuk memproses hukum yang setimpal (Band Ron 13). Keempat; tugas utama kita adalah hidup dalam kasih. Mengasihi semua orang bahkan musuh kita sekalipun. Jika ada orang yang berbuat salah dan melakukan apa yang tidak seha rusnya dilakukan untuk kita tetaplah mengasihinya, mendoakan dan memberkatinya. Kelima: penghakiman adalah milik Tuhan. Cepat atau lambat Tuhan akan betindak dan menghakimi setiap orang menurut perbuatannya bahkan dari hati yang terdalam sekalipun Tuhan tahu. Dan akhir dari segala penghakiman adalah Kristus akan datang untuk menghakimi setiap orang dan menentukan memperoleh hidup yang kekal. Orang yang percaya akan menerima mahkota kemenangan dan sebaliknya orang yang tidak percaya akan dihukum. Sahabat yang baik hati! Jauhkanlah dari hidup kita sifat yang menghakimi sesama, menjudge dan mevonnis orang lain salah seolah kita hakim terhadap perbuatan orang lain. Kita bukanlah hakim yang menimbang salah benar kehidupan orang lain, tetapi kita adalah sahabat yang mengasihi sesama, memberikan nasihat kalau galau dan memberikan petunjuk di kala tersesat. Kita adalah terang yang memberikan suluh bagi semua orang. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...