Rabu, 11 September 2019

KASIHANILAH AKU YA TUHAN

KASINILAH AKU YA TUHAN Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 04/09/2019 Mazmur 86:3 (TB) Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Psalms 86:3 (RWV) Be merciful to me, O Lord: for I cry to thee daily. Apakah yang mesti dilakukan ketika beban hidup mengepung dan tak ada jalan keluar? Menatap ke depan seolah jalan begitu sulit dan tak sanggup untuk menjalani, menoleh ke belakang sungguh masa lalu yang sangat suram mencekam dan tak mungkin melangkah mundur, hendak lari ke kiri atau ke kanan apa daya tak ada uluran tangan dan pertolongan tiada seolah dijepit tembok yang tinggi. Hanyantinggal terperosok sendiri meratapi diri menahan pahit. Keadaan mendesak begini saya jadi ingat karya Nahum Situmorang, seorang komponis Batak yang sangat hebat bahkan dikategorikan sang maestro. Satu lagu berjudul: "Nangkok Au Tu Dolok" lagu ini menggambarkan keadaan yang sulit "sibaran lapalapa", nasib terburuk yang tak berguna dalam syair lagubtersebut akhirnya mengatakan: "Sinttakon au da begu, tingkuphon au da sombaon, unang hitaon na songon Tumagon ma au langge da inang, Unang pada sikoru among ee Tumagon ma au mate, dainang Unang hitaon ma songon" Syair-syair di atas merupakan ungkapan sastra yang jika diterjemahkan: roh pencabut nyawa ambillah nyawaku, lebih baik aku mati dari pada hidup menanggung semua beban ini). Sungguh merupakan ungkapan hati yang sangat frustrasi. Melihat sekelilingnya orang berhasil, namun dirinya terpuruk seolah tak beguna, tak ada jalan keluar sehingga harus memilih jalan yang sesat. Inilah perbedaan orang beriman dalam menghadapi beban dan oergumukan. Di dalam Tuhan selalu ada jalannkeluar. Kita harus kita percaya: kala mana beban mendesak, seolah tak ada lagi jalan keluar dalam hidup, jangan berputus asa seperti syair lagu tersebut tetapi lakukanlah seperti yang dilakukan oleh Daud, berdoa dan memohon pertolongan kepada Tuhan. Ajaran Alkitab hadir memberikan suatu pengharapan, seberat apapun beban dan seolah tak ada jalan keluar atas pergumulan. Ingin berlari di depan ada yang menghadang. Ingin mundur sama saja menyerahkan nyawa pada musuh yang mengejar. Ingin menyelamatkan diri kesamping kiri atau ke kanan, posisi sudah terkunci oleh pengawalan yang ketat? Dalam keadaan terhimpit dan tertekan dari segala penjuru jangan berputus asa, Mazmur ini menunjukkan masih ada ruang terbuka lebar, yaitu: pandanglah ke atas ke arah langit disana tangan Tuhan terbentang hendak memberkati dan mengasihani kita. Inilah contoh yang diberikan oleh Daud dalam Mazmur ini. Dalam Mazmur 86:14 (TB) "Ya Allah, orang-orang yang angkuh telah bangkit menyerang aku, dan gerombolan orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku, dan tidak mempedulikan Engkau." Sahabat yang baik hati, dalam keadaan yang tersesak dari segala penjuru, Daud melipat tangan dan berdoa memohon kepada Tuhan: "kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari." Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...