FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Senin, 26 April 2021
MENJAGA DAN MENGENDALIKAN LIDAH DAN BIBIR DARI YANG JAHAT
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Mazmur 34:14-15 (TB): Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan menipu; jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!
Psalm 34: 14-15 (KJV): Depart from evil, and do good; seek peace, and pursue it.The eyes of the Lord are upon the righteous, and his ears are open unto their cry.
Salah satu fungsi lidah adalah untuk berkomunikasi atau berkata-kata melalui bibir dan mulut. Ia diibaratkan bagai sebilah pedang bermata dua, yaitu: lewat bibir dan mulut mengeluarkan perkataan bermakna baik yang menghidupkan, atau mengatakan sesuatu yang jahat dan mematikan. Ini sejalan dengan Yakobus 3:9 yang mengatakan, "Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah."
Perlu disadari bahwa perkataan kita berkuasa karena kita segambar dan serupa dengan Allah. Oleh karena itu lidah bisa menjadi sangat berbahaya jika tidak terkendali. Bisa jauh lebih buas daripada binatang liar melalui: dusta, pemutarbalikan fakta, tipu daya, kelicikan, hujatan, kata-kata kasar, fitnah, kutuk, gossip, dll. Bahkan Amsal 18:21 berkata : “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” Jadi lidah merupakan senjata yang dapat menghidupkan, atau menyengsarakan dengan melahirkan akar kepahitan, dendam, benci, dengki dan iri hati. Juga dapat menjadikan seseorang menjadi sombong, menciptakan pertengkaran, perselisihan, serta permusuhan dalam semua sendi-sendi kehidupan persekutuan gereja, keluarga dan lainnya. Oleh karena itulah Amsal 13:3 mengingatkan: “Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.” Peribahasa mengatakan: " Mulutmu adalah harimaumu, dan diam adalah emas." Dalam kaitan itulah setiap umat percaya mutlak perlu mengendalikan lidah, bibir dan mulutnya.
Alkitab mengajarkan kita agar senantiasa waspada dalam segala kondisi dan situasi dengan apa yang kita katakan, karena setiap ucapan perkataan sia-sia yang kita ucapkan harus kita pertanggungjawabkan pada hari penghakiman kelak, apakah kita dibenarkan atau dihukum. Memang tidak gampang melakukannya karena kita adalah manusia yang lemah. Namun 1Petrus 3:10 menyerukan: “Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.” Artinya, tidak ada alasan untuk tidak mengindahkan seruan itu!
Dalam nats hari ini Sang Pemazmur atas pengalaman pribadinya menasehati kita untuk menjaga dan mengendalikan lidah, bibir dan mulut dalam artian menguasai, mengekang atau menahan sifat-sifat yang berkaitan dengan hawa nafsu duniawi: seperti berbohong dan menipu, marah dan emosi tinggi, dendam kusumat, iri hati, angkuh dan keakuan atau egosentris berlebihan, yang kesemuanya berakibat buruk kepada sesama, dan mendukakan hati Tuhan. Sebaliknya kita selaku umat percaya seharusnyalah melakukan hal-hal baik, memiliki empati, menciptakan kedamaian, memperkatakan hal-hal yang membangun dan menguatkan sesama yang menyukakan hati Tuhan. Juga mulut yang gemar menaikkan doa, melantunkan pujian syukur atas semua kebaikan Tuhan. Bahkan menggunakan lidah dan bibir senjata ampuh sebagai Pedang Roh untuk melawan dan mengalahkan godaan iblis yang selalu ingin menerkam kita.
Pertanyaannya, mampukah kita mengendalikan lidah, bibir dan mulut kita dengan kekuatan diri sendiri? Jawaban pastinya adalah tidak!! Yakobus 3:8 tegas mengatakan: “tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.” Hanya dengan pertolongan Roh Kudus yang mengaruniakan kemampuan kepada umat percaya. Untuk itu kita harus mohonkan pertolongan Roh Kudus menguasai dan bekerja di dalam hati kita.
Karena perkataan yang keluar dari mulut tidak terlepas dari hati manusia sebagai sumbernya, maka kita harus pula menjaga hati supaya tetap bersih dan tulus sejalan dengan Firman Tuhan. Amsal 4:2 menyerukan: Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." Jika kita menjaga hati kita dalam takut akan Tuhan, maka dipastikan kita akan bisa melangkah bersama Tuhan untuk berbuat kebaikan.
Sahabat yang baik! Marilah menggunakan lidah, bibir dan mulut kita untuk melakukan kebaikan sekaligus membangun perdamaiaan seraya memuji dan menyembah Tuhan Allah Bapa kita Yang Maha Baik. Gunakanlah lidah, bibir dan mulut kita untuk beribadah, berdoa, bersyukur, memuji, menyembah, melayani dan memuliakan Tuhan. Bangun dan peliharalah kedamaian dengan menjadi saluran berkat untuk berbagi kasih kepada sesama. Ingatlah bahwa kita memiliki Roh Kudus yang memampukan dan menolong kita. Tuhan Allah kita adalah setia menyertai kita, dan turut bekerja di dalam kita mewujudkan hidup yang berkemenangan!
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.
Salam tim penulis: TEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar