Sabtu, 24 April 2021

HIDUP DI DALAM KASIH

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/5433215883417100/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu Jubilate, 25 April 2021

Nas: 1 Yohanes 3:19-24


*HIDUP DI DALAM KASIH*


Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, nama Minggu hari ini disebut dengan Jubilate, suatu ajakan untuk bersorak-sorai dan bersukacita, memuji dan memuliakan Tuhan. Ajakan bersorak-sorai itu bukan hanya umat manusia tetapi segenap bumi dan semesta alam. 


Jubilate berasal dari akar Yobel, dimana bangsa Israel merayakan tahun Yobel, tahun pembebasan pada tahun ke lima puluh. Tahun Yobel tujuh kali tahun Sabath. Tahun Sabath berarti tujuh tahun, dan tujuh kali tahun Sabath berarti 49 tahun dan pada tahun kelima puku tahun pembebasan dan peristirahatan bagi ternak dan ladang mereka. Pada perayaan Yobel Bangsa Israel merayakan keselamatan dan pembebasan. Dalam Imamat 25 tahun Yobel disebutkan dengan rinci apa saja yang harus dilakukan oleh umat Allah, menyampaikan kurban keselamatan dan membebaskan kaum berhutang dari segala beban hutang serta memberikan istirahat bagi ladang dan kebun untuk diolah. Bukan hanya itu ladang yang tergadai pada tahun ke lima puluh harus dibebaskan tanpa syarat kepada pemiliknya semula. Semua terjadi karena perintah Tuhan. Artinya Yobel adalah sukacita dan pembebasan, masyarakat merasakan pembebasan dari beban yang menekan atua menindas. Kebebasan di Tahun Yobel bukan karena kemampuan membebaskan diri dari beban, bebas karena perintah dan perbuatan Allah.


Jubilate menjadi satu nama Minggu dalam kalender gerejawi, satu minggu dari 52 Minggu yang dirayakan khususnya untuk bersukacita dan menyanyikan perbuatan Tuhan dalam hidup orang percaya. Dalam Minggu ini kita diajak memberitakan perbuatan Tuhan dalam hidup orang percaya yang membebaskan.


Dari nas kotbah Minggu ini, kita diajak untuk bersorak-sorai dan bersukacita atas perbuatan Tuhan dalam hidup kita. Tentu amatlah banyak, buku setebal apapun tak cukup menuliskan perbuatan Tuhan dalam hidup kita. Bahwa waktu yang diberi tidak akan cukup menceritakan perbuatan Tuhan. 


Dari kotbah Minggu ini, baiklah kita bersorak-sorai karena beberapa hal:


*1. Berasal dari kebenaran*

Sukacita dan sorak-sorai kita yang pertama dalam kotbah ini adalah orang percaya berasal dari kebenaran. 

1 Yohanes 3:19 (TB)  Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,


Asal-usul penting bagi setiap orang. Misalnya bagi pencari kerja tidak hanya indeks nilai yang diutamakan namun alumni dari mana. Di kalangan keluarga dalam mencari teman hidup juga sering kita dengar tentang asal usul, bibit, bebet dan bobotnya. Ketika asalnya jelas maka semakin yakin dan percaya pada orang tersebut. Itu semua dalam kehidupan sehari akar dan asal dari seseorang itu penting.


Dalam kotbah ini Rasul Yohanes menjelaskan bahwa persekutuan orang percaya berasal dari kebenaran. Kita percaya pada kebenaran Allah di dalam Yesus Kristus yang menyelamatkan dan menjadikan kita anak-anak Allah. Hal ini menegaskan persekutuan orang percaya dibangun di atas dasar pembenaran di dalam Yesus Kristus. 


Dahulu memang kita hidup dalam kegelapan dan tidak mengenal Allah. Namun syukur kepada Allah yang mengutus Yesus Kristus menjadikan kita anak-anak terang. Kita memang manusia berdosa yang mewarisi dosa asali sejak adam, namun manusia lama kita telah diciptakan menjadi manusia baru di dalam Yesus Kristus. Jika dahulu kita orang yang tidak mengenal Allah, hidup dalam keinginan daging dan menuju kebinasaan namun oleh Kristus kita dipanggil dan ditetapkan hidup dalam persekutuan Anak-anak Allah, hidup di dalam anugerah, keinginan roh dan menuju kehidupan kekal. Masa lalu kita yang terikat dengan kegelapan, dosa dan pelanggaran telah berlalu kini kita hidup  di dalam Kristus. 


Pembenaran itu penting, dosa dan pelanggaran kita tidak diperhitungkan Allah lagi, tetapi karena pembenaran di dalam Yesus Kristus kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah. Kita tidak lagi hidup dalam ancaman kemurkaanNya atas dosa dan pelanggaran tetapi hidup didalam kemurahanNya. 


Karena itu orang percaya berasal dari kebenaran, hidup didalam terang, pembawa danamk dan dijuluki anak-anak Allah. Marilah kita tetap tinggal di dalam kebenaran.


*2  Hak istimewa orang percaya:  berani meminta dan percaya Bapa akan memberikan.*


Hal kedua yang kita sorak-soraikan di dari kotbah ini adalah pembenaran di dalam Yesus Kristus menjadikan kita dalam suatu relasi baru di hadapan Allah. Relasi Bapa - Anak ini memberikan kepada kita hak istimewa. Allah itu adalah Bapa kita dan kita anak-anakNya. Dalam relasi demikian kita memiliki keberanian untuk meminta apa yang kita butuhkan dalam hidup dan percaya, Bapa akan memberikannya kepada kita. Inilah hak istimewa kita, berhak meminta kepada Bapa dan yang kita minta itu akan diberikannya. Seperti Bapa yang kasih dan peduli pada kebutuhan anak, lebih dari itulah kasih Allah akan anak-anakNya.


1 Yohanes 3:22 (TB)  dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.


Hak istimewa orang percaya dijelaskan juga dalam pemanggilan dan penetapan kota anak-anakNya. "Supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu, diberikanNya kepadamu. Selengkapnya baca Yohanes 15:16 (TB)  Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.


Apa yang kita minta kepada bapa asal kita percaya yakin kita akan menerimanya. Hal ini ditegaskan oleh Yesus dalam Matius 21:22 (TB)  Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."


Status kita yang dipilih dan ditetapkan oleh Allah menjadi anak-anakNya memiliki hak istimewa. Mari kita pergunakan hak ini dengan memelihara hubungan baik dengan Tuhan dan percaya setiap doa dan permohonan yang kita sampaikan akan diberikanNya. 


*3. Hidup di dalam kasih - perintah saling mengasihi*

Hal ketiga yang harus kita sorak-soraikan dalam hidup ini adalah hidup di dalam kasih  Dunia ini akan penuh dengan cinta kasih karena sikap dan perbuatan orang percaya. Hidup mengasihi adalah perintah yang diamanatkan oleh Yesus kepada murid-muridnya.


Perintah yang dimaksudkan bukanlah sebagai perintah atasan terhadap bawahan atau tuan terhadap hambanya. Yesus memerintahkan murid-muridnya karena sudah salih mengenal dan hidup di dalam kasih. Perintah seorang sahabat yang saling mengerti dan memahami satu sama lain.


Perintah seorang atasan pastilah berbeda perintah seorang sahabat. Perintah seorang atasan dilakukan karena takut sanksi atau takut atas konsekwensinya. Sedangkan perintah seorang sahabat dilakukan dengan tulus dan pamrih karena takut mengecewakan sahabatnya. Biasanya seorang sahabat mempercayakan tugas kepada sahabatnya karena sahabatnya tahu bisa melakukannya. Demikianlah Yesus menyampaikan perintahnya kepada murid sebagai sahabat. Jadi disini Yesus memerintah murid-muridnya bukan dipahami sebagai tekanan tetapi kepercayaan seorang sahabat.


Dalam Yohanes 13:34 Yesus memberikan perintah baru kepada murid-muridnya, disebutkan:Yohanes 13:34 (TB)  Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Perintah Yesus ini tentu permintaan seorang sahabat, jika Yesus telah mengasihi mereka, maka demikianlah murid-murid saling mengasihi. Yesus memeeintahkan mereka melakukan kasih dengan terlebih dahulu memberikan contoh. Dia mengasihi murid dah rela hingga mati untuk keselamatan kita.  Yesus memerintahkan untuk saling mengasihi bukan bertujuan kepada Yesus sendiri tetapi tindakan kasih membangun relasi yang baik dengan saksama dan kerelaan untuk berkorban bagi sesama. 


Sahabat yang baik hati, Minggu ini mari berjubilate, bersorak-sorai atas perbuatan Tuhan yang besar dalam hidup kita. 


Tuhan memberkati!


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TETAPLAH PERCAYA, SETIA DAN LAKUKAN YANG BAIK

REFLEKSI AKHIR TAHUN 2024 DAN MENYONGSONG TAHUN 2025 (Kotbah Ibadah Malam Akhir Tahun 2024) Ev. Mazmur 37:1-11 *TETAP PERCAYA, SETIA DAN LAK...