https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02SBmjrJKzb6Eug2nySzJWwmFd949ghWMg4w6FkP2XVbSYLfH9PpjyToCvqPHQubVql&id=100063523332048&sfnsn=wiwspwa
FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Selasa, 12 Juli 2022
*TUHAN MENCINTAI KEADILAN*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Yesaya 61: 8 (TB) “Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu.”
Isaiah 61:8 (KJV) For I the LORD love judgment, I hate robbery for burnt offering; and I will direct their work in truth, and I will make an everlasting covenant with them.
Sahabat yang baik hati.
“Rancangan Tuhan adalah yang terbaik!” Ungkapan ini pasti kita yakini, dan menjadi penghiburan bagi banyak orang. Ya, rancangan Tuhan adalah terwujudnya Damai Sejahtera (syalom), yaitu terwujudnya keamanan, kesejahteraan, tiada perang, keadilan, kedamaian, ketentraman, dan segala sesuatu dalam keadaan baik. Tuhan menjadikan segala sesuatunya sungguh amat baik.
Sahabat yang baik hati.
Jika kita perhatikan Kisah Penciptaan dan Karya Keselamatan yang diberitakan oleh Kitab Suci, kita dapat petik pesan penting, bahwa TUHAN menghendaki dan menata segala sesuatu baik adanya. Tetapi manusia dengan kehendak bebasnya cenderung merusak tatanan yang telah Allah buat, dan ini disebut dengan dosa. Allah telah menata dengan baik, tetapi manusia memberontak dan merusak tatanan itu. Berulang kali TUHAN memperbaiki kembali kerusakan yang dibuat oleh manusia, Kisah Nuh, Pemanggilan Leluhur Israel, Pembentukan Umat Pilihan, pengutusan para Nabi, Pembuangan (diaspora) dan Pemulangan dari Babel, dan seterusnya sampai pada Pengutusan Gereja, adalah dalam rangka menata kembali agar Syalom terjadi berkesinambungan.
Nas hari ini, mau mengingatkan kita Karakter Allah yang menghendaki agar seluruh umat hidup dalam Syalom. Tuhan menyerakkan Israel dengan membuang Yehuda ke Babel, adalah dalam rangka memurnikan kembali Israel, memperbaiki kembali kerusakan yang telah dilakukan oleh karena kejahatan mereka di masa lalu. Pembuangan Babel adalah bukti bahwa Allah mengasihi umat-Nya dengan tidak membiarkan mereka menghancurkan diri dalam kebodohannya, sekaligus mengembalikan umat-Nya untuk selalu ingat akan tugas panggilan mereka. Seperti perkakas yang berkarat sehingga tidak berfungsi baik lagi, demikianlah Isarel yang terlanjur hidup dalam dosa. Maka Allah seperti tukang yang baik harus membersihkan perkakas itu dari karatnya agar perkakas itu dapat dipergunakan kembali. Tuhan memulihkan Yehuda dan memakainya kembali setelah terlebih dahulu memurnikannya.
Sahabat yang baik hati.
Tuhan menata kembali dan memuliakan kembali umat-Nya yang rusak. Mereka telah menjalani pemurnian dalam pembuangan dan kembali memahami panggilan TUHAN. Dulu mereka telah melalukan pelanggaran dan tidak lagi mengindahkan Hukum Tuhan, Tatanan yang Allah buat, tetapi sekarang Nabi Yesaya menyampaikan janji Tuhan bahwa mereka akan kembali lagi menjadi Imam TUHAN di bumi. Ada kesempatan yang kembali untuk melayani TUHAN, menjadi teladan bagi semua bangsa dan menyampaikan berkat TUHAN kepada seluruh bangsa. Melalui kehidupan umat-Nya yang telah dipulihkan, seluruh bangsa akan mengenal TUHAN.
Sahabat yang baik hati.
Selagi masih ada kesempatan, mari mempergunakan waktu yang ada untuk melakukan kebaikan. TUHAN telah menyatakan kasih setia-Nya dengan menyelamatkan dan memberi kita kehidupan di dalam Kristus Yesus. Kasih-Nya teramat besar bagi dunia ini sehingga Dia memberikan Anak-Nya yang Tunggal menjadi Korban Tebusan dan Pendamaian. Allah menghendaki kelestarian Damai Sejahtera-Nya yang telah diperbuat-Nya itu, kini menjadi tugas panggilan kita untuk melanjutkan kelestarian syalom Allah di bumi ini. Kiranya kita pun mencintai keadilan, dengan mengusahakan dan memperjuangkan kedamaian yang berkeadilan (JUST PEACE) baik dalam komunitas gereja kita, komunitas-komunitas di mana kita berada, karena tidak mungkin terjadi damai tanpa keadilan. Kiranya juga komunitas gereja lokal kita menjadi teladan di mana tidak terjadi pemerasan atau pun perampasan, melainkan mengusahakan keadilan sehingga syalom terpelihara.
Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.
Salam : Tim Renungan (JZ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar