Kamis, 30 Agustus 2018

MERENDAHKAN DIRI

MERENDAHKAN DIRI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 31/08/2018

Efesus 5:21 (TB)  dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.

Ephesians 5:21 (RSV)  Be subject to one another out of reverence for Christ.

Kita pasti pernah mendengar filosopi padi, yaitu: "semakin berisi semakin merunduk." Pandangan ini menjadi nasihat emas bagi setiap orang agar tetap merendah diri seperti padi yang berisi. Ini muncul dari konteks pertanian, pada yang bernas akan merunduk, namun padi yang tak berisi dan lapung akan tetap berdiri tegak dan menonjolkan diri tapi lihatlah tak berisi apa-apa.  Filosopi ini sering diberikan sebagai nasihat agar kita tidak sombong dalam hidup. Sekalipun ada banyak alasan untuk memegahkan diri baik oleh kepintaran, prestasi dan yang kita miliki namun semua itu justru semakin membuat kita merendahkan diri. Filosipi padi ini mengajak kita untuk bersyukur dan merendahkan diri serta membuang jauh-jauh sikap sombong dan meninggikan diri.

Dalam Alkitab ajaran mengenai kerendahan hati juga sangat ditonjolkan. Bahkan Yesus mengatakan dalam Lukas 14:11 (TB)  Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Selanjutnya Yesus mengatakan barang siapa yang beih besar di antara kamu hendaklah kamu menjadi hamba bagi sesamanya. Markus 10:44 (TB)  dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.

Bahkan ketika kita bisa melakukan segala tugas dan tanggungawab kita dengan baik Yesus mengajarkan: Lukas 17:10 (TB)  Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

Ajaran mengenai kerendahan hati ini merupakan ajaran emas dari Alkitab. Setiap pribadi yang menerima Yesus Kristus sebagai juruselamat harus menjadi pribadi yang rendah hati meneladani Yesus yang rendah hati.

Sahabat yang baik hati! Nats renungan pada pagi hari ini mengajak kita untuk menjadi pribadi yang rendah hati. Merendahkan diri kepada seorang dengan yang lain di dalam rasa takut akan Tuhan. 

Merendahkan diri di dalam rasa takut akan Tuhan berarti harus dilakukan dengan ketulusan, keyakinan dan kesadaran yang sepenuh hati. Ada orang yang berbuat seolah rendah hati seperti perlakuan pencitraan. Seperti iklan politik misalnya dimana pejabat publik naik sepeda padahal sehari-harinya naik mobil mewah. Ada pejabat publik dan yang hendak pejabat publik  makan nasi aking dengan rakyat jelata, padahal sehari-harinya tak pernah peduli akan nasib orang miskin dan papa. Itu namanya bukan merendahkan diri, itu namanya pencitraan. Mengambil kesempatan di balik merendahkan hati untuk menyombongkanndiri dengan menaikkan citra dirinya yang rendah hati padahal itu kepurapuraan.

Makanya dalam renungan  hari ini, merendahkan diri dengan didasari takut akan Kristus. Yesus yang kita sebut guru dan Tuhan namun melakukan pembasukan kaki para muridNya. Hal demikianlah yang perlu kita lakukan dalam hidup ini. Sekalipun dalam berbagai alasan ada yang harus kita banggakan baik oleh status, jabatan dan pekerjaan dalam semua itu kita harus tetap rendah hati. Kerendahan hati yang tulus didasari tindakan dan perbuatan Yesus yang agung dan mulia.

Sahabatku yang baik hati, dimanapun saudara berada, Tuhan memberkati dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
Pdt Nekson M Simanjuntak



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...