Sabtu, 25 Agustus 2018

MENJADI SATU MEMULIAKAN TUHAN

MENJADI SATU MEMULIAKAN TUHAN
(Yohanes 17:20-23)

Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini merupakan doa Tuhan Yesus tentang kesatuan orang percaya. Tema yang sangat sentral bagi pergerakan oikumene Gereja-gereja di dunia ini termauk lembaga atau organisasi pergerakan umat Kristen lewat semboyan: UT OMNES UNUM SIN artinya "supaya semua menjadi satu." Ut Omnes Unum Sin adalah teks Yunani penggalan dari doa Tuhan Yesus mengenai kesatuan umat orang percaya di dunia ini.

Jika kita baca secara seksama Doa Tuhan Yesus dalam Yohanes 17 ini, setidaknya ada tiga pokok doa Tuhan Yesus:

Pertama Tuhan Yesus medoakan diriNya sendirinya dan missiNya. Dimana sudah tiba waktunya untuk mempermuliakan Bapa melalui pengorbanan. Setelah semua pelayanannya telah dilakukan baik melalui pengajaran (teaching), baik melalui kotbah (preaching) dan penyembuhan (healing). Maka melengkapi semua missi Tuhan Yesus tiba saatNya mempersembahkan dirinya menjadi korban keselamatan melaui jalan salib. Ia setia dan taat hingga mati di kayu salib.

Kedua, Yesus mendoakan kesatuan murid-muridNya. Memang pernah ada titik rawan di kalangan murid dimana Jakobus dan Yohanes meminta agar mereka ditempatkan satu disebelah kanan dan disebelah kiri Yesus dalam kerajaanNya. Mereka ingin memiliki posisi terhormat dalam kerajaan Yesus. Permintaan itu membuat murid lainnya marah.  Markus 10:41 (TB)  Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Bahkan Alkitab mencatat muncul pertengkaran di antara murid tentang siapa yang paling besar diantara mereka. Lukas 9:46 (TB)  Maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.

Murid-murid Tuhan Yesus memiliki titik rawan yang bisa membuat mereka marah dan saling bertengkar. Namun Yesus telah mengajarkan kepada mereka barang siapa yang hendak besar hendaklah ia menjadi hamba bagi sesamanya. Yesus meminta kepada Allah agar melindungi mereka di dunia ini. Dalam doa ini juga kita menemukan bahwa Yesus yakin kepada murid-muridnya bahwa akan ada orang yang percaya oleh pemberitaan atau kesaksian mereka.

Dan inilah bahagian ketiga dari Tuhan Yesus, Yesus mendoakan kesatuan orang-orang yang percaya atas kesaksian para murid-murid. Disini Yesus memiliki visi yang sangat jauh. Yssus bukan hanya mendoakan dirinya dan murid-murid dihadapannya. Tetapi jauh ke depan kesatuan dari hasil pemberitaan para murid-murid.

1. Kesatuan Murid dan Orang Percaya dari Pemberitaan mereka.
Yohanes 17:20 (TB)  Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;

Dapat kita katakan, doa yang dikandung di dalam ayat 20 ini merupakan contoh yang memiliki visi yang jauh. Yesus tidak hanya mendoakan perihal keadaan dan situasi kini, tetapi jauh lagi ke depan yaitu orang yang percaya akan pemberitaan mereka. Itulah sebabnya sebelum kenaikan Tuhan Yesus dalam setiap Injil diberitakan tentang pengutusan. Injil Markus: memberitakan Injil ke segala mahkluk (Mark 16:15), Matius: menjadikan semua bangsa menjadi murid ) Mat 28:19-20), Lukas: menjadi saksi Kristus di Yerusalem, Yudea, Samaria dan Sampak ke ujung bumi (Kis 1:8) dan Yohanes: tugas pastoral atau penggembalaan (Yoh 21:17). Semua hasil penginjilan baik oleh rasul, maupun hasil pemberitaan Paulus dan kawan-kawannya, baik Yahudi maupun non Yahudi semuanya satu di dalam diri Yesus Kristus (Galatia 3:28). Di dalam Kristus kita satu; tidak ada yang lebih utama dan tidak ada yang dipinggirkan. Semuanya satu dalam Kristus

Memang harus di akui, hasil pemberitaan Injil dari para rasul, missionaries dan penginjil kadang menjadi pembeda bahkan telah mengklaim gereja atau denominasi yang satu lebih baik, lebih hemat dan lebih wah. Ingatlah ketika gereja ingin mencari popularitas dan ingin menjadi yang terbesar akan terjadi titik-titik rawan bahkan perpecahan.

Biarlah Kristus yang lebih utama dalam setiap pelayanan dalam setiap petumbuhan pelayanan gereja karena memeng gereja ada, orang Kristen ada adalah untuk memuliakan Allah.

2. "Aku telah memberikan kemuliaan kepada mereka."
Yohanes 17:22 (TB)  Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:

Hal yang harus kita sadari sebagai bahagian dsri keaatuan orang percaya adalah bahwa kita telah menerima kemuliaan. Apakah kemuliaan itu? Pada kisah penciptaan manusia diciptakan segambar dengan rupa Allah, mulia dan berwibawa menikmati kasih karunia Allah. Namun lihatlah setelah manusia jatuh ke dalam doa manusia takut berjumpa dengan Allah, karena kehilangan kemuliaan. Roma 3:23 (TB)  Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Melalui kehadiran Yesus Kristus di dunia ini, manusia yang segambar dengan Allah itu dipulihkan oleh penebusan Kristus. Kristus telah memberikan kemuliaan bagi kita, dan sumber kemuliaan kita itu adalah dari Allah.

Dengan demikian hidup mulia adalah hidup yang menerima dan menjalankan amanat Allah di dunia ini. Amanat itu adalah memuliakan Allah dalam hidup dan perbuatan orang percaya. Jangan ada lagi dari orang percaya yang merendahkan dirinya dengan melakukan berbagai perbuatan dosa dan yang menjatuhkan dan merendahkan harkat dan martabatnya melalui perbuatan yang tercela.

Kristus melalui penebusanNya di kayu salib telah memberikan kemuliaan bagi setiap orang yang percaya. Kemuliaan yang kita miliki adalah status anak-anak Allah. Kemuliaan yang kita miliki bukanlah untuk prestise tetapi menjadi pengabdian yang dapat memuliakan Allah.

3. Kesatuan Orang Percaya Melakukan Kehendak Allah
Yesus pernah berkata dalam Matius 12:30 (TB)  Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.
Pesan ini sangat keras melawan segala bentuk yang membuat perpecahan dan tercerai berainya kawanan domba Allah.  Maka tugas gereja adalah terus mewujudkan persatuan orang percaya. Persatuan itu bukan dalam arti satu rumah dalam suatu organisasi oikumene, tetapi satu dalam melihat visi di dunia ini yaitu: menyaksikan kehendak Allah melalui tindakan dan perbuatan yang berkenan dihadapan Allah.

Gereja harus terus mengembangkan persatuan dalam arti membangun kerjasama  orang percaya melawan segala kejahatan dan berbagai bentuk yang merendahkan hak azasi manusia: seperti kekerasan, kriminal, teror, diskriminasi dan berbagai tindakan rasis lainnya yang melecehkan dan menghina ornag lain.
Kesatuan gereja harus dilihat dalam bentuk kesepahaman akan missi yang sama yairu: mendorong orang percaya satu visi melawan segala tindakan jahat yang melanggar hak asasi manusia. Gereja terus mendorong agar setiap orang percaya menghormati setiap pribadi tanpa membedakan status sosial, latar belakang suku, kedaerahan dll.

Kesatuan orang percaya bukanlah dalam bentuk bersekutu dalam satu organisasi, tetapi gereja terus mengupayakan kesatuan orang percaya dalam gerakan perbuatan kasih yang nyata di tengah-tengah realitas sosial.

Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...