FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, inspirasi, dan motivasi
Senin, 19 Oktober 2020.
DIBALIK PENDERITAAN ADA BERKAT
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tyhan.
Yeremia 29 : 7 (TB): Usahakanlah kesejahteraan kota kemana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.
Jeremiah 29 : 7 (NKJV): And seek the peace of the city where I have caused you to be carried away captive, and pray to the LORD for it; for in its peace you will have peace.
Semua manusia menginginkan kehidupan yang sejahtera demikian halnya rakyat dalam suatu negara yang berdaulat menginginkan kesejahteraan, bahkan negara-negara di dunia berhimpun dalam suatu organisasi yang berada dalam naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) untuk saling membantu menciptakan kedamaian dan kesejahteraan. Para akhli ekonomi mengelompokkan negara-negara di dunia ini dalam tiga kategori dilihat dari aspek kesejahteraan atau kemakmuran yaitu : negara maju (developed countries), negara sedang berkembang (developing countries), dan negara miskin (poor countries). Indikator kesejahteraan atau kemakmuran suatu negara secara umum diukur berdasarkan besaran tingkat produksi yang disebut dengan GNP (Gross National Product) ataupun GDP (Gross Domestic Product) dan pendapatan penduduk per-kepala (income per-kapita) dalam kurun waktu satu tahun takwin. Terdapat juga akhli ekonomi yang berpendapat bahwa kesejahteraan/kemakmuran suatu negara atau bangsa tidak hanya dilihat dari besarnya pencapaian GNP, GDP, income per-kapita tetapi yang tidak kalah pentingnya ialah seberapa besar kesejahteraan/ kemakmuran itu dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat sehingga terdapat keadilan dalam redistribusi hasil pembangunan yang dicapai khususnya dalam pemerintahan dengan sistem demokrasi. Intitusi Keagamaan atau Gereja sebagai himpunan umat percaya juga punya visi-misi untuk mencapai kesejahteraan/kemakmuran itu baik secara fisik-jasmani maupun rohani-spritual dimana firman Tuhan menjadi landasan didalam upaya memperolehnya yang disebut dengan damai sejahtera. Oleh karenanya HKBP sebagai salah satu Gereja terbesar ditanah-air diusianya ke-159 punya missi agar jadi berkat bukan hanya bagi jemaatnya tetapi juga bagi bangsa-bangsa atau dunia.
Membaca Nat firman diatas sangat jelas bahwa Tuhan punya rencana konkrit bagi umat pilihannya bangsa Israel harus menerima kehendak Allah untuk dibuang ke suatu negeri karena mereka mengingkari perintah dan kehendak Allah serta tidak berpegang pada taurat yang disampaikan Allah lewat nabi Musa, bahkan lebih lagi mereka mengingkari kuasa Allah dengan menyembah baal dan dewa-dewa serta beribadah dan memberikan korban-korban kepada dewa-dewa itu sehingga amat mendukakan hati Tuhan. Demikian juga perilaku umat Yehuda dan penduduk Yerusalem yang jauh menyimpang dari kehendak Allah dimana para nabi-nabi bernubuat palsu, mereka juga mendirikan bukit-bukit pengorbanan untuk " baal " di Lembah Ben-Hinom, mempersembahkan anak-anak lelaki dan anak- anak perempuan kepada " molokh" sebagai korban dalam api ( Yer.32 : 35), serta mendirikan bukit pengorbanan yang bernama " Tofet " di Lembah Ben-Hinom untuk membakar anak-anaknya lelaki dan perempuan, suatu tindakan yang tidak pernah diperintahkan Tuhan dan tidak pernah timbul dalam hati Tuhan ( Yer.7 : 31). Kegeraman hati Tuhan akan kelakuan umat pilihanNya yang sangat jauh menyimpang hingga Ia berkata bahwa mayat-mayat bangsa itu akan menjadi makanan burung-burung di udara serta binatang-binatang di bumi (Yer.7 : 33) dan menyebutkan Israel sebagai perempuan murtad dan Yehuda sebagai perempuan tidak setia ( Yer.3: 6-7). Ketidak setiaan bangsa Israel kepada Allah sejak awal telah mereka tunjukkan pada waktu mereka keluar dari tanah perbudakan di Mesir menuju tanah Kanaan pada saat Tuhan memanggil Musa sebagai pemimpin rombongan untuk naik ke bukit Sinai menerima hukum taurat yang ditulis dengan jari Allah pada dua loh batu. Keberadaan Musa diatas gunung Sinai selama empat puluh hari empat puluh malam yang untuk sesaat meninggalkan rombongan besar itu dianggap sebagai suatu tindakan pembiaran dari Allah sehingga mereka meminta Harun membuat patung anak lembu emas untuk mereka sembah bahkan Harun sendiripun mendirikan suatu mezbah dimana umat Israel berkumpul dan beribadah kepada patung buatan tangan manusia ( Kel.32:1-9), dan Tuhan menyebutkan bangsa itu sebagai " bangsa yang tegar tengkuk ".
Akhirnya Tuhan tiba pada suatu ketetapan bahwa umat Yehuda dan penduduk Yerusalem akan dibuang ke Babel dimana Tuhan sendiri menyebut Nebukadnezar raja Babel sebagai hambaNya ( Yer.27: 6). Selama dua puluh tiga tahun firman Tuhan datang kepada Yeremia yaitu dalam tahun ke-empat pemerintahan Yoyakim bin Yosia dan dalam tahun pertama pemerintahan Nebukadnezar raja Babel pesan firman Tuhan disampaikan kepada segenap kaum Yehuda dan penduduk Yerusalem ( Yer.25: 1-3) agar mereka " bertobat " dari tingkah lakunya yang jahat namun mereka tetap mengeraskan hati dan tidak mau berubah.
Demikianlah Tuhan tiba pada keputusan bahwa seluruh negeri yang mereka diami akan jadi retuntuhan dan ketandusan, dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun lamanya ( Yer.25:11). Tuhan berfirman lewat nabi Yeremia bahwa pasukan Nebukadnezar akan datang menyerbu umat Yehuda dan penduduk Yerusalem dengan pesan bahwa orang-orang yang rela dibawa ke Babel akan selamat termasuk rajanya, sedangkan orang yang tidak rela akan dimusnahkan tanpa belas kasihan. Tentara pasukan pengawal yang dipimpin Nebuzaradan membakar kota Yerusalem hingga jadi puing-puing reruntuhan, menghancurkan tembok kota, mengangkut penduduknya ke Babel, dan hanya menyisakan orang-orang miskin untuk menjadi tukang-tukang kebun anggur dan peladang-peladang ( Yer.52: 16), dengan menunjuk seorang penguasa yang memimpin mereka yang tersisa yang tunduk kepada raja Babel. Kitab Daniel pasal 1 ayat-17 mencatat bahwa diantara umat Yehuda yang diangkut ke Babel terdapat empat pemuda yang dikaruniai Allah pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai tulisan dan hikmat yaitu : Daniel, Sadrakh, Mesakh, Abednego, dan khusus kepada Daniel diberikan pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. Ke-empat pemuda itu adalah orang-orang yang dipakai raja Nebukadnezar di istananya jadi pelayan yang harus tunduk kepada aturan yang berlaku di kerajaan Babel termasuk menyembah para dewa yang mereka puja. Namun keempat pemuda itu tidak patuh pada aturan raja dan tetap setia melakukan " kewajiban agamanya dan berdoa " kepada Allah. Kesetiaan dan ketaatan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego kepada Allah menjadikan mereka tetap dalam pimpinan Allah hingga bisa melewati badai malapetaka yang dirancang raja Nebukadnezar pada waktu mereka dimasukkan pada perapian yang menyala-nyala hingga mereka selamat ( Dan.3 : 26-27). Demikian pula halnya waktu raja Darius orang Media yang telah menjadi raja di Babel merancang malapetaka buat Daniel dengan memasukkannya ke gua singa namun Allah menolong dia tidak dimangsa singa itu hingga membuat raja Darius takjub ( Dan.6 :23), sehingga keluarlah perintah raja agar seluruh rakyat dibawah kekuasaannya harus takut dan gentar kepada Allah-nya Daniel ( Dan.6 : 27).
Kehadiran umat Yehuda sebagai budak di kerajaan Babel tidaklah membuat mereka larut dalam kesedihan dan tidak pula menghujat Allah, bahkan diantara mereka yaitu Daniel ditunjuk raja Darius menjadi salah satu dari tiga pejabat tinggi di kerajaan yang membawahi seratus dua puluh wakil raja di kerajaannya ( Dan.6: 2-3).
Demikian juga beruntunglah umat itu karena diantara mereka Allah berkenan menyampaikan pesan-pesan lewat nabi-nabi pilihanNya dan salah satunya ialah nabi Yeremia yang terus menyampaikan kehendak Allah bahkan menuliskan pesan itu dalam satu kitab yang ditulis oleh Barukh bin Neria yakni perkataan yang keluar dari mulut nabi Yeremia ( Yer.36: 2). Pada akhirnya Tuhan menggenapi janjinya dimana setelah masa tujuh puluh tahun berlalu umat itu dijinkan kembali ke Yerusalem melalui Koresh raja Persia yang menguasai kerajaan di bumi ( 2 Tawarikh 36:22-23 ; Ezra 1:1-3).
Sahabat yang baik hati! Melalui renungan ini pesan apakah yang disampaikan Tuhan kepada setiap umat percaya dimanapun berada; bahwa kita hendaklah tetap setia memegang perintah Tuhan serta melakukannya dan tetap berdoa untuk kesejahteraan kota dimana kita tinggal atau berdomisili bahkan terus mendoakan para penguasa agar berlaku dan bertindak dengan takut akan Tuhan dalam menjalankan mandat yang diberikan rakyat menegakkan keadilan dan kebenaran serta membangun kehidupan rakyat yang aman, damai, dan sejahtera.
Sebagai orang percaya bahwa kehadiran Tuhan Yesus ditengah-tengah ummat manusia yang menderita karena dosa menjadi anugerah terbesar yang melimpahkan berkat dan damai sejahteraNya seperti firman pada Yoh.14:27 berkata: Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Sahabatku, Tuhan melimpahkan Saudara dengan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin
Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - LLT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar