Rabu, 14 Oktober 2020

BARANGSIAPA KUKASIHI, IA AKAN KUTEGOR DAN KUHAJAR

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 15 Oktober 2020


BARANGSIAPA KUKASIHI, IA KUTEGOR DAN KUHAJAR


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Wahyu 3: 19 (TB) Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!


Revelation 3: 19 (KJV) As many as I love, I rebuke and chasten: be zealous therefore, and repent.


Waktu masih remaja, saya paling tidak suka dinasehati apalagi ditegor. Saya tahu dan sadar bahwa yang saya lakukan itu tidak baik dan salah, tapi kalau ditegor dan dinasehati, saya paling benci. Meskipun nasehat dan tegoran itu tidak saya sukai, namun tetap saya lakukan sekalipun dalam keadaan terpaksa dan terkadang sambil menggerutu. Bahkan pernah sekali waktu, saya pernah telat pulang sekolah karena diajak teman main ke rumahnya. Sampai sore, orang tua mencari karena saya belum pulang. Hari mulai gelap, saya pulang dan sampai di rumah, mama langsung marah dan memukul saya dengan sendok goreng karena terlambat pulang serta tidak ada pemberitahuan. Ayahkupun menasehatiku dengan nada suara dan mimik wajah marah. Saat itu aku benar-benar terluka, sakit hati, benci dan semua perasaan bercampur aduk dalam hati. Sejak saat itu saya tidak berani lagi terlambat pulang dan kalaupun mau main ke rumah teman, saya berpamitan terlebih dahulu kepada orang tua. 


Seiring berjalannya waktu, mulai beranjak dewasa, saya mulai sadar bahwa ternyata semua nasehat dan tegoran bahkan pukulan yang diberikan kepada saya itu adalah bentuk wujud kasih sayang orangtua kepadaku. Seandainya saya tidak dinasehati, tidak ditegor dan dihajar orang tua saya pada waktu itu, mungkin saya tidak akan jadi seperti sekarang ini. Saya sadar bahwa setiap nasehat, tegoran bahkan pukulan orangtua kepada saya adalah cara mereka mendidik saya agar menjadi manusia yang lebih baik dan terarah. Itu juga cara mereka mendisiplinkan saya dan juga wujud dari kasih sayang mereka terhadap anaknya. 


Demikian halnya dengan firman Tuhan hari ini yang mengatakan, Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Ayat ini mau mengingatkan kita agar jangan membenci tegoran dan ataupun hukuman (hajaran) karena dengan demikian kita mau diarahkan kepada hidup yang baik, bermutu dan terarah. Dan jauh lebih penting dari hal itu adalah segera bertobat atau kembali kepada jalan yang benar. Seperti jemaat Laodikia yang ditegor, dinasehati bahkan dihajar karena perbuatan dan sikap mereka. Surat ini berisi singgungan terhadap sifat dan suasana jemaat yang berada di Laodikia. Walaupun kaya, kota itu tidak mampu menghasilkan penyembuhan dari khasiat air panas, seperti tetangganya Hierapolis, atau kuasa menyegarkan dari air sejuk seperti di Kolose. Hasilnya hanyalah air "hangat-hangat kuku (suam-suam kuku)". Dalam konteks Laodikia, mereka memiliki persediaan air di dua tempat, yakni Hierapolis dan Kolose. Di Hierapolis, persediaan air tersebut bersuhu hangat mirip seperti sumber air panas. Air tersebut bisa digunakan untuk pengobatan. Sedangkan air di Kolose adalah air dingin yang bisa diminum dan berguna untuk menyegarkan badan. Air dari mata air panas di Hieropolis mengalir ke arah Laodikia, tetapi jauh sebelum kota Laodikia, air panas itu sudah menjadi suam-suam kuku. Sebagai air yang suam-suam kuku, tidak dapat digunakan secara maksimal (bisa dikatakan tidak berguna). Terlalu dingin untuk digunakan dalam pengobatan, juga terlalu panas untuk bisa diminum agar menyegarkan badan. Penelitian menemukan bahwa air seperti itu justru menimbulkan penyakit perut. Ibarat orang yang minum air yang sama sekali tidak enak karena mengandung kaporit, rasanya mau memuntahkannya, demikian pula sikap Yesus Kristus terhadap jemaat di Laodikia. Sifat atau karakter yang suam-suam kuku dalam mengimani Yesus Kristus dan tidak punya komitmen iman yang jelas membuat jemaat itu mau dimuntahkan Allah dari mulut-Nya. Itulah gambaran jemaat Laodikia, sehingga mereka perlu ditegor bahkan dihajar agar kemurnian iman mereka tehadap Yesus Kristus semakin nyata.


Sahabat yang baik hati! Ketika kita ditegor dan dinasehati, jangan cepat-cepat sakit hati apalagi sampai membenci. Tetapi terimalah itu untuk membuat kita lebih baik lagi. Jangan keraskan hatimu, tetapi terimalah itu sebagai tanda kasih sayang yang murni kepada kita. Orang yang sudah ditegor dan dinasehati secara berulang-ulang namun tetap mengeraskan hatinya maka ia pun akan menuai sesuatu yang tidak baik pula dalam hidupnya. Sudah dilarang tapi bebal, sudah ditegur tapi terus mengabaikan dan lebih memilih untuk memupuk perbuatan dosa dengan melakukannya berulang-ulang menunjukkan sebuah kebodohan. Firman Tuhan berkata: “Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.” (Amsal 26:11). Seperti itulah kerasnya Alkitab menggambarkan orang-orang yang memiliki perilaku buruk seperti ini. Oleh karena itu, nas alkitab dalam Wahyu 3: 22 mengatakan, Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat." Biarlah kita menjadi orang yang tidak anti nasehat dan tegoran, namun mau mendengar dan memeliharanya serta dengan rela hati mau bertobat.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam: Admin Page Pdt. Nekson M Simanjuntak - JZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...