Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenunkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam.melakukan aktifitas, Kamis, 06/09/2018
1 Petrus 2:18 (TB) Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.
1 Peter 2:18 (RSV) Servants, be submissive to your masters with all respect, not only to the kind and gentle but also to the overbearing.
Coba anda ingat siapa pemimpin yang paling anda sukai dalam pekerjaan anda? Dan sebaliknya siapa pemimpin yang paling anda tidak sukai selama anda bekerja? Pasti ada saja yang membuat kita terkesan atas kepemimpinan seseorang, dan sebaliknya pasti ada kesan yang sangat menyebalkan dari gaya atau tindakan pemimpin yang kita nilai sangat menjengkelkan, bisa saja karena ketidak pedulian, tampil sebagai orang yang berkuasa dan sikap lainya. Umumnya kita akan hormat pada pemimpin yang baik dan bijak dan sebaliknya akan kesal bahkan pernah melakukan sikap protes terhadap pemimpin yang menurut kita tidak tepat.
Inilah kelebihan ajaran kekristenan, Alkitab mengajarkan orang percaya harus tetap hormat kepada pemimpin yang baik dan pemimpin yang bengis. Mungkin anda langsung protes bagaimana kita bisa hormat kepada oemimoin yang bengis? Kalau hormat kepada pemimpin yamg baik pasti kita tidak protes, namun sory-sory saja bagaimana bisa memberi hormat kepada pemimpin yang bengis? Ini alasannya kenapa kekristenan mengajarkan tetap menghormati pemimpin
Pertama, jaman Perjanjian Baru umumnya yang menjadi Kristen adalah dari kalangan hamba. Dalam kapasitasnya demikian mereka terikat dengan tuannya, tidak ada pilihan bagi mereka untuk "cabut" dari tuan yang satu berpindah kepada tuan yang lain. Mereka tetap menjadi hamba dan bersikap tunduk bagi kepada tuan mereka. Dalam keadaan demikian tetap harus bersabar atas perlakuan setiap tuan, syukur jika tuan mereka baik namun jika pun mereka bengis tetaplah berbuat baik.
Kedua, dalam keadaan apapun orang Kristen harus berbuah kebaikan, terserah orang apakah menyambutnya apa tidak. Kita berbuat baik bukan karena membalas kebaikan orang kepada kita, tetapi kita berbuat bak karena kita hidup dari kebaikan Kristus saatnya kita berbuah kebaikan. Itulah sebabnya ajaran Alkitab mampu mengajarkankan: jangan balaskan kejahatan dengan kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan perbuatan baik (Rom 12:21)
Ketiga, Tuhan itu adil dan pembalasan adalah milik Tuhan (Baca Rom 12:19). Alasan ini sangat tepat coba anda banyangkan jika seseorang membalaskan kebengisan pemimpinnya, bisa saja akan jatuh pada tindakan kriminal. Atau jika pemimpin yang bengis dikasari dapat dibayangkan bagaimana dia bersikap akan lebih bengis lagi. Ingatlah, pembalasan adalah milik Tuhan. Jika ada pemimpin yang bengis, sewenang-wenang atas kuasanya, doakan kepada Tuhan agar menyadari perbuatannya dan diberi hikmat. Tuhan lebih tahu menetapkan apa yang lebih tepat upah dari setiap perbuatan orang. Jauhkanlah dari pikiran kita akan pembalasan, namun tetaplah bebuat baik dan memohon kekuatan agar tetap kuat dalam melakukan kebaikan terhadap pemimpin yang bengis sekalipun.
Sahabat yang baik hati! Dalam konteks jaman kini mungkin nats ini sangat sulit anda lakukan. Apalagi di jaman sekaran para pemimpin telah dibekali dalam berbagai leadership, dunia semakin terbuka dan transparan. Tindakan pemimpin akan segera dikuliti oleh dunia medsos sekarang ini. Di jaman sekarang mungkin telah banyak pilihan, pekerjaan pun sudah memiliki peraturan dan standar operasional. Nasehat ini tentu akan lebih mudah bagi kita, bahkan kita bisa mengingatkan orang lain baik pemimpin maupun yang dipimpin agar tetap berdasarkan norma atau code of conduct atau SOP sehingga semua pihak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Sahabatku, dimana pun saudara berada Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar