Selasa, 25 September 2018

TUHAN MENCARI SARAI DAN MENEGASKAN JANJINYA

*TUHAN MENCARI SARA DAN MENEGASKAN JANJINYA PADA ABRAHAM*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 26/09/2018

 Kejadian 18:9-10 (TB)  Lalu kata mereka kepadanya: "Di manakah Sara, isterimu?" Jawabnya: "Di sana, di dalam kemah."
Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.

Genesis 18:9-10 (RSV)  They said to him, "Where is Sarah your wife?" And he said, "She is in the tent." The LORD said, "I will surely return to you in the spring, and Sarah your wife shall have a son." And Sarah was listening at the tent door behind him.

Bagaimana menjadi bangsa yang besar sementara belum punya anak? Itu adalah pergumulan besar Abraham di usia sampai 99 tahun. Abraham pernah meminta kepada Tuhan agar Ismael anaknya dari Hagar diberkati menjadi ahli waris, namun Tuhan tidak mengijinkannya sekalipun Tuhan memberkati Ismael namun pewaris janji itu adalah anak Abraham dari Sarah (Baca Kej 17:28-19). Itulah janji yang diteguhkan oleh Allah kepada Abraham di kemahnya dekat pohon terbantin ketika menjamu Tuhan.

Ketika Abraham duduk-duduk di depan pintu kemahnya Tuhan menampakkan diri kepada Abraham (18:1), Abraham pada awalnya tidak mengetahui bahwa yang menampakkan diri di depan kemahnya adalah Tuhan sendiri. Dalam panas terik tentulah orang butuh perteduhan, sedikit air menyegarkan tubuh dan hari sudah siang tentu pula sudah waktunya untuk makan siang.  Atas situasi dan kondisi demikian Abraham menawarkan agar singgah di kemahnya dan mempersiapkan jamuan ala kadarnya. Tamu itu pun mau dan berkenan.  Abraham dengan cepat mempersiapakan makanan terbaik untuk tamunya itu: mengolah roti, dadi dan anak lembu san disajikan kepada tamunya. Rupanya tamu yang dijamu Abraham itu adalah Tuhan yang datang menampakkan diri dan meneguhkan janjiNya kepada Abraham perihal janji tentang keturunan.

Tuhan mencari Sara: dimanakah Sara Isterimu? Ini suatu kalimat yang memiliki makna yang sangat dalam. Tuhan memahami kerinduan Abraham dan Tuhan mengetahui kepasrahan Sara dalam hidupnya yang tidak dapat memberikan anak bagi Abraham. Allah menanyakan dan menyebutkan nama Sara sebagai bukti kepedulian Tuhan kepada orang yang menghadapi pergumulan berat. Tuhan tidak membiarkan Sara layu sebelum memberi anak bagi Abraham. Sekalipun menurut ukuran manusia hal tersebut sesuatu yang tidak mungkin. Tuhan memberitahukan dan menegaskan kepada Abraham bahwa Sara mendapat kasih karunia dari Tuhan, Sara akan mengandung dan melahirkan anak laki-laki bagi Abraham.

Sarai pun tertawai, siapa yang tidak tertawa dalam usia lanjut, dalam istilah medis sekarang telah menopause. Itu sesuatu yang tidak mungkin baginya melahirkan. Itu yang membuat Sara tertawa. Kejadian 18:12 (TB)  Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"

 Sahabat yang baik hati! Demikianlah kita dalam hidup ini sering kita tertawa akan sesuatu yang tidak mungkin. Namun bagi orang yang beriman kita harus percaya bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Jangan tertawa atas kehampaan dan ketiadaan harapan, namun percayalah bahwa Tuhan peduli dan saat ini mencari dalam berbagai aktifitas kehidupan kita masing-masing. Bahkan memanggil dan menyebut nama kita masing-masing untuk diberkati.

Sahabatku, dimana pun saudara berada Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...