Sabtu, 22 September 2018

MENJADI ANAK-ANAK TERANG

Kotbah Minggu: 23 September 2018

MENJADI ANAK-ANAK TERANG (Efesus 5:1-10)

Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini mengingatkan kita akan tugas dan tanggung jawab orang beriman di dalam dunia ini. Salah satu kekuatiran kita akan perubahan zaman adalah perubahan dan pergeseran nilai-nilai. Kita memasuki suatu era "pop cultural" budaya selara atau budaya massa. Norma diabaikan yang penting memenuhi selera massa. Dunia ini berlomba untuk menangkap selera manusia sekalipun harus bertentangan dengan nilai-nilai moral dan nilai-nilai kekristenan yang dikandung dalam Alkitab. Dalam dunia yang berubah, kita diingatkan oleh Firman Tuhan. Janganlah sama dengan dunia tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu (Rom 12:2). Kita dipanggil àgar tidak serupa dengan dunia ini karena kita adalah anak-anak terang. Kita  telah menyandang predikat baru di dalam Yesus Kristus yang terpanggil untuk menyinarkan terang ilahi, yang menelanjangi kegelapan.

Menjadi anak-anak terang adalah suatu status baru bagi orang yang mengikut Yesus. Yesus telah menebus kita dari dunia yang gelap ini kepada terang ilahi. Kristus telah menyeberangkan kita dari keinginan daging kepada keinginan roh yang seturut dengan kehendak Allah. Kristus telah menerangi jalan kita dari lorong yang gelap agar kita berjalan dalam sinar terang Allah.  Yesus adalah terang dunia maka pengikut Yesus juga terpanggil untuk memancarkan terang dalam hidupnya. Yohanes 8:12 (TB)  Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

Konsekwensi menerima Yesus sebagai Yuruselamat perbadinya harus menerima terang. Pertama-tama bersedia diterangi oleh terang Kristus dan terang yang kita miliki dapat menerangi orang lain.  Paulus dalam renungan ini menjelaskan ada 3 hal yang harus kita miliki sebagai anak-anak terang:

1. Jadilah penurut-penurut Allah yang setia hidup di dalam kasih.
Anak terang adalah penurut-penurut Allah. Hal ini hendak mengubah kegagalan manusia pertama. Setelah Allah menciptakan manusia, ditempatkan di Taman Eden dan diberi perintah Tuhan agar tidak memakan buah pengetahuan di tengaj taman itu. Namun perintah itu dilanggar  karena tergoda oleh bujuk rayuan Iblis. Iblis membuat provokasi: mereka sama sekali tidak mati, namun akan sama seperti Allah. Menjadi sama seperti Allah adalah hubris (kesombongan) yang membuat orang jatuh ke dalam dosa. Istilah jatuh ke dalam dosa perlu diperdalam yaitu menunjukkan suatu status; dari merdeka menjadi hamba, dari penurut menjadi pelanggar perintah Allah.

Syukur kepada Tuhan di dalam Yesus Kristus yang kita telah menebus kita dari dosa dan pelanggaran, maka di dalam Yesus Kristus kita memulai hidup baru yaitu: menjadi penurut-penurut Allah. Yesus memberikan perintah baru bagi kita. Yohanes 13:34 (TB)  Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Sebagai anak-anak terang kita harus menjadi penurut-penurut Allah yang melakukan perintah Tuhan Yesus yaitu: hidup di dalam kasih. Penurut-penurut Allah berarti hidup di dalam kasih kepada Allah dan sesama.

2. Bersedia diterangi dengan menjauhkan sisi gelap hidup ini;
Menjadi anak-anak terang harus bersedia diterangi, dan pada puhak manusia itu sendiri harus berkenan menggalkan segala perbuatan kegelapan dari dalam dirinya sendiri. Paulus menyebutkan berbagai perbuatan dan perilaku kegelapan yang harus ditanggalkan  dari anak-anak terang yaitu: Efesus 5:4-5 (TB)  Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono — karena hal-hal ini tidak pantas — tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur. Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

Seluruh perbuatan kegelapan harus kita tanggalkan karena semua itu tak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Sorga. Kita telah ditebus dari perhambaan dosa kepada terang ilahi.

3. Memancarkan terang: kebaikan, keadilan dan kebenaran.
Jika sisi gelap dalam hidup telah ditelanjangi dan ditanggalkan maka tugas anak-anak terang selanjutnya adalah memancarkan terangnya bagi sekelilingnya. Menghasilkan yang berguna dan membangun kehidupan di sekitarnya. Ada tiga hal yang disampaikan disini;
a) menghasilkan kebaikan;  kebaikan adalah segala bentuk yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain. Anak-anak terangbharus produktif menghasilkan kebaikan. Paulus merumuskan kebaikan ini dalam Filipi 4:8 (TB)  Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

b) keadilan;  keadilan berkaitan dengan hak orang. Hiduo adil bersrti diperlakukan sama dan memiliki hak-haknya dalam hidupnya. Makan dalam menghasilka nkesdilan ini, orang percaya didorong untuk bersikap fair, jujur dan benar tanpa melanggar hak-hak orang lain. Hidup yangvadil adalah dimana setiap orang memiliki hak-haknya. Tugas anak-anak terang dalam berkaitan dengan keadilan berarti harus mendorong setiap hukum yang yang equel (sejajar), persamaan hak dan bebas dari penindasan dan tekanan. Hidup adil harus bebas dari diskriminasi.

c) kebenaran. Kebenaran berkaitan dengan hukum. Berjalan dalam koridor hukum adalah indikator hidup dalam kebenaran.  Selain hukum hal paling mendasar adalah moral. Menjadi anak-nak terang harus menghasilkan hidup dalam moralitas yang baik.


Ketiga hal ini merupakan produk anak-anak terang dalam hidupnya. Tuhan menunggu hasilnya. Dari apa yang dijelaskan di atas bahwa menjadi anak-anak terang adalah status baru yang disandang oleh orang yang percaya kepada Yesus. Hidup kita telah diseberangkan dari kegelapan kepada terang. Status baru ini harus tetap dipelihara dalam diri orang percaya Dimanapun dan kapan pun pancarkanlah sinar terang Allah melalui perbuatan dan tindakan kita yang terpuji.

Sahabat yang baik hati, dimana pun kita berada Tuhan memberkati saudara dengan segala kebaikan. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...