Sabtu, 29 September 2018

HIDUP DALAM PENYERTAAN TUHAN

Kotbah Minggu, 30 Sept 2018
Nats: Kejadian 39:1-10

*HIDUP DALAM PENYERTAAN TUHAN*
Orang Kepercayaan dan Godaan

Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini mengingatkan kita bahwa perjalanan hidup seseorang sepenuhnya ditentukan oleh Tuhan. Dalam suka dan duka, dalam pahit dan manis, dipercaya dan dicurigai, dipuji dan dimaki jalanilah di dalam iman. Tuhan menyertai dan memberkati jalan hidup orang yang jujur. Dalam kebahagiaan jangan lupa diri, tetaplah mawas diri karena jalan bisa licin membuat kita tersandung dan jatuh. Jika terjadi pengalaman pahit dan malang rasanya jalan berputus asa, siapa yang tahu dibalik kepahitan yang kita alami ada pengalaman manis dan indah yang ditentukan Tuhan bagi kita.

Kotbah ini sangat menarik dengan melihat kisah perjalanan hidup Yusuf.

*1. Anak Kesayangan yang malang*
Tidak ada orang yang menginginkan lahir menurut keinginan sendiri, namun menerima keadaan bahwa lahir menurut ketentuan Tuhan yang Maha Kuasa. Tapi sekalipun demikian mau jadi apa dalam hidup ini tidak ditentukan oleh kelahiran, tetapi usaha ditentukan oleh usaha, kerja keras dan pemeliharaan Tuhan.

Bill Gates pernah menyampaikan: jika kamu lahir miskin itu bukanlah dosamu, namun jika anda mati dalam kemiskinan itu adalah kesalahanmu. Apa yang disampaikan oleh Bill Gates ini hendak memberikan motivasi bahwa hidup ini harus dijalani dengan usaha dan kerja keras. Apalagi masyarakat miskin di dunia ketiga agar jangan menyesali hidup ini jika lahir sebagai orang miskin, lahir adalah takdir. Tidak ada yang menginginkan dirinya lahir sebagai orang miskin.  Namun menentukan bagaimana kita menjadi orang ditentukan oleh pilihan kita sendiri. Makanya harus ada usaha dan kerja keras. Bill Gates benar, namun harus kita tambahkan mau jadi apa kita merupakan kehendak Allah. Maka dalam setiap usaha dan kejadian yang menimpa kita harus dijalani dalam doa dan usaha serta dalam pemeliharaan Tuhan.

Yusuf lahir sebagai anak kesayangan ayahnya Yakub, karena terlahir dari seorang ibu bernama Rahel, isteri kesayangan Yakub. Sebagai anak kesayangan Yakub membedakan dirinya dari saudara-saudaranya, jika saudaranya disuruh bekerja di ladang menggembalakan ternak dan domba, menggembara di hutan namun Yusuf disayangi oleh ayahnya dan tak dibiarkan ikut menggembalakan domba. Kepedulian dan kasih sayang Yakub pada Yusuf melebihi daripada saudaranya yang lain.

Menjadi anak kesayangan bukanlah pilihan Yusuf, tapi tindakan ayahnya. Itu berdampak buruk kepada anak-anak Yakub lainnya. Ditambah lagi kepolosan Yusuf memberitahukan mimpinya kepada saudaranya, kelak jadi pemimpin atas saudaranya. Mereka membenci Yusuf dan membuat suatu rencana jahat. Ketika Yusif disuruh Yakub memberikan bekal bagi saudaranya, mereka merencanakan agar membunuh Yusuf.  Mereka berembuk semacam konspirasi  melenyapkan Yusuf dari daftar anak-anak Yakub. Ada usul agar dibunuh, ada juga usulkan jangan dibunuh tapi cukup dijatuhkan di sumur, namun ide lain muncul dari Yehuda biarlah Yusuf dijual saja kepada saudagar Midian menjadi budak. Kesepakatan ini diterima dan Yusuf dijual kepada saudagar Midian.

Menjawab ayahnya mereka telah sepakat menyampaikan bahwa Yisif mati dimakan  binatang buas dengan membawa bukti kain yang berdarah yang disetting sebelumnya. Di mata saudaranya berakhirlah kisah Yusuf sang anak kesayangan yang malang.

*2. Dalam kemalangan ada pemeliharaan Tuhan*
Hidup ini tidak berslakhir di tangan orang-otang yang membenci kita. Sekalipun hater (pembenci) dapat melampiaskan amarah dan kebenciannya dengan menjebloskan kita dalam kemalangan, hidup ini ditentukan oleh Tuhan. Inilah kotbah yang inspiratif. Kisah Yusuf di negeri asing bukanlah berakhir, namun menjadi lompatannyang indah. Tuhan memelihara hidupnya bahkan dengan sikapnya yang jujur, baik dan dipercaya di rumah Potifar, Yusuf dipercaya sepenuhnya dalam mengelola rumahnya. Tidak ada sesuatu apapun yang ada di rumah Potifar yang tidak dalam penguasaan dan pengelolaan Yusuf. Itulah kepercayan dan penghargaan yang sangat tinggi bagi Yusuf. Potifar adalah pejabat di Istana Raja Mesir. 
Yusuf menjadi orang  kepercayaan petinggi istana; suatu posisi yang sangat baik dan tak bermimpi menjadi bahagian yang menikmati keluarga istana Kerajaan Mesir. Orang yang dijual dan dibuang menjadi orang yang memiliki tugas dan tanggungjawab yang besar di pegawai tinggi istana Firaun. Cerita Yusuf di mata saudaranya telah berakhir, menjadi srleri baru ada rencana Tuhan yang indah menjadi langkah awal menuju Istana.

*3. Orang Kepercayaan dan Ujian*
Orang kepercayaan rupanya tidak mudah, namun ibarat berjalan di jalan yang sangat licin dan menikung terjal. Salah sedikit akan terjatuh dan terjungkal.

Yusuf adalah orang yang memiliki perawakan yang sangat tampan, membuat isteri Potifar tergoda dan begitu bernafsu untuk tidur bersama Yusuf.  Dapat kita bayangkan bagaimana sulitnya Yusuf menghadapi godaan isteri dari orang yang memberikan kepercayaan padanya. Dia tidak mau menghianati kepercayaan tuannya, melukai dan mencemarkan tuannya. Dia tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan tetapi di tetap setia dan melakukan hidup yang benar. Yusuf tetap hadir sebagai pribadi yang bermoral dan setia kepada Tuhan menghadapi perempuan yang tak bermoral.

Jika kita baca ayat 10-13 bagaimana berahinya isteri Potifar pada Yusuf semakin menjadi-jadi hingga menangkap Yusuf. Kejadian 39:12 (TB)  Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.
Namun Yusuf harus terpaksa lari ke luar rumah menghindari nafsu berahi isteri Potifar.

Skenario perjalanan hidup berubah lagi, mempertahankan hidup yang benar, menjaga kehormatan dan tetap setia harus menjalani konsekwensi yang pahit.  Yusuf difitnah dan menjadi korban kebencian. Atas fitnah ini Yusuf dipenjara dengan dakwaan tuduhan hendak memperkosa isteri Potifar. Pejabat yang dihormati dan disegani di negeri itu.

Hidup di penjara tidak membuat kisah Yusuf berakhir, namun di penjara dia berkenalan dengan Juru Minum dan Juru Roti raja Firaun. Dinpenjara mereka sharing dan berbagi mimpi dan Yusuf menjelaskan mereka berdua dan nasib keduanya. Apa yangbdijelaskan Yusif bensr-benar terjadi ada keduanya: Juru minum dipekerjakan kembali, sementara juru roti mati ditiang gantungan. Ketika Firaun bermimpi aneh yang membuat dia gelisa membuat sayembara dan barang siapa yang daoat menafsirkan mimpi Firaun akan diberi jabatan yang tinggi. Inilah yangbdiingat Juru Minum memanggil Yuusif dsri penjara. Juru minum kemudian memperkenalkan Yusuf kepada Firaun dan menafsirkan mimpinya dan diangkat menjadi Perdana Menteri.

*Refleksi dan Penutup*

01. Apa yang terjadi hidup kita haruslah kita jalani dengan penuh kepercayaan. Jalan hidup hanya ditangan Tuhan. Hater bisa menjebloskan orang yang dibencinya ke dalam penjara melalui fitnah dan kebencian. Namun kisah Yusuf memberi pelajaran, perjalanan hidup itu ditentukan oleh Tuhan. Pahit yang terjadi bisa dirubah menjadi manis

02. Tetaplah menjadi orang orang yang dapat dipercaya, berlaku setia dan menguasai diri dalam segala cobaan dan godaan. Dalam banyak kenyataan ada orang yang lupa diri setelah menjadi orang yang dikategorikan berhasil. Kotbah minggu ini mengingatkan kita semakin diberi kepercayaan yang besar semakin deras pula godaan dan cobaan. Jadilah seperti Yusuf tetap berdiri teguh dan menguasai diri dalam segala keadaan.

03. Istri Potifar adalah figur yang dapat saja berkeliaran di sekitar kita, merayu, membujuk dan terus mengincsr kita. Sepintas sungguh pribadi memalukan dan tak bermoral. Kotbah ini mengingatkan kita: siapa yang bremain api akan terbakar api. Jadilah berhikmat sebagaimana diingatkan Amsal 6:27-29 (TB)  Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya?
Atau dapatkah orang berjalan di atas bara, dengan tidak hangus kakinya?
Demikian juga orang yang menghampiri isteri sesamanya; tiada seorang pun, yang menjamahnya, luput dari hukuman.

Sahabatbyang baik hati! Tuhan memberikan kekuatan bagi kita semua menjalani hidup ini, didalam suka dan duka, dibenci dan disayang, dipuja dan dibuang.

Tuhan memberkati

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...