Sabtu, 08 September 2018

RENDAH HATI DAN TEKUN MELAYANI DALAM KEBENARAN

RENDAH HATI DAN TEKUN MELAYANI DALAM KEBENARAN

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, Alkitab adalah sumber hidup yang terus-menerus mengalirkan inspirasi. Seperti mata air  yang mengalir tiada henti memberikan kesegaran bagi kita dalam menghadapi berbagai pergumulan dan kesulitan hidup, dalam sukacita dan bahagia. Atas hal inilah Mazmur berkata: Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. (119:105)

Dalam kotbah minggu ini, Paulus menginspirasi kita dalam menghadapi situasi sulit, difitnah dan dianggap bodoh dan dilecehkan orang. Paulus tidak berhenti oleh tantangan namun tetap penuh semangat yang menyala-nyala melayani Tuhan dalam kebenaran dan rendah hati.

Paulus di tengah-tengah jemaat Korintus menghadapi tekanan, khususnya dari pemberita-pemberita injil yang lain.  Mereka adalah penyamar-penyamar kebenaran (pseudo); memberitakan Inil dengan entusias dan diklaim atas nama kebenaran, mereka suka dibanyar dan memegahkan diri atas apa yang mereka lakukan dalam pelayanan. Kehadiran pemberita-pemberita palsu ini nampaknya disambut lebih semarak oleh jemaat Korint dan anehnya seolah menyudutkan Paulus yang dianggap bodoh.

Jemaat yang berkonflik memang akan mudah dipicu permasalahan, cepat curiga dan memakai argumentasi dangkal untuk menyerang pihak lawan.  Di jemaat Korint ada konflik, mereka terkotak-kotak dalam kelompok-kelompok simpatisan: Apolos, Paulus, Kefas dan Kristus. Diantara kelompok ini mereka saling memuji dan memegahkan diri, saling mementingkan diri dan menganggap kelompoknya lebih utama dari yang lain. Mengganggap lebih berhikmat dari yang lain sehingga jatuh pada memegahkan diri sendiri. Sejalan dengan konflik di jemaat berdampak pula pada diri Paulus. Dari kelompok tertentu ada hasutan yang tidak enak bagi rasul Paulus; baik oleh isu kerasulannya, isi Injil dan praktek hiduonya yang tidak mau membebani jemaat. Ada saja argumentasi yang diisukan untuk menyalahkan Paulus. Namun dia teguh, dalam pemberitaannya dia tidak mau membebani jemaat.  Dalam kekurangan sekalipun  Paulus tak pernah mengeluh, namun Tuhan memberkati dia melakukan Pemberitaan Injil melalui oleh orang-orang lain di luar jemaat Korint yaitu Makedonia

Sekarang marilah kita pelajari beberapa hal menarim dari kotbah ini:

1. Rendah Hati
Hal ini harus kita ingat, jika kita telah melakukan segala tugas kita dengan baik tetaplah rendah hati. Seperti yang disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam Lukas 17:10 (TB)  Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

Jangan megahkan diri karena bisa melakukan ini dan itu tetapi rendahkanlah hati, hanya Krostus yang harus dimuliakan dalan pelayanan. Merendahkan diri terhadap semua orang bukanlah kehilangan harga diri, namun orang akan tunduk dan hormat atas sikap yang rendah hati. Sebaliknya orang yang masih suka meninghikan diri adalah orang yang belum mamou mengalahkan diri sendiri. Dia masih dipimpin oleh egonya yang ingin merasa super dan paling hebat sebagaimana para penginjil palsu di Korint, sampai-sampai menganggap Paulus bodoh dalam pelayanannya yang rendah hati karena tak mau mengambil haknya sebagai seorang rasul.

Sekalipun ada hak Paulus atas jemaat yaitu hidup dari pemberitaannya, namun Paulus tak mau membebani jemaat. Dia membiayai kebutuhannya sendiri dengan keahliannya sebagai pembuat jala. Jika Paulus dianggap bodoh tidak mengambil haknya sebagai rasul, Paulus justru meminta jemaat Korint menerima kebodohannya untuk kepentingan jemaat dan sukacita jemaat.

Dalam kesusahan dan kekurangan sekalipun Paulus tak mengeluh. Tuhan memelihara hidup Paulus karena ada orang-orang Makedonia yang mendukung pelayanan Paulus.

2. Tekun Melayani Dalam Kebenaran
Sesungguhnya  Paulus tidak mau mengungkapkan apa yang dilakukannya dihadapan jemaat Korint, namun harus di sampaikan demi kebenaran dan menghentikan guru-guru palsu yang menyamar atas nama kebenaran tetapi sesungguhnya adalah mengerjakan perbuatan yang sangat jahat untuk menghambat Injil.  Para penginjil palsu ibarat pedagang firman, datang sebentar dan tidak mau tahu akan pergumulan hidup mereka. Namun mereka telah membebani jemaat dengan biaya yang mereka butuhkan. Tidaklah demikian dengan Paulus, dia  memberitakan Injil dengan tidak membebani jemaat. Dia hidup dari pekerjaannya sendiri.

Anjuran Paulus di Korint adalah agar jemaat jeli dan cermat terhadap pemberita Injil yang mengambil keuntungan atas nama kebenaran.
Sehingga mereka tahu mana yang benar dan palsu. Bukan setiap orang yang berbicara kebenaran akan benar tetapi kebenaran nyata dalam hidup yang benar-benar melayani.

 2 Korintus 11:13-15 (TB)  Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.  Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.

Sahabat yang baik hati! Salah satu rumus agar kita obyektif dalam melihatbkebenaran adalah hindari diri dari fanatisme sempit. Jemaat Korint mudah diprovokasi oleh pengajar-pengajar palsu karena mereka terpecah belah melalui pengkotak-kotakan berdasarkan penginjil favorit mereka. Jemaat seharusnya semakin hidup dalam Injil melalui pemberitaan bukan membangun fanatisme terhadap penginjil.

Dari kotabah minggu ini Paulus memberikan pelajaran berharga untuk jelas membedakan mana yang benar dan palsu.  Yang rendah hati versus memegahkan diri, yang mengasihi jemaat versus membebani jemaat, yang hidup dalam kebenaran versus penyamar-penyamar dalam kebenaran.

Harus diakui tidak mudah menghadapi yang palsu, ibarat topeng yang beelapis-lapis. Satu-satunya kekuatan kita dalam mengahadapi ajaran dan guru palsu adalah tekun dalam doa dan tetap rendah hati serta menunjukkan teladan yang baik.

Sahabatku! Dimanapun saudara berada, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Selamat hari Minggu
Salam : Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...