PERKATAAN YANG MURNI KESUKAAN TUHAN
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenhngkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam melaksanakan aktifitas hari ini, Rabu, 05/09/2018
Amsal 15:26 (TB) Rancangan orang jahat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi perkataan yang ramah itu suci.
Proverbs 15:26 (RSV) The thoughts of the wicked are an abomination to the LORD, the words of the pure are pleasing to him.
Dalam zaman industri informasi sekarang ini professi yang paling berharga adalah pembicara tepatnya pembicara di depan publik atau "publik speaking". Alex Ferguson pelatih Manchester United, setelah pensiun dari pelatih bola memilih menjadi publik speaking dengan banyaran yang sangat fantastis yakni sebesar £2.3Million atau setara 65 Millyard. Ini adalah salah satu contoh bahwa pembicara publik sangat mahal. Mengapa orang atau perusahaan mau membanyar publik speaking dengan mahal karena kata-kata yang disampaikan oleh seorang motivator sangat bernilai dan dapat menyemangati orang untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, perusahaan atau usahanya. Tak heran kalau beberapa perusahaan besar atau instansi yang maju menguncang motivator dalam pelatihan rutin kepada karyawan dan stafnya demi meningkatkan produktifitas.
Sebaliknya kata-kata yang terus diucapkan seseorang dan dipublikasihkan di media juga dapat membuat orang benci, bangkrut dan tipuan karena terus menyebarkan hoax dan kebencian. Tahun lalu kita kenal di Indonesia kasus industri kebencian yang disebut dengan Sarachen. Industri kata-kata yang terus mengeluarkan kebencian demi memobilisasi massa dengan menyebarkan hoax. Semua itu dilakukan untuk memobilisasi sentimen negatif massa sehingga tertanam kebencian kepada pihak yang disasar. Inilah yang disebut dengan provokasi dengan menyebarkan hoax demi tujuan yang jahat. Jika seseorang terus mengucapkan kebencian dan didengarkan lama-lama bisa saja dianggap sebagai kebenaran. Amsal hari ini mengingatkan rancangan jahat adalah kekejian bagi Tuhan.
Itulah dunia kata-kata atau industri yang bergerak di bidang widya wicara. Suatu industri yang memproduksikan kata-kata dengan tujuan yang membangun bahkan merusak. Pertanyaannya adalah kata-kata yang bermakna yang bagaimana yang seharusnya kita hasilkan dari orang percaya?
Alkitab memberikan dua rumus bagi orang beriman dalam menganalisis semua itu, yaitu: kata-kata yang bertujuan merancang kejahatan adalah kekejian bagi Tuhan dan sebaliknya kata-kata yang murni, tulus dan membangun akan menjadi kesukaan bagi Tuhan.
Maka tugas kita menurut nasihat Amsal di pagi hari ini adalah bagaimana kita orang percaya menjadi pribadi yang menghasilkan kata-kata yang murni yang menyenangkan Tuhan dan orang banyak. Terjemahan bahasa Inggris lebih baik yaitu: "the word of pure are pleasing to him". Kata-kata yang murni, jujur dan tulus akan menjadi kesukaan bagi Tuhan. Hal inilah yang dikehendaki oleh Amsal ini bagaimana agar setiap orang menyampaikan kata-kata yang murni dan tulus. Kata yang murni, tulus dan benar didasarkan pada kebenaran dan kasih yang berguna dan membangun.
Sehubungan dengan itu perlu juga kita renungkan nasihat dari rasul Yakobus memberikan nasehat agar mengekang lidah sehingga kata-kata yang keluar dari kita adalah berguna dan membangun . Yakobus 3:9-10 (TB) Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
Sahabat yang baik hati, dalam setiap kesempatan berbicara marilah menyampaikan kata-kata yang murni dan tulus yang lahir dari dalam hati dengan tujuan membangun dan memperbaiki. Perkataan yang murni dari hati kita yang demikianlah yang dikehendaki oleh Tuhan. Jauhkanlah perkataan-perkataan yang menjatuhkan, mematahkan semangat dan berbagai perkataan yang tidak membangun.
Sahabatku dimanapun saudara berada, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar