Jumat, 15 Desember 2017

SIAPA YANG TERBESAR

SIAPA YANG TERBESAR?

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan wakti di pagi hari ini jntum berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 16/12/2017

Markus 10:42-43 (TB)  Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.  Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,

Mark 10:42-43 (RSV)  And Jesus called them to him and said to them, "You know that those who are supposed to rule over the Gentiles lord it over them, and their great men exercise authority over them. But it shall not be so among you; but whoever would be great among you must be your servant,

Siapa yang terbesar awal titik rawan bagi kedua belas murid. Jika kita perhatikan bacaan Injil Markus 10 ini, ada reaksi kemarahan dari murid-murid lainnya ketika Yakobus dan Yohanes meminta sesuatu kepada Yesus: yakni, kelak dalam KerajaanNya agar diijinkan mendapat jabatan terbesar: satu disebelah kanan dan satu disebelah kirinya.  Mendengar itu murid-murid lainnya marah dan  menjadi titik rawan di kalangan para murid. Markus 10:41 (TB)  Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.

Yesus sangat paham perasaan murid-murid yang lain, karena sipapun orang pasti berlomba menjadi orang terdekat, berlomba menjadi orang nomor satu dan terbaik dan tidak suka menjadi orang pinggiran atau di kulit luar saja. Selain menyadari titik rawan ini Yesus juga paham betul letak kesalahan permintaan Yakobus da Yohanes, karena dalam Kerajaan Allah yang diajarkan Yesus bukan sama seperti kerajaan dunia ini, menjadikan panglima terdekat, orang-orang terdekat dan berlomba menjadi nomor satu dengan kuasa dan kekerasan. Tidaklah demikian dengan Kerajaan Allah. Yesus mengajarkan: siapa yang mau terbesar harus bersedia menjadi hamba. Menjadi yang terbesar adalah siapa yang mau melayani. Karena anak manusia datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani (Mark 10:45)

Bersedia menjadi hamba yang melayani orang lain jaman ini sangat penting. Ibarat seorang hamba terhadap tuannya, maka siapa yang terbesar harus bersedia mengosongkan diri dan mau melayani orang lain. Jadi siapa yang terbeamsar adalah kesediaan mengosongkan diri dan bersedia melayani orang lain.  Ini sungguh terbalik dari keinginan setiap orang, menjadi terbesar umumnya bertujuan agar banyak orang yang melayaninya. Namun inilah kelebihan Yesus sang Guru Agung menawarkan moralitas baru bagi umat manusia. Siapa yang terbesar bukan berlomba menjadi mental tuan yang dilayani atau memiliki kemampuan menundukkan orang lain sebanyak-banyaknya tetapi tetapi berlomba menjadi hamba yang melayani orang lain.

Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi hari ini memberikan arah baru akan karakter pribadi yang luhur bagi kita. Siapa terbesar jadilah pelayan bagi sesama. Pemimpin besar bukanlah ditentukan kemampuannya mencapai puncak kepemimpinan, tetapi sejauh mana jabatan yang dipimpinnya untuk melayani orang lain. Kepemimpinan inilah yang kita kenal dengan kepemimpinan hamba - humble leadership. Pemimpin besar bukan seorang yang memiliki kemampuan untuk memaksa orang lain mencapai tujuan, tetapi kesediaan merendahkan diri menjadi pelayan bagi sesamanya.

Marilah memulainya dalam lingkungan kita masing-masing: melayani, melayani lebih sungguh!

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...