Minggu, 24 Desember 2017

BERITAKANLAH TUHAN ITU RAJA

BERITAKANLAH TUHAN ITU RAJA:
Memulihkan dan Menghibur UmatNya

Selamat Natal! Sahabat yang baik hati, firman Tuhan pada Natal ini mengajak kita untuk melakukan tugas orang beriman.  Jika kita pada malam Natal menyambut Yesus yang lahir itu adalah kekuatan bagi orang percaya, rahasia Allah yang diungkapkan dan mengajak kita menjadi orang yang melayani (pangoloi di Tuhan). Maka kotbah Natal i ini dari Yesaya 52:5-7 ini mengajak kita untuk missi baru yaitu menjadi pewarta kabar baik.

1. Jadilah Pembawa Kabar Sukacita;
Orang percaya kni adalah pewarta, bukun semacam wartawan pemburu berita dan pewarta. Ibarat Jurnalis yang mempublikasikan berita tentang yang dilihatNya. Jika di malam natal kita diajak melihat Yesus yang lahir itu saat ininkota harus memberitakannya. Bahwa Tuhan telah menggenapi janjiNya dengan kelahiran Yesus Kristus.
Marilah membuka Alkitab Lukas 2:16-17, gembala di ladang Efrata menjadi perwarta atau pemberita kabar baik yang menyambaikan bahwa Yesus telah lahir dan semua orang yang mendengar berita para gembala itu tercengang. Jika wartawan atau jurnalis memberitakan suatu peristiwa itu adalah hal biasa atau lumrah, namun Natal mengubah siapa saja menjadi pewarta Good News.
Natal berhadapan dengan para sarachen yang memproduksikan hoax, berita bohong dan penyebar kebencian. Orang yang menyambut Natal adalah pewarta kabar baik, pemberita kebenaran dan pemberita damai dan perekat bagi sesama.

2. Berita Sukacita apa yang kita wartakan?
Raja adalah yang memimpin, memerintah dan membawa orang rakyat yang dipimpinnya kepada damai sejahtera, kemakmuran dan kedamaian. 

Raja yang kita sambut di Natal itu adalah:

A.  Allah itu adalah Raja Damai (Syalom)
Yesaya 9:6 (TB)  (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Kerajaan Allah itu adalah memerintah bukan dengan kuasa dan pedang, tetapi raja yanv memerintah dengan damai, tongkat yang digunakan bukan untjk memukul gembalaannya (yang dimpimnya) tetapi untuk melindungi dari kejahatan.

B. Allah itu Raja Kemuliaan (Mazmur 24:7-10).
Setelah manusia jatuh kedalam dosa manusia telah kehilangan kemuliaan. Rupa kita buruk dan tercemar oleh dosa dan pelanggaran, seharusnya kita malu atas diri kita dan perbuatan kita. Ibarat orang menutu wajahnya kmnamun Tuhan memulihkan kemuliaan kita. Tuhan mengampuni dosa dan pelanggaran kita. Oleh lenebusan Kristus kita dipulihkan. Kita adalah mahkluk mulia yang diberi mandat ilahi dan segambar dengan rupa Allah.
Oleh peristiwa natal kemuliaan manusia dipulihkan. Jangan ada lagi upaya manusia untuk merendahkan dirinya dan sesamanya melalui perbuatan dosa, kekerasaan dan segala bentuk kejahatan yang merendahkan martabat manusia. Tetapi kita semua menjadi mptivator bagi sesama gang mengangkat dan memuliakan sesama, hormat dan memuliakan sesama.

3. Tuhan kembali Ke Sion: menghibur dan memulihkan keadaan umatNya.
Mengingatkan kita akan pemulihan umatNya. Tuhan dengan tangannya yang perkasa memberkati umatNya. Kuasa Allah yangbperkasa menjadi andalan setiap orang percaya.
Yesaya 52:9 (TB)  Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab TUHAN telah menghibur umat-Nya, telah menebus Yerusalem.
Tuhan menghibur umatNya. Kota yangbdulu kota ratapan akan menjadi kota sukcacita. Kota yang dulunya tak satupun anak-anak bermain dan tidak ada orang tua berjalan di kota itu yang tinggal puing dan korban perang. Tuhan akan memulihkannya.

Peristiwa pemulihan Allah inilah menjadi sukacita bagi kita semua. Tuhan datang dan memerintah dari Sion untuk memulihkan sukacita.


Selamat Natal 2017
Salam kami Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...