Senin, 04 Desember 2017

KESAKSIAN YOHANES PEBAPTIS

KESAKSIAN YOHANES PEMBAPTIS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 05/12/2017

Yohanes 1:6, 8 (TB)  Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 
Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.

John 1:6, 8 (RSV)  There was a man sent from God, whose name was John.
He was not the light, but came to bear witness to the light.

Ada ungkapan: orang yang sakit mata akan silau melihat matahari!  Ungkapan ini sangat benar bahwa mata yang sakit sangat silau melihat matahari, jika harus keluar orang yang sakit mata ada baiknya pake kaca mata hitam agar lensa mata terlindungi dari iritasi.  Namun sangat bermakna dalam realitas sosial masyarakat kita. Dalam dunia yang sakit, orang tidak suka terhadap orang yang melakukan perubahan dan pembaharuan karena mereka bahagian dari yang harus dikritisi, dibedah dan dipulihkan. Seorang pembaharu harus mempersiapkan energinya menghadapi kenyataan seperti itu, kalau tidak akan menjadi korban dari perubahan itu sendiri.

Pengalaman seperti itulah yang terjadi dengan Yohanes Pembaptis. Sejak kelahirannya Yohanes Pembaptis telah ditetapkan oleh Allah sebagai pendahulu Mesias (Baca Lukas 1:5-25). Dalam kegersangan umat Allah, Yohanes Pembaptis tampil menyerukan pertobatan. Persiapkanlah jalan bagi Tuhan. Dia menyuarakan pertobatan ditengah-tengah masyarakat yang kronis. Ibarat alarm yang dipasang mengingatkan ada tanda bahaya, demikianlah Yohanes Pembaptis mengingatkan umat Allah agar mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Tuhan segera datang, kapak telah tersedia hendak menebang pohon yang tak berbuah. Dia menyerukan pertobatan massal suatu gerakan moral agar orang kembali dari jalannnya yang tersesat dan memberikan petunjuk-petunjuk apa yang harus dilakukan oleh setiap orang. Dia menekankan kepedulian terhadap sesama, menentangng korupsi dan penindasan serta menegor Herodes pemimpin negeri itu atas perilaku amoralnya. Suara Yohanes pembaptis menjadi gerakan moral untuk perubahan. Banyak orang yang datang kepada Yohanes pembaptis untuk dibaptis termasuk Yesus sendiri.

Ketika Yohanes pembaptis melihat Yesus, dia berseru dan menyaksikan tentang Yesus Kristus. Yohanes 1:29 (TB)  Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia."
Dalam nats lain, ketika Yohanes Pebaptis mebaptiskan Yesus, kesaksian Yohanes ini sanhat penting bahwa dia melihat langit terbuka dan Roh Kudus turun berupa burung merpati dan mendengar suara: Inilah anakKu yang kukasihi kepadaNyalah aku berkenan. (Baca Mat 3:15-16)

Sahabat yang baik hati: kesaksian Yohanes pebaptis yang menyerukan pertobatan dan memberitahukan tentang rahasia kebenaran agar orang memperoleh keselamatan adalah suatu karya besar Yohanes Pembaptis. Dia tidak takut kehilangan nyawanya sendiri atas seruan pertobatan yang dia sampaikan dan dia tidak takut kehilangan popularitasnya setelah menyaksikan kebenaran siapa tentang Yesus Kristus. Semangat seperti inilah yang seharusnya ada dalam setiap orang percaya. Gelora menjadi saksi kebenaran  untuk perubahan dan pembaharuan masyarakat.

Bukankah banyak orang takut kehilangan popularitas ketika kebijakan yang tidak populer harus dilakukannya? Bukankah banyak orang berlindung di dalam rasa aman (confort zone) sekalipun resah atas ketidak-benaran? Renungan di pagi ini memperkenalkan kita kepada contoh kesaksian Yohanes Pembaptis yang sungguh-sungguh telah menjadi penuntun yang baik menghantarkan orang pada tujuan yang sesungguhnya yaitu agar setiap orang mengenal dan menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat.

Sahabatku maka pertanyaan bagi kita dalam renungan di pagi ini: kesaksian apa yang telah dan dapat kita lakukan yang berguna bagi orang lain?

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...