Jumat, 22 Desember 2017

MELAWAN KEPICIKAN

MELAWAN KEPICIKAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 23/12/2017

2 Petrus 1:9 (TB)  Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.

2 Peter 1:9 (RSV)  For whoever lacks these things is blind and shortsighted and has forgotten that he was cleansed from his old sins.

Salah satu akibat dosa menurut Rasul Petrus adalah: buta picik. Buta berarti tidak melihat, gelap mata dan semua hitam.  Sebaik apapun dan seterang apapun disekitarnya tak mampu melihat kebaikan baginya sama saja gelap semuanya. Demikian halnya kepicikan, cara pandang yang melihat segala sesuatu dari perspektif minus. Segala sesuatu dilihatnya tak berharga dan bernilai, setiap usahanya adalah untuk menjatuhkan dan meremehkan yang lain. Orang picik takmpernah menghargai orang lain, bahkan anehnya tak ada rasa malu menyatakan salah itu baik dan sesuatu hang telah busuk itu harum. Itulah dampak dosa.

Bagi Rasul Petrus orang percaya telah ditebus dari dosa,  dosa telah dihapuskan melalui pengorbanan Yesus Kristus sehingga dosa tidak lagi berkuasa atas kita. Maka kita harus bertumbuh, berkembang di dalam spiritualitas orang beriman. Orang beriman harus mengikatkan diri pada kodrat ilahi dan menjauhkan diri dari hawa nafsu dan melepaskan diri dari segala dampak dosa yang menggiring kita kepada kebinasaan.

Jika kita baca ayat sebelum renungan i i ada tingkatan spiritualitas yang harus dimiliki oleh orang percaya agar dapat melepaskan diri dari buta kepicikan. Kita harus memiliki 7 hal sebagai mana tertulis 2 Pet 1:5-8:

#01 Beriman:
percaya kepada Yesus Kristus Yuruselamat dunia yang telah menebus kita dari dosa
#02 Kebajikan;
perbuatan baik yang tulus tanpa berharap balasan
#03 Pengetahuan;
wawasan berpikir dan kaya akan inspirasi
#04 Penguasaan Diri:
mengenadilan keinginan dan menyadari diri apa yang paling dibutuhkan.
#05 Ketekunan:
sikap yang sabar dan ulet
#06 Kesalehan:
memilikk spiritualitas, hidup yang beribadah dan memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan
#07 Kasih:
 perbuatan yang mendatangkan kebaikan bagi sesama berupa pertolongan baik pikiran, waktu, moril dan material untuk menopang kehidupan sesama.

Ketujuh tingkatan ini merupakan akumulasi karakter pribadi orang beriman. Orang beriman harus menambahkan kebajikan, kebajikan ditambahkan pengetahuan, pengetahuan ditambahkan penguasaan diri, penguasaan diri ditambahkan ketekunan, ketekunan djtambahkan kesalehan dan kesalehan ditambahkan Kasih: kasih terhadap saudara dan semua orang.

Apa yang disampaikan rasul Perus ini sangat penting kita kembangkan dalam menakar pertumbuhan spiritualitas kita agar tidak picik dan jatuh pada fanatisme sempit. Tingkatan spiritualitas ini juga memandu kita agar terus bertumbuh, jangan terbonsai dalam iman; yang kurus dan kerdil. Bonsai gambaran kembang unik dan menarik, dia hidup namun tak bertumbuh. Orang beriman harus tumbuh seperti pohon dipinggir sungai yang mengalir, akarnya kuat, daunnya hijau dan berbuah pada musimnya. Iman kita harus bertumbuh dengan mengasah diri membangun diri, berguna bagi sesama dan bagi semua orang.

Selamat bertumbuh di dalam Yesus Kristus, mari jauhkan diri dari aegala dampak dosa, khususnya buta picik yang mengerdilkan kita.

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...