Sabtu, 30 Desember 2017

MENJADI AHLI WARIS

MENJADI AHLI WARIS

Selamat hari minggu dan menjelang tahun baru! Sungguh menarik kotbah pada minggu terakhir di tahun 2017 ini dari Galatia 4:4-7. Kita diingatkan oleh firman ini bahwa kita telah ditetapkan Allah menjadi  anak-anak Allah dan menjadi pewaris kerajaanNya.

1. Ada kekeliruan orang Yahudi yang dikritik oleh Paulus, yakni mereka mereka menganggap umat pilihan Allah dan anak-anak Abraham otomatis menerima keselamatan apalagi mereka memiliki dan memilihara hukum Taurat. Seolah dengan status itu mereka secara otomatis menerima  pewaris janji. Paulus menjelaskan justru dengan hukum Taurat menegaskan bahwa manusia sesungguhnya hidup di dalam dosa. Hukum Taurat menuntut kita taat melakukan kehendak Allah. Namun kenyataannya tak seorang pun dapat taat melakukanNya. Padahal tidak melakukan Taurat berarti kita berda dalam kutuk. Ulangan 27:26 (TB)  Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum Taurat ini dengan perbuatan. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!"  Maka oleh hukum Taurat kita tahu bahwa kita hidup di dalam dosa. Upah dosa adalah maut, maka manusia tidak bisa melepaskan diri dari kuasa dosa dari dirinya sendiri. Allah mengutus Yesus Kristus sebagai jalan keselamatan. Yesus Kristus menebus kita dari kutuk dosa. Barangsiapa percaya kepada Yesus Kristus beroleh keselamatan. Keselamatan yang kita terima bukan karena melakukan Taurat atau karena keturunan Abraham tetapi karena anugerah Allah.

2. Menjadi pewaris adalah Anugerah Allah. Paulus menekankan istilah anak untuk membedakannya dari hamba atau budak.  Hamba adalah orang yang tidak merdeka, tidak memiliki hak warisan dari tuannya. Hamba hanya tetap seorang hamba sekalipun ditebus orang lain maka dia diperhamba tuan yang menebusnya. Dia tidak merdeka. Penebusan ini dipakai untuk memberikan penejlasan bahwa kita adalah anak melalui penebusan Yesus Kristus.  Status kita dihadapan Allah adalah anak. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus adalah anak-anak Allah. Status sebagai anak kita memiliki ikut sebagai ahli waris sang Bapa. Kita adalah anak-anakNya yang berseru kepada Tuhan sebagai ya Abba, ya Bapa.  Memang benar kita secara lahiriah bukanlah anak-anak Abraham, namun kita adalah  anak menurut perjanjian dan kita telah dimateraikan melalui baptisan. Anak-anak Allah menjadi status baru bagi yang menerima Yesus Kristus dan dinobatkan menjadi ahli waris kerajaan Allah.

3. Apa yang disampaikan Paulus ini menegaskan apa yang sering disampaikan oleh Yesus. Jika kita baca pengajaran dan kotbahNya; Yesus selalu mengajarkan bahwa Allah itu adalah Bapa kita. Yesus mengajar kita berdoa: Bapa Kami yang di Sorga, menunjukkan status anak bagi kita. Kita adalah anak-anakNya; yang dikasihiNya. (Mat 5:45 kamu.menjadi anak-anak Bapamu yang di Sorga, 5:48  Matius 5:48 (TB)  Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Sahabat yang baik hati ! Kalau kita anak maka kita harus menunjukkan jati diri anak, seorang pewaris kerajaan Allah. Dalam tradisi raja-raja kuno; seorang pangeran akan disematkan cincin kerajaan atau mahkota putra maha raja sebagai bukti dia sunguh-sungguh pangaeran. Maka kemana pun dia  pergi di seluruh wilayah kerajaan itu akan dilihat dan diketahui orang sebagai putra mahkota raja.

Maka demikianlah kotbah ini mengingatkan status keanakan kita: anak-anak pewaris kerajaan Sorga, anak-anak perjanjian yang dipilih dan ditetapkan menerima keselamatan maka  dimana pun kita identitas dan jati diri kita sebagai anak Allah harus terpancar dalam diri kita.

Kehadiran Yesus Kristus yang kita rayakan di natal yang baru kita lalui mengangkat dan menetapkan kita anak-anak Allah sang pewaris janji. Maka sebagai anak Allah kita harus:

Pertama: mengingatkan kita akan kebaikan Allah. Allah adalah Bapa kita yang memelihara, melindungi dan memberkati kita anak-anakNya.

Kedua, Anak-Anak Allah hidup dalam terang, maka kati diri kita harus bersinar menyinari sekitar ( Ef 5:8)

Ketiga, Anak-anak Allah pewaris janji harus menjadi pembawa damai. (Mat 5:9)

Selamat menyongsong tahun baru

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...