Rabu, 27 Desember 2017

PENEBUSAN KRISTUS

PENEBUSAN KRISTUS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita gunakan waktu di pagi hari ini untuk berodoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 28/12/2017

Galatia 4:4-5 (TB)  Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. 

Galatians 4:4-5 (RSV)  But when the time had fully come, God sent forth his Son, born of woman, born under the law,
to redeem those who were under the law, so that we might receive adoption as sons.

Istilah penebusan dalam Perjanjian Baru, muncul dari konteks perbudakan. Makna penebusan ini dipakai oleh Paulus agar lebih mudah dipahami arti penebusan Yesus Kristus dari kuk perhambaan dan kuasa dosa. Sejak manusia jatuh dalam doa manusia menjadi hamba dosa. Seperti seorang budak tidak akan pernah bisa menjadi seorang merdeka. Dia terikat kepada tuannya. Jika dia ditebus oleh seorang tuan, maka dia akan merdeka dari tuannya yang pertama dan terikat atau diperhamba kepada tuan yang baru menebusnya. Tidak ada lagi ikatan kepada tuan yang pertama tetapi sepenuhnya telah terikat pada tuan yang menebusnya. Seorang budak biasanya dibeli dengan uang tebusan.

Konsep ini dipakai oleh Paulus menjelaskan keberadaan manusia atas dosa dan penebusan Allah. Manusia telah jatuh di dalam dosa dan tak seorang pun mampu keluar dari kuasa dosa. Demikian dengan umat Allah ketika mereka menerima hukum Taurat berjanji akan melakukan apa yang diperintahkan oleh Taurat dan umat itu berkata amin. Dan terluruklah orang yang melanggar hukum Tulaurat dan umat itu mengatakan amin (Baca. Ulangan 26-27) ) Namun Hukum Taurat menegaskan bahwa manusia berdosa,  karena tak seorang pun yang mampu melaksanakan hukum Taurat (Rom 3:10). Maka dengan penjelasan ini jelaslah bagi kaum Yahudi yang menganggap dirinya benar oleh karena mereka memelihara Taurat justru semakin menegaskan bahwa tak seorang pun benar dan kita telah diperhamba dosa. Upah dosa adalah maut (Rom 6:23).

Selagi kita takhluk di dalam hukum Taurat kita diperhamba dosa.  Itulah sebanya Yesus Kristus datang ke dunia ini untuk menggenapi hukum taurat. Yesus datang untuk menebus kita manusia yang telah diperhamba oleh dosa. Penebusan Yesus dari kukuk hukum Taurat dilakukan dengan mengorbankan diri ya dengan mati di kayu salib (Band Gal 3:10) Efesus 1:7 (TB)  Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,

Selanjutnya Yohanes menjelaskan: Yohanes 1:17 (TB)  sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Dengan penebusan Yesus Kristus kita telah bebas dari kuasa dosa, kita menjadi umat kepunyaan Allah. Kita ditebus bukan diperlakukan sebagai hamba dihadapan Kristus, tetapi kita diangkat dan ditetapkan sebagai anak yang menyebut Allah sebagai Bapa atau ya Abba. Anak-anak Allah yang ditetapkan untuk menerima warisan kehidupan yang kekal.

Sahabat yang baik hati. Inilah sukacita kita, kita ditetapkan sebagai anak-anak Allah, ahli waris dalam kerajaan Allah. Penetapan kita menjadi wlahli waris bukan karena kemampuan kita memenuhi kehendak Allah sebagaimana dituntut oleh H.Taurat tetapi ditetapkan karena penebusan dan pengorbanan Yesus Kristus. Mari kita pelihara status baru ini. Mari kita tunjukkan sikap, perkataan dan perbuatan sebagai anak-anak Allah di manapun kita berada. Kita telah ditebus bukan dengan perak atau emas namun dengan darahNya yang mahal. Pengorbanan Kristus sungguh luar biasa karena kita sangat berharga di mata Tuhan.  Tuhan memberkati.

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...