Rabu, 20 Desember 2017

SIMEON: Tak Akan Mati Sebelum Melihat Mesias

SIMEON: Tak Akan Mati Sebelum Melihat Mesias

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 21/12/2017

 Lukas 2:25-26 (TB)  Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.

Luke 2:25-26 (RSV)  Now there was a man in Jerusalem, whose name was Simeon, and this man was righteous and devout, looking for the consolation of Israel, and the Holy Spirit was upon him.
And it had been revealed to him by the Holy Spirit that he should not see death before he had seen the Lord's Christ.

Simeon satu tokoh Alkitab yang sangat unik, tidak ada keterangan yang banyak mengenai dirinya dalam alkitab. Namun namanya telah diabadikan dengan kisah hidupnya yang dituliskan dalam Injil Lukas. Simeon orang yang benar, saleh, tekun beribadah dan menantikan kedatangan Mesias. Di usia tuanya, dia sudah meninggalkan kesibukan dunia, dia hanya duduk di Bait Allah, berdoa dan menantikan Tuhan. Injil Lukas menyebutkan bahwa Roh Kudus telah memberitahukan kepadanya bahwa Simeon tidak akan meninggal sebelum melihat Mesias yang menyelamatkan Israel (Luk 2:26).

Penantian Simeon yang panjang tak sia-sia. Ketika Maria dan Yusuf membawa bayi Yesus ke Bait Allah sesuai dengan tradisi Yahudi. Setiap orang tua harus mempersembahkan kurban untuk syukuran bayi laki-laki yang lahir dan sekaligus pentahiran bayi pada hari ke delapan menurut hukum imam: domba,  sepasang merpati atau tekukur (Baca Imamat 12:6-8). Maria dan Yusuf adalah orang yang saleh dan keluarga sederhana, kesederhanaan mereka bukan berarti mengabaikan perintah agama. Persembahan korban ini menunjukkan bahwa Maria dan Yusuf adalah orang yang taat beragama, ketaatan beragaman bukan karena keberadaan, dalam keterbatasan mereka mereka melakukan  yang diperintahkan agama.

Ketika Maria dan Yusuf mebawa bayi Yesus, Simeon yang bernazar di teras Bait Allah melihat sesuatu yang lain pada diri Yesus. Dia senang melihat bayi Yesus dan spontan  dia menyampaikan Mazmur bagi Tuhan, memuji dan memuliakan Allah sambil menatang bayi Yesus. Dalam kesaksian Simeon dia berkata:
 Lukas 2:29-32 (TB)  "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."

Apa yang dilakukan oleh Simeon membuat Maria dan Yusuf heran, karena ada sesuatu yang misteri akan Mazmur pujian Simeon. Itulah kisah Simeon, seorang yang beriman, hidup benar dan saleh di hadapan Tuhan. Dia setia menantikan Mesias dan menemukan  apa yang ditunggunya hingga dia melihat dan menyambut Yesus.

Sahabat yang baik hati, kita juga adalah 'Simeon masa kini', beriman dan hidup dalam penantian kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya. Mari tetap setia di dalam doa dan penantian hingga kita menyaksikan kedatanganNya. Saat ledatangannyankita ditemukanntifak bercacat. Maranatha, datanglahnya Tuhan! Selamat Advent, mari sambut Tuhan dalam hidup ini.

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...