Kamis, 07 Desember 2017

PERBAHARUILAH BATHINKU

PERBAHARUILAH BATINKU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 08/12/2017

Mazmur 51:10 (TB)  (51-12) Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!

Psalms 51:10 (RSV)  Hide thy face from my sins, and blot out all my iniquities.

Mazmur 51 dikenal dengan doa permohonan pengampunan dosa dari Daud setelah nabi Natan menyampaikan tegoran atas dosa dan kesalahannya mengambil Batsyeba menjadi istrinya. Daud sangat menginginkan Batsyeba isteri dari Uria seorang panglima perang Daud. Maka Daud mengirimkan Uria kepada pertempuran yang sulit sehingga Uria mati dalam perang. Daud pun secara sah dapat memperisteri Batsyeba. Bagi Daud mungkin rencana ini sangat rapi dan tak seorang pun tahu karena dia raja dan punya kuasa. Tapi lihatlah nabi Natan menjumpainya, menyatakan kesalahan dan menegor Daud. Daud pun tersungkur dan memohon pengampunan dari Tuhan. (Baca juga 2 Sam 12:1-31)

Atas tegoran Natan, Daud sangat terpukul, dia sangat menyesali diri dan memohon pengampunan. Ini adalah contoh yang baik, bukankah para raja yang punya kuasa dalam membenarkan diri dari kesalahan anak buahnya yang menjadi korban. Tumbal dari kesalahan sang pemimpin sering ditimpakan pada bawahan. Atau mungkin bisa saja Daud menyingkirkan Natan demi menyembunyikan keselahannya. Namun Daud tidak melakukan itu: yang dilakukan oleh Daud adalah menyesali diri, bertobat dan memohon pengampunan dari Tuhan.

Jika kita urai doa-doa permohonan pengamounan dosa dari Daud sangat menggungah hati, benar-benar disampaikan atas keinsyafan yang mendalam dan keinginan tang sungguh-sungguh untuk memohon maaf dan ingin memperbaiki diri atas kesalahan yang diperbuat.

Dalam renungan di pagi ini Daud berseru: "jadikanlah hatiku tahir". Ini memiliki makna yang dalam karena menyentuh bagian terdalam pada pribadi kita. Dosa ini sangat membekas dalam hati Daud. Luka hati luka hanya dapat disembuhkan dan dipulihkan dengan berdamai dengan diri sendiri dan Tuhan. Itulah sebabnya Daud memohon agar Tuhan mentahirkan hatinya.

Permohonan kedua dalam renungan pagi ini adalah "perbaharuilah batinku". Segala kata, sikap dan perbuatan produk dari bathin. Sikap dan respon seseorang terlahir dari pengolahan batin. Daud menyadari kesalahannya dan ingin pemberbaharui dengan tidak mengulangi kesalahan yang dilakukannya.  Teman-teman Budha sangat menekankan ini lewat yoga dan meditasi agar memperoleh tahapan spiritualitas (pencerahan). Namun Alkitab sebagaimana doa Daud pembaharuan budi dicapai lewat kesungguhan dalam doa dan permohon kepada Allah. Ini penting bathin manusia adalah milik Allah. Ketika manusia menerima Allah berdiam di dalam bathinnya tentu akan mencapai pencerahan budi: hidup yang berpusat kepada Allah. Inilah yang diinginkan oleh Daud setelah menyadari kesalahannya dia memohon agar Tuhan memperbaharui bathinnya. Sikap selama ini berpusat pada diri dan keinginan diri saat ini hendak diperbaharui  memasuki suatu tahapan baru yaitu hidup yang berpusat pada Allah.

Sahabat yang baik hati ! Dalam hidup ini kita pasti pernah melakukan kesalahan. Dalam kesalahan tersebut  bagaimana kita mengubahnya? Membenarkan diri terus menerus akan menciptakan kesalahan lain bahkan lebih parah. Renungan di pagi ini memberikan contoh bagi kita. Segeralah memperbaiki kesalahan dengan kesadaran sepenuhnya dan kebulatan tekad untuk memohon pengampunan dan memperbaiki sikap. Tuhan menolong untuk memperbaharui bathin kita.

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...