SALING MENGUATKAN LEWAT FIRMAN , NYANYIAN ROHANI DAN DOA
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 12/12/2017
Kolose 3:16 (TB) Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Colossians 3:16 (RSV) Let the word of Christ dwell in you richly, teach and admonish one another in all wisdom, and sing psalms and hymns and spiritual songs with thankfulness in your hearts to God.
Sungguh menarik penjelasan Paulus dalam renungan pagi ini bahwa segala aktifitas pelayanan gereja haruslah didasari dari pemahaman dan penghayatan akan firman Tuhan. Jika firman Tuhan diabaikan maka gereja itu akan kehilangan fondasi dan disorientasi dalam pelayanannya. Inilah kelebihan persekutuan orang percaya dibanding dengan perskutuan lainnya di dunia ini, karena dasar berpijak dari seluruh aktifitas pelayanan kita adalah Firman. Firman Tuhan adalah kekuatan bagi kita dalam melakukan aktifitas persekutuan orang percaya.
Firman sebagai sumber kekuatan karena firman memiliki kuasa, kuat dan lebih tajam dari oedang bermata dua Ibrani 4:12 (TB) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. (Band Efesus 6:17 "pedang rohani"). Firman itu adalah sumber hidup, karena manhsia hidup bukan hanya dari roti tetapi dari firman (Matius 4:4). Firman itu menegor, memperbaiki kesalahan dan memperlengkapi orang percaya (2 Tim 3:16) dan firman menumbuhkan iman (Rom 10:17). Itu beberapa contoh akan arti pentingnya firman di dalam hidup orang percaya.
Dalam renungan pagi ini Paulus memberikan suatu nasehat bahwa firman itu harus tinggal di dalam persekutuan. Firman yang dibaca dan didengarkan menjadi fondasi bagi persekutuan untuk saling meneguhkan yang satu dengan lainnya. Selain firman jemaat hidup dalam nyanyian rohani, kidung pujian dan doa.
Firman harus tinggal di tengah jemaat, hal ini penting karena ketersediaan bacaan Alkitab bukan seperti keadaan zaman now tersedia buku cetak dan elektronik tetapi jaman itu firman yang dibacakan merupakan suatu surat edaran yang dituliskan dengan tangan langsung dan dikirimkan oleh rasul-rasul dan dibacakan di jemaat-jemaat secara bergiliran (semacam surat keliling). Jika firman yang dibaca diabaikan saja maka sangat sia-sia rasanya rasul menuliskannya. Paulus mendorong agar jemaat memahami, menghayati dan melakukan firman dalam kehidupan jemaat.
Selain firman, Paulus juga menekankan pentingnya aktifitas persekutuan orang percaya harus hidup dalam mazmur, kidung pujian, nyanyian rohani dan doa ucapan syukur kepada Allah. Melalui nyanyian dan mazmur kita mengagungkan Tuhan. Dalam banyak hal lagu rohani sangat menghibur dan menguatkan kita dalam segala pergumulan yang kita hadapi. Tidak jarang warga jemaat menangis terseduh ketika lagu yang dikumandangkan berkenaan dengan pergumulan hidupnya. Lagu rohani telah menjadi kesaksian yang meneguhkan dan menguatkan orang percaya.
Demikian dengan doa, persekutuan orang percaya hidup di dalam doa. Doa adalah nafas hidup orang percaya. Kita berdoa agar kita memperlleh kekuata dalam menjalani hidup ini. Di dalam persekutuan jemaat doa adalah mesin yang menghidupkan persekutuan.
Sahabat yang baik hati: firman, lagu rohani dan doa tiga unsur yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan orang percaya agar dapat saling meneguhkan dan menguatkan. Renungan pagi mengajak kita untuk ikut mencari kebenaran firman lewat kotbah, renungan dan PA. Turutlah dalam lagu oujian dan persekutuan dua di gereja anda, anda akan merasakan pertumbuhan rohani.
#pdt nekson m sjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar