Sabtu, 25 Juli 2020

PERENCANAAN DAN PERBUATAN BAIK

Sermon Guru Sekolah Minggu
Minggu, 19 Juli 2020
Nas: Yakobus 4:13-17

PERENCANAAN DAN PERBUATAN BAIK

01. Pendahuluan
Coba kita tanyakan berapa orang anak Sekolah Minggu yang sudah punya cita-cita kongkrit? Pengalaman Saya, jika anak-anak ditanya masih banyak yang ragu-ragu dn tidk tahu. Bukan hanya sekolah Minggu, tapi anak Remaja dan Pelajar Sidi saat menandatangani bukti kehadiran beribadah minggu, jika ditanya apa-cita-cita, tidak sedikit yang bingung, tidak tahu dan belum dipikirin. Itu suatu bukti bahwa anak-anak didik kita sangat perlu ditopang agar memiliki cita-cita. Cita-cita akan memandu orang mau jadi apa besok, dan sekaligus memotivasinya untuk lebih giat belajar dan mempersiapkan diri untuk meraih cita-cita.

Cita-cita akan membuat perencanaan dalam hidup. Apa-apa jalur dan kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai cita-citanya satu demi satu masuk dalam perencanaan hingga lengkap.

Perencanaan dan cita-cita berkaitan dengan iman. Yesus juga pernah mengajarkan perupaman tentang perencanaan. Lukas 14:28, 31 (TB)  Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?

Pengajaran Yesus diatas menjadi penting agar anak-anak Tuhan punya cita-cita dan dalam menggapai cita-cita itu kita harus punya perencanaan.

02. Tidak Tahu Hari Esok. namun Manusia Harus Punya Perencanaan.
Menurut rasul Yakobus bahwa Masa depan ditentukan oleh Tuhan. Kita tidak tahu akan apa yang terjadi hari esok, semua roda perjalanan kehidupan ini telah diatur oleh Tuhan. Sekalipun demikian, kita bukan bukan pasif dan tak bergerak serta berpangku tangan seolah membiarkan waktu berlalu begitu saja. Sama sekali tidak. Setiap orang harus punya rencana, membuat planning dalam hidup ini namun dibalik semua rencana dalam hidup ini kota harus sadari segalanya ditetapka oleh Tuhan. Masa depan dan apa yang akn terjadi esok merupakan otoritas Tuhan. Tetapi manusia harus punya rencana dalm hidup dan manusia memohon kepada Tuhan agar apa yang direncanakannteejadi seturut dengan kehendakNya.

Dalam ayat 13-14 diibaratkan seorang pelancong atau orang yang mengadakan perjalanan (traveling). Dia punya rencana berapa hari, tempat-tempat mana yang dikunjungi dan mana yang seharusnya dikerjakan namun dibalik semua itu kita harus sadari semua, harus disadari bahwa jika semua itu dapat terjadi semata-mata atas kehendak Tuhan.

03. Jauhkan diri kesombongan dan kecongkakan tetapi tempalah menjadi orang yang rendah hati.
Rasul Jakobus menegor keras tentang kecongkakan.  Yakobus 4:16 (TB)  "Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah."
Sehebat appun kecemerlangan seseorang sukses dalam hidup, tak pantas untuk memegahkan diri apalagi sombong dan congkak. Tetapi harus menempa diri untuk lebih rendah hati karena semua yang da pada hidup ini semata-mata kehendak dan pemberian Tuhan.
Kalau keberhasilan adalah pemberian Allah maka tak ada alasan untuk setiap orang bersyukur, rendah hati dan makin setia kepada Tuhan. Karena Tuhan pemberi apa adanya dalam hidup kita.

04. Adalah dosa jika mengetahui apa yang baik namun tak dikerjakan.

Yakobus 4:17 (TB)  Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Sejajar dengan itu, Marthin Luther King Junior pernah mengatakan: "if you see evil but you do nothing, you are evil too..."

Orang Kristen harus praksis. Iman itu kongkrit diimplementaaikan dalam buah-buah yang baik. Iman itu bukan hanya teori atau ajaran agung dan mulia tetapi disertai dengan perbuatan. Itukah sebabnya Jakobus berkata: Yakobus 2:17 (TB)  Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

Jadi beriman menurut Rasul Jakobus adalah disertai dengan perbuatan kongkrit. Jika kita tahu yang baik namun kita tidak melakukannya menjadi hutang bagi kita.

05. Penutup
Dari penjelasan diatas, bahan pengajaran Sekolah minggu ini menekankan
- Setiap anak SM harus diarahkan, agar sejak dini mereka memiliki impian dan cita-cita. Semakin fokus dan kongkrit cita-cita anak semakin mudah memotivasi dia mengasa kemampuan dan kepercayaan dirinya.
- Setiap yang kita rencanakan pasti akan dijawab Tuhan. Saat menerima berkat Tuhan jauhkanlah kesombongan dan tinggi hati. Jika Tuhan berkenan mengabulkan doa dan membekati perencanaan hidup kira, itu bukan karena kuat dan kuasa kita. Itu adalah anugerah dan belas kasihan Allah.
- jika tahu yang baik lakukanlah, jangan abaikan, jangan cuek (EGP) tetapi asahlah diri agar dapat melakukan yang terbaik bagi Tuhan.

Salam: Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...