Minggu, 12 Juli 2020

MEMOHON KEPADA TUHAN

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan. Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Senin, 13 Juni 2020

MEMOHON PADA TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Mazmur 142:2 (TB) Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN.

Psalms 142:1 (RWV)  Maschil of David; A Prayer when he was in the cave. I cried to the LORD with my voice; with my voice to the LORD I made my supplication.

Mazmur 142 ini merupakan seruan dan permohonan Daud saat mengalami kesulitan. Seruan ini berbeda dengan biasanya karena disampaikan dengan nyaring. Ibarat seseorang dalam situasi darurat yang membutuhkan pertolongan cepat, demikianlah seruan permohonan Daud dalam Mazmur ini. Disebutkan di dalam ayat 1 saat Daud berada di gua. Ada dua gua dimaksud yakni gua Adulam (1 Sam 22) dan gua En Gedi (1 Samuel 24).  Konteks keduanya sama-sama berada dalam tekanan dan pengejaran Saul. Daud menghindar dari pengejaran Saul dan berulang-ulang pulu lolos.

Saul sangat membenci Daud dan hendak membunuhnya.  Dapat kita bayangkan bagaimana kesulitan yang dihadapi oleh Daud, karena orang yang mengejarnya adalah penguasa di negeri itu. Saul punya pasukan pelacak dimana Daud berada dan memiliki kemampuan khusus untuk menangkapnya. Tetapi dalam catatan Alkitab Daud selalu luput dari pengejaran dan penangkapan Saul. Bahkan sekalioun Daud sudah dikepung, Daud selalu luput.

Ketika masih di istana Saul,  Daud sudah dijebak dan akan dibunuh oleh Saul di rumahnya. Namun Yonathan anak Saul sahabat dekat Daud membela dan menolongnya. Yonathan  memberitahukan niat jahat Saul ayahnya pada Daud bahkan menjadi penolong bagi Daud lolos dsri rencana Saul yang hendak.membunuh Daud (Baca 1 Sam 19:1-24).

Setelah keluar dari istana Daud, Saul tak berhenti mengejar Daud, niat membunuh benar-benar bergelora. Berulang kali pengejaran dilakukan pada saat itu juga Daud merasakan pertolongan Tuhan. Bahkan pernah suatu kesempatan Daud memotong jubah Saul pertanda bahwa sesungguhnya Daud dapat membunuh Saul jika mau.Tetapi karena Saul adalah yang diurapi Tuhan dia tidak mau mengenakan pedanya untuk membunuh Saul. 1 Samuel 24:4-5 (TB)  (24-5) Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: "Telah tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam. (24-6) Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul;

Dari pengalaman Daud ini ada beberapa hal penting yang dapat dipelajari:

Pertama, sehebat apapun usaha Saul untuk menghentikan langkah Daud, tapi hidup Daud ditentukan oleh Tuhan. Daud tak berdaya menghadapi Saul apalagi lengkap dengan pasukannya, namun dia bisa lolos dsri Saul karena Tuhan memiliki rencana yang indah bagi Daud.

Kedua, setiap menghadapi kesulitan Daud tidak berputus asa tetapi pasrah dan berserah. Pasrah bukan berarti menyerah,  ada langkah-langkah dan usaha kongkrit dari Daud, menghindari diri dengan bentrok fisik, mengaaingkan diri dengan pergi ke gua. Dia percaya waktunya akan ada yang aman baginya untuk bertindak.

Ketiga, saat pergumulan menekan saat itu pula Daud menyampaikan permohonan kepada Tuhan. Bukan hanya memohon biasa tetapi disebutkan dengan dua istilah, yakni: "dengan nyaring berseru" dan "dengan nyaring ku memohon".

Jika seseorang memohon dengan nyaring dapat kita bandingkan seseorang yang menghadapi kebakaran, berteriak sekencang-kencangnya agar orang memperhatikan dan bersegera menolongnya.

Bisa juga dipahami bahwa Daud mengeluh dan mencurahkan isi hatinya kepada Allah. Ketika bahaya sudah lewat, ia tidak malu (seperti yang kadang-kadang dirasakan oleh orang-orang yang berjiwa besar) untuk mengakui ketakutan yang dialaminya dan bagaimana ia berseru kepada Allah. Seperti seorang anak yang menjerit-jerit dan meminta kepada orangtuanya, demikian Daud memohon kepada Tuhan. Bagi Daud tidak tempat pengaduan lain kecuali kepada Tuhan atas semua pergumulan yang dihadapinya.  Daud mencurahkan keluhannya, yang menunjukkan sebuah keluhan yang bebas dan sepenuh-penuhnya

Sahabat yang baik hati! Renungan pagi ini memberikan jaminan pada orang percaya bahwa pada Tuhan adalah tempat terbuka untuk menyampaikan permohonan. Seberat apapun permasalahan yang dihadapi jangan pernah berputus asa, tetapi ada Tuhan yang maha kuasa memberikan jalan keluar dari situasi sulit yang dihadapi.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...