Sabtu, 25 Juli 2020

HIDUP DI DALAM KASIH, BUKTI SEORANG MURID


Kotbah Minggu VII Stlh Trinitatis
Nas: Ev. Yohanes 13:31-35 dan Ep. Imamat 19:9-18

*HIDUP DI DALAM KASIH BUKTI MENJADI SEORANG MURID*

Selamat Hari Minggu bagi kita semua! kotbah minggu ini merupakan perintah Tuhan Yesus kepada murid-murid agar mereka saling mengasihi. Menjadi murid adalah memuliakan Tuhan, mengasihi sesama merupakan suatu perintah keharusan dan mengasihi adalah sebagai bukti seorang murid.

*1. Apakah tandanya seorang murid Kristus?*
Pertanyaan ini mengajak kita memaknai perintah baru Tuhan Yesus mengenai kasih ini baiklah saya memberikan tiga cerita berikut ini.

a. Bulan Maret lalu saya mengikuti satu pelatihan leadership tentang penginjilan di negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Setiap angkatan menerima pelatihan dengan modul yang sama. Diharapkan setiap angkatan mekiliki standar leadership yang memadai dan dapat mengembangkan dalam.pelayanan dan penginjilan. Setelah menyelesaikan seluruh pelatiha pihak lembaga memberi sertifikat dan oin sebagai bukti bahwa telah lulus pelatihan kepemimpinan. Pin itu hanya diberikan bagi alumni, maka jika ada alumni
melihat pin itu, dia pagi tahu bahwa ini adalah alumninya.

b. Apakah anda pernah menonton film Ninja? Seorang ninja memakai atributnya pasti orang yang melihatnya menyebut ini seorang ninja. Karwnanitu ciri khas pakaian mereka, unik dan mudah dikenal orang. Selain atribut konon seleksi tahapan demi tahapan kemampuan diasah sedemikian rupa dengan ketat. Mereka semua memiliki ciri yang sama dan tingkat kemampuan bela diri yang sama. Setiap orang yang lulus perguruan bela diri ini akan dilengkapi dengan perlengkapan yang sama dan memiliki kemampun tingkat tinggi semua peralatan yang ada padanya. Disini semua atribut menjadi bukti bahwa dia seorang ninja.

c. Sebelum Covid ini terakhir kali saya mengikuti pesta adat Batak di satu gedung besar di daerah Bogor. Saat menyampaikan ycapan selamat kepada pengantin dan keluarga saya melihat tanda yang dikenakan kepada Raja Parhata, semacam jengkol jabatan yanh digunakan pejabat. Saya tanya rupanya marga tersebut memberikan suatu tanda siapa yang menjadi raja parhata dalam satu acara pelaksanan adat maka dialah yang menggunakan tanda itu. Logo itu menjadi identitas yang dapat dibaca dan dimengerti orang lain.

Pertanyaan kita kini setelah mendengar perintah baru dari Tuhan Yesus. Apakah yang tanda yang dapat dibaca orang dari diri seorang murid Tuhan Yesus. Saat ini Yesus memberikan perintah baru bukti seorang murid harus hidup di dalam kasih.
Yohanes 13:35 (TB)  Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

*2. Perintah Baru!*
Jika tiga contoh diatas tanda berupa simbol yang melekat ada seseorang sebagai identitas. Bagaimana dengan kekristenan kita? Kotbah minggu ini mengajak kita bahwa tanda seorang murid itu adalah dibuktikan dengan hidup di dalam kasih. Yesua hadir di dunia ini sebagai bukti kasih Allah. Yesu7s melayani, mengajari dan melakukan berbagai mujizat sebagai buktinkaaihnya. Menderita sensara di jalan penderitaan (via dolorosa), rela mati,  disalibkan di Golgata adalah bukti pengorbanan dan kasihNya. Yesus bangkit dari kematian juga sebagai bukti kuasa kasihNya melepaskan manusia dari rantai kematian.

Panggilan seorang murid bukanlah seperti pangilan kepada seorang pelamar kerja yang diterima bekerja. Panggilan seorang murid adalah kesediaan dan kerelaan hati untuk ikut di dalam missi Allah. Sebagai seorang murid kita harus hidup di dalam kasih Kristus.
Yohanes 13:34 (TB)  Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Yesus memerintahkan murid-murid  untuk menghidupi kasih. Bagaimana murid-murid melakukan kasih? Yesus telah terlebih dahulu memberikan teladan bagi murid-murid?  Yohanes 13:13-14 (TB)  Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;
Yesus adalah guru dan Tuhan namun mau membasuh kaki murid-muridNya. Kaki Suatu tindakan Yesus yang begitu mulia terhadap murid-muridNya.

*3. Allah Dipermuliakan*
Salah satu tema  besar dari Injil Yohanes adalah missi Yesus di dunia ini untuk meuliakan Allah. Yesus datang ke dunia ini bukti kasih Allah yang besar untuk menyelamatkan manusia agar tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Band Yoh 3:16). Hal yang sama disebutkan dalam Lukas 2:14 sama seperti nyanyian malaikat bersama gembala menyambut berita kelahiran Yesua Kristus. Lukas 2:14 (TB)  "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

Jadi keseluruhan missi Yesus: mengajar, beekotbah, melayani dan melakukan berbagai mujizat semuanya itu berrujuan untuk mempermuliakan Allah. Allah dimuliakan merupakan istilah yang dipakai penulis Injil Yohanes menunjukkan kepada peritiwa salib. Peristiwa salib bagi orng binasa dianggap sebagai hukuman dan kutukan, tetapi pada peristiwa slib itulah sesungguhnya Allah dimuliakan karwna Yesua Kristus telah rela mati untuk menebus dosa manusia. Dia mati untuk mencabut sengat maut.

*4."Setelah Yudas pergi"?*
Coba kita membaca ayat 13 dari kotbah ini. Ada auatu kejadian sangat menarik untuk kita renungkan dan refleksikan.  Penulis Injil Yohanes memastikan ada hubungan kepergian Yudas baru Yesus berbicara tentang waktunya telah tiba bahwa Allah akan dimuliakan.
Yohanes 13:31, (TB)  Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.

Jika ini dimaksudakan merupakan buah penghianatan Yudas, berarti Yesus mengetahui secara persis akan apa yang terjadi, apa rencana Yudas dan apa dampak dari perbuatan Yudas. Penghianatan Yudas bukanlah menjadi kegagalan bagi missi Yesus di dilunia ini. Jika mereka berhasil menangkap, mengadili dan mengkukum mati Yesus di Golgata, bukan berarti gagalnya.missi Allah. Justru kematian  Yesus sangat berharga, darahNya yang tercurah di Golgata menjadi penebusan dosa seluruh dunia. Kematian Yesus bukanlah akhir. Peristiwa salib adalah rencana Allah untuk memenuhi dan menyempurnakan karya keselamatan Allah.

Bagi saya membaca ayat 31 ini perlunkita renungkan, "ketika Yudas pergi", suatu renungan yang sangat berharga dalam komunitas dan persekutuan orang percaya. Selama Yudas bersama dengan murid-murid, tak henti-hentinya Yesus mengajar, menasihati dan membimbing murid. Namun ketika Yudas pergi, Ywsus beebicara tentang missi kemuliaan Allah.
Hal seperti inilah yang dihadapi gereja, selama masih ada "Yudas-Yudas modern" dalam persekutuan (baca gereja) akan sulit berkembang. Gereja akan mengembangkan missi yang membangun bagi jemaat dan masyarakat sekitar jika Yudas masih berada. Namun bukan berarti gereja berhenti. Sama sekali tidak gereja harus terus mengajar dan pembinaan rohani agar memiliki pertumbuhan iman yang baik. Saatnya akan tiba jika Yudas-Yudas modern  itu pergi dan meninggalkan persekutuan maka gereja akan bertumbuh di dalam missi kasih.
Hiduplah di dalam kasih sebagai bukti bahwa kita adalah murid-murid Tuhan Yesus. Lakukanlah segala pelayanan yang mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan.

Selamat hari minggu! Tuhan Memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebikan dalam hidup saudara. Amin
Tuban memberkati

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...