Kamis, 09 April 2020

MEMANDANG SALIB MENGUBAH MANUSIA LAMA

JUMAT AGUNG

Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus! Salam Passion, kini kita memasuki Ibadah JUMAT AGUNG.
Saya mengajak kita untuk beribadah Jumat Agung dan Detik-detik peringatan Kematian Yesus di Kayu Salib untuk menebus dosa kita yang tentu telah dipersiapkan oleh gereja maaing-masing

HKBP Depok 1 mempersiapkan Ibadah dan kotbah di kanal YouTube HKBP Depok 1

 >> https://youtu.be/YhrtpR3RNJU
Dapat di buka pada Pukul 09.00 Wib

=====================

Kotbah Jumat Agung,
Ev: Matius 27:45-56

Nas: Matius 27:45-56

Selamat Hari Minggu! Sudara-saudara yang kekasih, ini mungkin kali pertama bagi kita merayakan Jumat Agung tidak di gereja tetapi kita merayakannya di rumah masing-masing karena gereja masih belum dapat melayani ibadah seperti yang biasa karena masa situasi darurat kesehatan yang dialami oleh bangsa-bangsa di dunia ini.  Menurut saya ini suatu perhatian yang perlu kita tarik dalam kehidupan kita,  yang selama ini kita merayakan Jumat Agung di gereja dengan prosesi penyaliban Tuhan Yesus dengan arak-arakan salib Yesus di jalan tapi kali ini kita mengarak salib Yesus ke rumah kita masing-masing.  Ini Jumat agungnkali ini sangat penting supaya kita merasakan bersama-sama seluruh anggota keluarga ikut pengorbanan Kristus di kayu salib dan bersama-sama anggota keluarga melihat Yesus yang disalibkan.  Sekalipun kita di rumah masing-masing merayakan Jumat Agung, baiklah kita ikuti dengan hikmat.

Firman Tuhan dalam ibadah Jumat Agung hari ini tertulis dalam Matius 27:45-56

Saudara-saudara yang kekasih, Peristiwa jumat Agung adalah peristiwa besar yang sangat Agung , yaitu: kita menyaksikan karya keselamatan Allah melalui peristiwa salib Kristus. Dengan melihat salib sesungguhnya kita bukan melihat kematian tetapi melihat kehidupan.  Karena melihat kematian Yesus Kristus kita melihat kehidupan umat manusia.  Karena itu, dalam merayakan Jumat Agung kita harus melihat Yesus itu sendiri sebagai titik sentral dalam merayakan Jumat Agung, kita melihat apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.

1. Lihatlah Sang Anak Manusia di Golgata
Ada banyak peristiwa yang dapat kita petik dari peristiwa Salib di Golgata, setidaknya saya catat dalam kotbah ini:

Pertama, Yesus berjalan di "via dolorosa", menjalani penderitaan,  sakit yang dirasakan:  pukulan,  ludah dan segala kebencian yang disampaikan kepada Yesus tanpa menyerah. Semuanya dijalaninya terus dengan kepasrahan tiada dendam. Kebencian tak mempengaruhi Yesus menuju Golgata.   Inilah yang dilakukan oleh Yesus rela menderita dan berjalan terus sampai ke titik yang ditentukan oleh Tuhan yaitu salib

Yang kedua peristiwa Jumat Agung yang sangat Agung dalam diri Yesus adalah Yesus itu mengampuni. Apa yang dikatakan oleh Yesus kepada orang-orang yang memukul dan menampar, mengejek dan mengolok-olokkan Yesus.  Yesus mengampuni mereka: Ya Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Suatu pengampunan yang luar biasa dari Tuhan Yesus. Yesus membawa segala kebencian mereka itu supaya disalibkan dalam peristiwa Golgata.

Peristiwa agung yang ketiga dalam menjalani Golgata. Yesus itu berdoa. Doa Tuhan Yesus:  "Eli, eli lama sabakh tanei." Jika ini terjemahkan kata-kata ini berarti: "Allahku Allahku mengapa engkau meninggalkan aku". Ini bukanlah sikap protes terhadap Tuhan yang meninggalkan  Dia sendirian menjalani penderitaan dan sengsara. Eli, Eli lama sabakhtanei adalah doa orang saleh, doa orang Yahudi menghadapi pergumulan berat yang tertulis dalam Mazmur 22:2  "Allahku Allahku Mengapa engkau meninggalkan aku".  Ini doa orang saleh ketika menghadapi pergumulan. Dia menyerahkan pergumulannya kepada Tuhan dan percaya Tuhan akan menolong dia. Yesus mengatakan doa ini bukanlah sikap protes karena Tuhan meninggalkan dia tetapi dalam penderitaan yang berat, hanya selangkah lagi akan mati dikayu salib, Yesus menyerahkan seluruhnya ke dalam tangan Tuhan.a

Yang keempat peristiwa agung yang dilakukan oleh Tuhan Yesus di kayu salib adalah menyerahkan nyawaNya.  Yesus mempersembahkan hidupnya menjadi tebusan dosa-dosa manusia.  "Ya Bapa ke dalam tanganMu kuserahkan nyawaku."

 
Itulah penyerahan diri. Tuhan Yesus mempersembahkan hidupNya untuk menebus dosa dosa kita; dosa saya, dosa saudara dan dosa dunia ini telah ditebus oleh Yesus Kristus.

2. Salib adalah Transformasi

Jika Yesus telah rela mati dikayu salib apakah yang mau dilakukan oleh manusia? Kematian Yesus itu hendaknya tidak sia-sia tetapi kematiannha melakukan transformasi bagi umat manusia.  PeristiwaNumat Agung harus merubah manusia lama menjadi manusia baru

 Setidaknya dalam firman ini ada sifat-sifat manusiawi yang harus kita rubah, yaitu:

a. Anggur manis dibalas anggur asam
Pertama dalam firman ini yaitu seorang yang berlari membawa anggur yang asam kepada Tuhan Yesus. Ini maung menggambarkan sifat manusia yang tidak mau berterima kasih. Sifat manusia itu berhianat, tidak pernah mengucapkan terima kasih atas kebaikan orang lain.  Saya yakin orang-orang yang hadir dalam mengikuti prosesi penyaliban Tuhan Yesus itu mungkin mereka adalah sebagian orang-orang yang menikmati anggur yang baik ketika Yesus hadir di perkawinan Kana. Tapi apa hang mereka bawa kepada Tuhan Yesus?  Lihatkah mereka memberikan anggur yang asam kepada Yesus.  Itu sesungguhnya cerminan manusiawi yang harus dirubah oleh peristiwa salib.  Salib Kristus harus merubah kehidupan manusia jangan yang membalas kan kebaikan dengan kejahatan, jangan membalaskan madu dengan tuba, jangan membalas kan yang baik dengan racun tetapi lakukanlah kebaikan yang lebih baik.

b. Ketidakpedulian
Kedua yang harus di transformasi peristiwa Jumat Agung dari diri manusia yaitu ketidak pedulian. Ketika ada orang yang memberikan orang yang akan memberikan anggur asam dia menghentimannya. Baiklahnkita lihat apakah Elia menolong Dia. Ini gambaran manusia yang tidak perduli apatis dan ego.  Yidak ada nurank  tidak mau menolong orang sudah mau mati di dwpannya. Manusia demikian adalah yang yang telah mematikan kata hati,  tidak ada lagi Nurani untuk menolong orang lain. Salib Krostus harus merubah ketidakpedulian, ego dan tidak peduli dengan orang lain. Semboyan EGP (Emangnya gue pikirin) harus dirumah apalagi  pada mas peristiwa Cibip-19 ini: yang sehat, yang sakit, yang kaya,  yang miskin tidak peduli siapapun semuanya dihantam oleh Cobid. Ayo merubah diri yang selama ini tidak peduli dengan orang lain, tidak peduli dengan Nasib orang lain,  tidak peduli dengan karyawannya, tidak peduli anak buahnya, tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Hari ini peristiwa Jumat Agung harus mengubah kita untuk peduli terhadap orang lain .

c. Kekerasan
Yang ketiga menurut saya orang-orang yang melihat peristiwa penyaliban harus merubah diri bagi saya prajurit yang hadir di sini adalah kekerasan.  Lihatlah mereka menunggang kuda, membawa tongkat,  membawa tombak untuk menghajar dan memukuli Tuhan Yesus selama Via dolorosa.  Kekerasan emi kekerasan di dunia ini harus dirubah oleh salib Kristus.  Dendam an iri hati, peperangan,  permusuhan dan kebencian harus kita hentikan. Seluruhnya orang-orang yang mengangkat dirinya tinghi,  membanggakan kekuasaannya,  yang membanggakan pedangnya harus tertunduk dan malu karena Yesus telah mati untuk kita.

3. Memaknai Peristiwa Kematian Kristus

Pertama: makna tabir bait Allah terbelah dua
Apa itu bapak-bapak dan ibu-ibu yang selama ini ada pemisah antara ruang Maha Kudus dan ruang Kudus dalam bait Allah itu telah dirubuhkan oleh Tuhan Yesus. Ini artinya melalui pengorbanan Kristus kita telah diperdamaikan dengan Allah. Anda bisa meminta doa pengampunan dosa langsung kepada Tuhan Yesus tanpa imam. Orang-orang percaya harus bisa menjadi imam yang membawa hidupNya dihadapan Tuhan. Yesus Kristus itu telah mendamaikan kita dengan Allah

Kedua peristiwa kematian Yesus itu ada gempa dan saat gempa itu banyak kubur terbuka dan orang mati bangkit. Apa artinya itu kita semua manusia harus mengalami kematian tetapi kematian kita telah dijamin oleh kematian Kristus. Barangsiapa yang percaya kepada Yesus Kristus tidak akan binasa tetapi memperoleh hidup yang kekal orang-orang yang merayakan Jumat Agung berarti dia membahayakan kehidupan.

Ketiga: hidup orang percaya harus setia mengikut Tuhan Yesus mau melayani Tuhan Yesus.
Itulah yang dicatat oleh Injil Matius dalam ayat ayat terakhir khotbah ini. Ada Maria Magdalena ada Maria Ibu Yakobus dan peremouan lainnya. Mereka setia mengikuti Tuhan Yesus sampai ke Golgata dan mereka mau melayani Tuhan Yesus.  Orang-orang yang merayakan Jumat Agung menjadi orang yang setia. Apapun yang terjadi sekalipun Yesus sesah, disiksa dan dianiaya mereka tetap mengikut Yesus dan melayani.

Firman ini mengundang kita adakah di antara orang-orang yang percaya saat ini setia dalam segala hal mengikut Yesus. Jangan hanya ketika kita mendapatkan sukacita dan bahagia kita ber haleluya tetapi saat-saat seperti bergumul seperti situasi saat ini tidak ada orang yang mau mengulurkan tangannya untuk menolong orang lain. Maria, Maria Magdalena dan perempuan-perempuan lainnya tetap setia mengikut Yesus dan mau melayani. Sejarah Jumat Agung hendak menggugah kesetiaan kita supaya tetap setia mengikut Yesus dan dengan komitmen di hati kita masing-masing mau melayani untuk orang lain. Tuhan menolong dan memberkati kita semua.  Amin.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...