Sabtu, 25 April 2020

KESETIAAN ALLAH

Sahabat yang baik hati!

Kami mengajak kita semua Parhalado dan Jemaat HKBP Depok 1 untuk mengikuti Ibadah, Minggu 26 April 2020 di Rumah kita masing-masing. Ibadah dapat kita ikuti pada channel YouTube HKBP Depok 1.

Acara Nyanyian sudah ada di kanal YouTube :  HKBP Depok 1
Click link berikut dibuka pada pukul 09.00 Wib

>>https://youtu.be/i8HErElRDSA

Sekolah Minggu Kelas 1 - Pra Remaja pukul 08.00 WIB Klik Link ini ya : https://youtu.be/wLgchvBVpDk

Sekolah Minggu Kelas Ceria dan Balita pukul 08.00 WIB Klik Link ini ya : https://youtu.be/sc8GN9KeC1E

====================================

Kotbah Minggu Miserecordias Domino
Minggu, 26 April 2020
Nas: Rom 3:1-8

KESETIAAN ALLAH

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati. Minggu ini merupakan minggu keenam tidak beribadah di gereja karena pandemik Covid-19. Sekalipun demikian, gereja-gereja tetap berusaha melakukan pelayanan pada jemaat dengan berbagai metode agar dapat melaksanakan ibadah di rumah masing-masing. Ada yang live streming lewat FB, YouTube dan Vidio record, ada yang digital dan ada juga yang copy biasa dan dibagi ke rumah jemaat-jemaat agar melakukan ibadah. Semua ini upaya yang dibuat merupakan upaya gereja tetap melayani dan menjangkau jemaat dalam suasanapa demi corona. Pertanyaan adalah seberapa besar respon jemaat terhadap ibadah di rumah? Apakah jemaat dengan rela hati melakukannya?

Saya baca di medsos ada kommen yang tidak setuju ibadah online, karena jemaat hanya penonton? Maunya ibadah harus partisipatif dll? Boleh-boleh sja yang penting mari lakukan ibadah dirumah masing-masing, baik dipandu gereje maupun secara mandiri. Saya yakin kalau gereja tak berbuat apa-apa pasti banyak pula kritik. Bagi saya mari ambil positifnya atas kejadian ini. Apapun usaha kita semuanya berbasis pada niat dalam hati. Mari syukuri bagaimana pun usaha yang dilakukan oleh gereja kita untuk melayani kita saat ini: online, live, digital atau manual mari kita syukuri dan ikuti bersama dengan sungguh-sungguh.  Utamanya adalah jangan sampai anggota jemaat tidak berdoa dan beribadah di masa covid19 ini.

A. Tetap Berpengharapan di masa krisis.
Masa-masa krisis yang terjadi di Alkitab menunjukkan adanya kesehatian seluruh bangsa Israel untuk berdoa bersama sangan membantu umat Israel merasakan karya dannperbuatan Tuhan.

Lihatlah saat Musa (Keluaran 12:16) mengumumkan akan datang tulah kesepuluh, seluruh umat Israel disuruh tinggal di rumah selama empat belas hari dan mereka harus berdoa dan makan roti tidak beragi, darah anak domba dioleskan di tiang pintu rumah mereka masing-masing. Ketaatan bangsa Israel terbukti. Tuhan meluputkan Israel dari tulah kesepuluh.

Kisah kedua saat Ester berjuang melepaskan Isrsel dari hukum mati yang ditetapkan oleh raja Ahazweros karena provokasi Haman yang jahat itu.
Ester 4:16 (TB)  "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."

Ester memberanikan diri memohon kepada raja Ahazweroa dengan mengundang raja makan dan membuat permohonan. Mungkin semacam tradisi jaman itu membuat peemohonan khusus di kalangan Istana. Namun sebelumnya Ester meminta dukungan bangsa Israel agar mereka ikut berdoa dan berpuasa atas usaha yang akan dilakukan Ester. Puji Tuhan ataa dukungan doa dan keberanian Ester akhirnya Raja Ahazweros membatalkan hukuman mati atas Israel.

Doa di masa-masa sulit jika didoakan dengan sungguh-sungguh dan kebulatan hati, saya percaya besar kuasaNya dan dapat meluputkan kita. Kiranya demikian juga kita dimasa Covid-19 ini, jauhlah dari kita sungut-sungut atau mungkin merasa hebat Covid tak mempan baginya karwna merasa kuat dan sehat. Sebaiknya marilah merendahkan diri di hadapan Tuhan agar Tuhan dengan penuh belas kasihan menolong kita dan membebaskan umat manusia di seluruh bumi ini bebas dari pandemi Corona.

Marilah dengan sunguh-sungguh kita beribadah di rumah kita masih-masing di masa pandemi ini.

B. Kotbah Rom 3:1-8
Sahabat yang baik hati! Mari belajar dari kotbah mingu ini Rom 3:1-8. Ketidak setiaan Israel tak mengubah kasih setia Tuhan. Kasih Tuhan itu tetap kekal dan selamanya. Tuhan itu murah hati dan retap mengasihi umatNya.

01. Ketidak setiaan Israel tidak membatalkan kasih karunia Allah.

Sebelum nas kotbah ini, Paulus dalam Rom 2 telah menjelaskan bahwa semuanya akan dihukum akan dihakimi menurut perbuatanNya. Dari uraian tersebut semua orang akan mendapat hukuman Allah karena tak seorang pun yang benar dihadapan Allah atas perbuatannya. Tak terkecuali orang Yahudi. Jangan mereka anggap karena mereka bersunat atau memiliki hukum Taurat mereka dapat luput hukuman Tuhan. Semuanya akan kena, terlebih mereka yang hidup dalam Taurat karena di dalam Taurat orang benar menurut perbuatannya. Kenyataannya tak seorang pun yang benar dihadapan Allah. Disinilah Paulus membuka penjelasan atas anugerah keselamatan adalah anugerah Allah.

Roma 3:3-4 (TB)  Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah? Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi." 

Sekalipun umatNya gagal melakukan perintah Tuhan, bukan berarti kasih setia Tuhan batal. Sama sekali tidak. Tuhan begitu mengasihi umat Israel. Mereka adalah suku bangsa yang dijadikan Tuhan sebagai umat pilihanNya, bukan karena hebat dan besarnya mereka hanya karena Tuhan mengasihi mereka dan terikat dengan perjanjian kepada Abraham, Ishak dan Yakub.

Sekalipun bangsa Israel tidak setia bukan berarti janji Tuhan batal. Ketidak setiaan itu terus terjadi sepanjang sejarah Israel, lihatlah baru keluar dari Mesir dengan Mujizat yang besar, tetapi mereka telah bersungut-sungut dan pingin balik ke Mesir hanya karena kurang air, tidak ada daging untuk dimakan?

Kalau bangsa Israel tidak setia, apakah mereka berguna? Ini hal yang menarik dijelaskan oleh Paulus bahwa sekalipun bangsa Israel tidak setia, namun harus diakui banyak kelebihan bangsa Israel. Kepada mereka Tuhan menyampaikan Perintah, Taurat dan FirmanNya. Kepada mereka Tuhan mengikat perjanjian. Israel adalah umat pilihan Allah. Kepada mereka Tuhan telah berjanji akan memberkati mereka dan menjadikan mereka menjadi berkat bagi dunia.

Tuhan telah memakai bangsa Israel berkat bagi banyak orang. Dari keturunan Yahudi telah banyak lahir pemikir yang melahirkan peradaban baru bahi umat manusia. Ini suatu kelebihan yang luar biasa. Allah tetap setia pada janjinya dan menjadikan mereka menjadi berkat.

Ketidak setiaan mereka tidak membatalkan kasih karunia Allah. Allah tidak mengasihi hanya orang Israel saja tetapi mengasihi semua umat manusia. Keselamatan bukan hanya untuk Yahudi, tetapi ke segala bangsa-banhsa. Allah dengan caranya sendiri menganugerahkan keselematan umat manusia di dalam Yesus Kristus.

Jadi tidak ada lagi anggapan bahwa orang Yahudi benar karena sunat dan hukum Taurat yang mereka miliki karena mereka telah gagal melakukannya dan tak seorang pun bensr oleh melakukan hukum Taurat. Justru di dlam hukum Taurat nyata murka Allah karena ada tertulis: terkutuklah orang yang tidak setia melakukan isi hukum Taurat (baca Ulangan 27:26, Gal 3:13). Untuk menebus manusia dari hukum inilah Yesua Kristus, rela matidi kayu salib. Semua doda kita tah ditanggungNya demi menyelamatkan manusia.

Dari uraian Paulus ini, semua orang baik Yahudi maupun non Yahudi menyadari: sesungguhnya manusia oleh keberadaannya yang tidak setianya layak mempeeolwh murka Allah, namun murka itu telah digantikan oleh Allah dengan kasihNya yang besar melalui kematian dan kebangkitan Yesua Kristus.

Pada semua itu marilah kita mensyukuri Anugerah dannkeselamatan yang Tuhan beri. Keselamatan kita peroleh bukanlah karena budi baik atau hasil ketaatan manusia. Keselamatan adalah kasih karunia dan pengasihan Tuhan bagi manusia yang kita terima di dalam diri Yesus Kristus.

02. Jangan jadi kaum antagonis yang terus memperbesar kesalahan.
Di jaman sekarang akan selalu ada protagonis dan antagonis. Protagonis adalah sikap yang mendukung dan menegaskan suatu pandangan yang benar. Kebalikannya adalah antagonis, apapun yang benar akan selalu dibantah dan dilawan. Kaum antagonis rupanya memasuki ruang lingkup gereja sejak mula-mula. Mereka mengejek dan memplintirkan ajaran Paulus tentang anugerah. Bagi Paulus, anugerah adalah keselamatan bagi orang berdosa sebagai anugerah dari Allah. Maka kaum antagonis memplesetkan pandangan Paulus kalau orang berdoa mendapat anugerah, maka marilah semakin berdosa supaya bertambah-tambah kaaih karunia.

Kaum antagonis akan selalu susah diluruskan karena selalu mencari kesalahan dan memplesetkan yang benar. Mereka mencari-cari kekurangan bahkan membuat fitnah untuk menyalahkan orang lain.

Roma 3:8 (TB)  Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa kita berkata: "Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul dari padanya." Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman.

Di jaman keterbukaan sekarang ini juga sering terjadi demikian. Dalam berbagai diskusi di medsos dan juga dalam dialog yang memiliki rating besar di TV, kaum antagonis tak akan membangun, hanya akan memikirkan bagaimana celah untuk menyalahkan. Berbeda pendapat baik dannitu wajar namun mencari-cari kesalahan dan membuat fitnah untuk.menjatuhkan orang laun adalah tidak memiliki etika.

Kotbah minggu ini mengajak kita, mari berpikir lurus, berbenah apa yang kurang bukan mencari-cari kekurangan. Seperti ajakan Paulus kepada jemaat Roma agar meninggalkan cara berpikir mereka yang mengejek ajaran Paulus. Anak-anak Tuhan hendaklah menjadi pendukung kebenaran, kebaikan yang membangun dan mencerahkan.

03. Miserekordias Domini
Hal yang harus kita syukuri dari Kotbah minggu ini adalah kasih setia Allah. Dilihat darinperbuatan manusia, sesungguhnya tak seorang pun benar dihadapan Tuhan.
Semuanya telah berdosa dan melanggar perintahNya. Namun Tuhan tetap mengasihi manusia berdosa. Kristus Yesus telah mati untuk kita. Inilah yang harus kita syukuri. Kasih Allah lebih besar dari murkanya. Seharusnya manusia akan dihukum dan wajar menerima murka Tuhan tetapi karena kasihNya kita beroleh keselamatan.

Apakah respon kita menyambut minggu Miserekordias domini?  Bagaimana orang percaya menjadikan Bumi ini penuh dengan kasih karunia Allah. Menurut saya ada beberapa hal yang harus kita kembangkan!

- Jadilah pembawa berita baik, bukan pembawa kabar buruk apalagi mencari-cari kesalahan orang lain untuk memperburuk keadaan seperti kaum antagonia dalam surat Rom. Dalam kondisi yang buruk anak-anak Tuhan harus tampil sebagai pembawa kabar baik yang mencerahkan dan memperbaharui. Sehingga dalam suasana buruk sekalipun setiap orang dapat merasakan kasoh karunia Tuhan

- Melaksanakan amanat Tuhan Yesus dalam Markus 16:15, kabar baik ke seluruh ciptaan. Minggu lalu ada satu photo dari India, selama ini katanya mereka tidak pernah melihat Puncak Mounth Everest, diduga karena polusi udara, sehingga udara kotor dan kabut pun hitam tak pernah melihat puncak Everest. Namun saat India Lock Down lebih dari dua minggu, puncak Everest dapat terlihat.

Apa yang mau kita katakan, mungkin selama ini tindakan manusia telah membuat mahkluk hidup dan ciptaan lain telah menderita oleh ulah manusia. Dimasa pandemik ini kita kembali beriktiar bahwa keselamatan itu bukan hanya manusia manusia tetapi seluruh bumi dan seluruh jagat raya ini. Pemahaman demikianlah kita bida merayakan dan mengatakan Miserekordias domini - bumi dipenuhi kasih karunia Allah.

- Merendahkan diri dan bersyukur!
Kita adalah manusia yang tidak layak menerima anugerah. Hanya karena Pengasihan Allah kita beroleh keselamatan. Karena itu jadilah orang yang bersyukur. Mari datang bersujud dan bersyukur di hadapan Tuhan. Seperti lagu: JUST AS I AM

Just as I am, without one plea,
But that Thy blood was shed for me,
And that Thou bid’st me come to Thee,
O Lamb of God, I come! I come!

Just as I am, and waiting not
To rid my soul of one dark blot;
To Thee whose blood can cleanse each spot,
O Lamb of God, I come, I come!

Lagu ini telah diterjemahkan dalam KJ 27:1-2
MESKI TAK LAYAK DIRIKU

Meski tak layak diriku, tetapi kar'na darahMu
dan kar'na Kau memanggilku, 'ku datang, Yesus, padaMu.

Sebagaimana adanya jiwaku sungguh bercela, darahMulah pembasuhnya; 'ku datang, Tuhan, padaMu.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidupmu. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...