Sabtu, 30 November 2019

TUHAN SEGERA DATANG MENGHIBUR UMATNYA

Kotbah Minggu Advent I, Minggu, 1 Desember 2019 Nas: Yesaya 40:1-8 TUHAN SEGERA DATANG MENGHIBUR UMATNYA Selamat Advent bagi kita semua! Sahabat yang baik hati, tanpa terasa waktu satu tahun gerejawi telah berlalu. Dalam kalender gerejawi, akhir tahun gerejawi pada minggu peringatan orang meninggal minggu lalu dan gereja mengenang dan membacakan nama-nama jemaat yang meninggal. Kini kita sudah masuk Advent I, memasuki tahun baru gereja. Empat Minggu ke depan kita merayakan Advent mempersiapkan diri menyambut dan menyongsong Tuhan. Dalam ibadah Minggu Advent, biasanya gereja menyalakan lilin Advent dan dihias dengan "adventskranz" (lingkaran adven). Penyalaan lilin ini sebagai tanda kesiap-sediaan menantikan Tuhan. Sedangkan lingkaran Adven ini tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi semata melainkan mempunyai makna dari setiap lambang-lambang yang menyertai Lingkaran Adven tersebut. Karangan Advent selalu berbentuk lingkaran karena lingkaran tidak mempunyai awal dan akhir. Lingkaran tersebut melambangkan Tuhan yang abadi, tanpa awal dan akhir. Lingkaran dihias dengan beberapa jenis daun cemara yang selalu hijau sepanjang musim. Daun-daun cemara yang senantiasa hijau dan hidup melambangkan Yesus Kristus yang mati namun hidup kembali untuk selamanya. Firman Tuhan di Minggu Advent pertama ini merupakan kabar gembira dan sukacita bagi umat Israel dalam pembuangan. Allah sendiri akan datang menghibur umatNya. Tak lama lagi waktunya, Tuhan akan memulangkan umatNya dari pembuangan Babelonia kembali ke Yerusalem. Karena itu bersiap-siaplah menyambut Media dan persiapkanlah jalan, ratakan yang berlubang dan berbukit sebagai suatu bukti persiapan menyambut kedatanganNya. Dari nats kotbah Minggu Advent pertama ini, kita dapat mengambil beberapa pelajaran yang berharga bagi kita. 1. Penghiburan dari Tuhan segera datang (1-2) Evangelium Minggu kita diangkat dari konteks pengharapan Umat Israel yang terbuang di Babelonia. Di pembuangan mereka hidup penuh penderitaan, penindasan dan ratap tangis. Jauh di negeri orang dan di perbudak. Dari manakah akan datang pertolongan ? Tuhan tetap setia pada perjanjianNya, mengasihi umatNya, Dia melawat umatNya dan telah mendengarkan jeritan UmatNya. Firman Minggu ini memperdengarkan penghiburan dari Tuhan, pertolongan akan segera tiba, Allah akan menolong umatNya. Tuhan segera datang menghibur umatNya, mengubah ratap tangis menjaga tawa bahagia. Kuk kesengsaraan dan penindasan akan berakhir dengan karena Tuhan datang membebaskan umatNya. Pembuangan akan berakhir dan segera pulang ke negeri impian. Pembebasan dan penghiburan Tuhan ini sangat indah dituliskan dalam Mazmur 126:1-3 (TB) Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. 2. Mari bergegas Persiapkan jalan bagi Tuhan! (Ayat 3-5). Hal ini merupakan undangan untuk mempersiapkan diri menyongsong Tuhan. Bagaimana menyambut kehadiran Mesias sang pemberi penghiburan itu? Disini Yesaya memakai istilah dalam masyarakat mempersiapkan jalan menyambut petinggi yang datang dalam suatu daerah. Istilah pop saat ini disebut dengan "mempersiapkan karpet merah", memberi dukungan dan mememperlancar proses yang diharapkan. Dengan ungkapan yang disebutkan dalam ayat 3-5 sungguh begitu banyak yang harus dibenahi. Gurun pasir yang kering harus menjadi hijau, padang belantara yang sunyi akan ramai dijalani seperti jalan raya, lembah yang curam hendaknya ditutupi dan gunung yang berbukit-bukit menjadi penghalang harus diratakan dalam menyambut kedatanganNya. Demikianlah umat Tuhan mendata hal-hal apa saja menyambut kedatangan Tuhan yang segera datang menghibur umatNya. Mempersiapkan jalan bagi Tuhan memiliki arti yang dalam juga dalam pribadi maing-masing. Dimana pada masa advent ini kita diingatkan untuk berbedah mempersiapkan hati kita masing-masing, menyambut penghiburan dan pertolongan dari Tuhan. Apabila masih ada kesunyian di hati isilah dengan berbagai hal positip yang membahagiakan. Apabila hati panas dan tersimpan amarah, dinginkanlah dengan pikiran yang jernih, penuh damai dan tak membalas. Jika hati hampa dan kosong berdoalah dan isilah dengan Firman Tuhan yang memotivasi dan mengisnpirasi. Jika hidup kita sepanjang tahun ini menimbun persoalan hingga menggunung, hendaknya kita urai satu-persatu mencari solusi terbaik karena Kristus akan datang dan mau menolong kita. Dalam Perjanjian Baru, seruan pertobatan inilah yang dikutip oleh Johannes Pembaptis. Dia teruslah menyuarakan pertobatan sekalipun dipadang pasir mungkin sang angin akan membisikkan ke telinga semua orang. Jadi mempersiapkan jalan bagi Tuhan adalah seruannpertobatan yang nyata melalui perubahan sikap. Pesan ini harus kita sambut sebagai kesempatan mempersiapkan diri menyambut Tuhan. Hati yang terluka oleh kata dan tindakan segeralah saling memaafkan dan mengampuni. Demikianlah kita memahami bukit dan lembah harus diratakan demi menyongsong Tuhan, segala kelebihan dan perbuatan yang terlanjur salah melukai orang lain harus dikoreksi dan diperbaiki. Lembah kekurangan harus diisi dengan kesediaan hati menerima kritikan dan masukan dari orang lain. 3. Semuanya Berlalu, hanya Firman yang Abadi. (Ayat 6-8) Kotbah di Advent pertama ini mengingatkan bahwa segala sesuatu akan berlalu. Kemuliaan, kejayaan dan prestasi mengagungkan yang diabadikan orang dalam bentuk penghargaan dan prasasti apapun akan berlalu. Tiada yang tetap semuanya berlalu sama seperti rumput yang hijau segar saatnya akan tiba kering dan tertiup angin. Kemuliaan manusia sama seperti bunga rumput mekar dan merekah di pagi hari namun kala senja akan layu dan gugur. Demikianlah hidup ini, tak usalah sombong dan meninggikan diri atas prestasi yang diraih karena semua itu akan berlalu. Hal ini disampaikan untuk meneguhkan Israel. Yesaya mengaskan bahwa keagungan dan kejayaan Babelonia yang menindas Israel akan berakhir dan segera berlalu. Seturut dengan itu, penderitaan umat Allah akan berganti menjadi sukacita. Suatu seruan dari nabi Yesaya ini mengajak bangsa Israel melakukan perenungan atas apa yang mereka alami. Kejayaan Israel, yang mereka anggap abadi, rumah Allah yang megah, bangsa umat pilhan Allah harus terbuang ke Babel. Ini adalah pengalaman real bangsa Israel, apa yang mereka banggakan sebagai umat pilihan, kebanggaan mereka atas kejayaan-kejayaan semuanya berakhir, bahkan Bait Suci yang mereka agungkan sebagai simbol kehadiran Allah telah runtuh dan rata dengan tanah. Hanya satu yang dapat menguatkan bangsa Israel, yaitu Firman Allah. Jika Tuhan memberikan kita kesempatan mengalami kemujuran maka syukurilah dan tetaplah rendah hati atas semua perbuatan Tuhan yang diberi. Sebaliknya jika kita mengalami keterpurukan jangan berkecil hati dan berputus asa waktunya akan datang Tuhan memulihkan keadaan kita. Dalam menguatkan gereja mula-mula agar bertahan terhadap penindasan kekaisaran Romawi, ayat 6-8 ini dikutip oleh Rasul Petrus. 1 Petrus 1:24-25 (TB) Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu. Sahabat yang baik hati! Kotbah minggu ini menjadi pengharapan bagi kita. Tuhan mengetahui penderitaan yang kita alami dan penghiburanNya segera datang. Karena itu mari menantikan pertolongan Tuhan dengan mepersiapkan hati masing-masing. Lihat ke dalam hati siapa tahu ada ruang-ruang kosong, lembah kekurangan dan sikap yang berlebihan, mari bergegas membenahi kekurangan, jangan tunggu besok jika dapat dilakukan hari ini. Mari melangkah menuju pertobatan mengikuti Tuhan. Selamat Advent! Tuhan memberkati Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...