Sabtu, 23 November 2019

DALAM MURKAMU, INGATLAH KASIH SAYANGMU

Kotbah Minggu Akhir Tahun Gerejawi/Peringatan Orang Meninggal Minggu, 24 Nopember 2019 Nas: Habakuk 3:1-6 DALAM MURKAMU, INGATLAH KASIH SAYANGMU Selamat hari Minggu! Kotbah Minggu ini meruapakan doa dan ratapan nabi Habakuk akan masa Depan umat Allah. Bagi Habakuk ada ancaman-ancaman dan bahaya yang akan dihadapi oleh umat Allah, baik dari tekanan bangsa-bangsa, penyakit pandemi yang mematikan dan tantangan atas bencana alam. Habakuk kuatir jika umat Tuhan mengabaikan seruan pertobatan maka murka Tuhan menimpa umat Allah. Habakuk mengingatkan akan kuasa Tuhan atas segala bangsa dan atas mahkluk ciptaanNya. Kuasa Tuhan memenuhi langit dan bumi dan pemerintahan Allah atas segala bangsa. Tidak ada sesuatu apapun yang terjadi di dunia ini tanpa diketahui Tuhan. Tuhan itu maha kuasa, dan kuasanya mengatur segala cakrawala, banhsa-bangsa dan seluruh ciptaan. Tuhan itu murka atas dosa, kesombongan, namun terpikat kepada orang-orang yang percaya pada Tuhan (baca Habakuk 2:6-20). Dalam murka Tuhan ada kasihnNya yang besar terhadap orang yang hidup dalam kepercayaanNyam. Dasar inilah yang dikutip oleh Paulus khususnya mengenai ajaran pembenaran oleh iman. Habakuk 2:4 (TB) Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya. (Band Rom 1:17; Gak 3:11) Dalam konteks Habakuk, bahwa bangsa-bangsa akan datang menindas dan menakhlukkan umat Israel, mereka tidak mungkin menghindar dari serangan-serangan musuh ini bahkan dianggap sebagai hukuman atas tirani raja Yoyakim. Bangsa-bangsa asing khausunya Babilonia akan menaklukkan umat Allah, namun orang benar akan hidup oleh imannya. Disini ada pertarungan iman antara orang yang tidak beriman. Jika hukuman ini datang, di manakah kasih Tuhan? Habakuk menjawab, dalam murkaNya, kasih sayang Tuhan tetap ada. 1. Kitab Habakuk dalam hukuman ada kasih. Inilah hal menarik dari kitab Habakuk, dalam hukuman, dalam pendindasan asing dan dalam penderitaan bahwa umat diingatkan akan kasih Tuhan. Dalam hukuman ada kasih, hukuman bukanlah hendak melenyapkan dan memusnahkan seperti konsep hukuman Air Bah; seluruh penghuni bumi mati oleh hukuman air bah. Namun Tuhan memakai Nuh, orangbyangbsaleh dannhiduo bergaul dengan Tuhan menyelamatkan manusia dan mahkluk yang bernafas. Kisah seperti Sodom dan Gomora, oleh karena perbuatan mereka yang jahat di mata Tuhan sekalipun kita itu diluluh-luntahkan Tuhan namun Tuhan menyelamatkan keluarga Lot. Hukuman yang dinubuatkan Habakuk yang akan menimpa umat Allah memang berbeda, hukuman yang menunjukkan bahwa Tuhan marah dan akan mendatangkan celaka bagi orang-orang sombong dan congkak. Tuhan tidak membiarkan umatNya tetap memberontak dan membiatkan melakukan pelanggaran terhadap perintah dan ketetapanNya. Kemarahan Tuhan akan datang, dan kemurkaanNya adalah konsekwensi pelanggaran umat. Dalam keadaan demikian Habakuk percaya bahwa kasih sayang Tuhan tetap atas umatNya. 2. Perbuatan Tuhan Yang Dahsyat: memaki bangsa-bangsa untuk menghukum atau membebaskan. Kitab Habakuk meyinggung banyak nama-nama bangsa. Habakuk mamahami Allah berdaulat atas segala bangsa. Satu hal yang dikuatirkan oleh Habakuk, jika seruan pertobatanNya diabaikan oleh umat Allah adalah murka Tuhan. Allah dapat memakai bangsa asing mendatangkan hukuman pada umatNya. Sejarah telah mencatat bahwa perbuatan Tuhan itu dahsyat. Perbuatan besar Allah telah disaksikan oleh bangsa Israel sejak dahulu kala. Perbuatan-perbuatan Allah yang besar itu diceritakan turun temurun dari generasi ke generasi. 3:2 TUHAN, telah kudengar kabar tentang Engkau, dan pekerjaan-Mu, ya TUHAN, kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang! Tuhan berdaulat atas segala bangsa, Tuhan memakai bangsa-bangsa menghukum umatNya (Band Assyur, Babelonia dll), namun Tuhan pula dapat memakai bangsa-bangsa membebaskan dan menolong umatNya seperti: Jitro mertua Musa, Raja Koresh raja orang Persia dll). Apa yang dikemukakan Habakuk adalah kemahakuasaan Allah atas segala bangsa. TUHAN dapat memakai bangsa-bangsa mendatangkan hukum kepada umatNya dan Tuhan memakai bangsa-bangsa menolong dan mewujudkan rencana Tuhan atas umatNya. 3. Tuhan mengatasi pergumukan manusia atas penyakit. Habakuk mengutip beberapa jenis penyakit pandemi yang menakutkan umat manusia pada ayat 5. Noah Harari penulis buku yang terkenal Homo Deus mencatat salah satu keberhasilan umat manusia meninggalkan Homo Sapien menjadi Homo Deus adalah kemampuan mengkordinasikan banyak orang mengatasai masalah yang dihadapi oleh manusia dan tingkat pencapaian tinggi di bidang tehnologi di berbagai bidang ilmu. Homo Deus (manusia modern);telah berhasil membebaskan diri dari ancaman kemanusiaan yang paling menyebabkan kematian terbear dalam sejerah peradaban, yakni: kelaparan, peperangan dan pandemi. Bidang medis, manusia telah berhasil mengatasi pandemi yang membunuh umat manusia secara massal dalam waktu singkat, seperti kolera. Ketakutan manusia di bidang penyakit diungkapkan oleh Habakuk. Penyakit sampar misalnya penyakit yang membuat mati massal, mendadak dan setiap yang terjangkir akan mati. Demikian demam dan kelera serta penyalin pandemi lainnya. Apa yang paling menakutkan manusia, Habakuk percaya bahwa Tuhan dapat mengatasi ini. Jika perang dapat dihadapi dengan strategi perang, namun jika penyakit kolera, penyakit sampar, dan pandemi lainnya manusia tidak dapat menghindar dari kematian. Disinilah Habakuk hadir menyakinkan bahwa Tuhan mendahului umatNya melewati penyakit yang mematikan. Habakuk 3:5 (TB) Mendahului-Nya berjalan penyakit sampar dan demam mengikuti jejak-Nya. *3. Kuasa Tuhan atas alam* Tahun lalu kita baru menyaksikan sendirj bagaimana dahsyatnya Gempa Tsunami yang terjadi di Palu. Bukit diratakan, tanah kering bisa berubah liquid (meleleh) dan seluruh bangunan diatas tanah ditelan bumi seketika. Demikian berbagai bencana alam lainnya berupa gempa bumi, gempa dan susulan tsunami, meletus gunung berapi, longsor, banjir bandang dll. Ditambah lagi cuaca ekstrim, iklim yang tak menentu dan tingginya gelombang laut. Fenomena alam menjadi ancaman yang serius bagi kelangsungan hidup umat manusia. Apakah daya manusia menghadapi bencana alam? Memang kita bersyukur telah ada deteksi dini berbagai kemungkinan gempa dan tsunami, ada alarm deteksi akan meletusnya gunung berapi dll. Namun banyak fenomena alam yang tidak dapat dijawab oleh sains dan pikiran manusia. Kekuatiran seperti itu sudah lebih dahulu disampaikan oleh Habakuk, sesungguhnya Tuhan itu berkuasa atas alam dan oleh kehendakNyalah bumi bergerak dan goncang. Maka dalam menghadapi fenomena alam kita diajak kotbah ini percaya pada kuasa Tuhan. 3:6 Ia berdiri, maka bumi dibuat-Nya bergoyang; Ia melihat berkeliling, maka bangsa-bangsa dibuat-Nya melompat terkejut, hancur gunung-gunung yang ada sejak purba, merendah bukit-bukit yang berabad-abad; itulah perjalanan-Nya berabad-abad. Sahabat yang baik hati, kotbah Minggu ini meneguhkan kita agar teguh dan yakin sepenuhnya pada kuasa Tuhan. Wajib kita merefleksikan dan mengkuatirkan seperti Habakuk akan masa deman umat manusia dengan tantangan dihadapan kita: peperangan, penyakit, bencana alam, radikalisme, dan berbagai tantangan lainnya yang dapat membahayakan kehidupan umat manusia. Mari jalani semua itu dengan percaya kepada kuasa Tuhan, dalam murkaNya yang menyala-nyala akan ada kasih sayangNya. Kasih Tuhan lebih besar dari amarahNya. Disinilah ruah bagi orang benar akan hidup oleh percayanya. Tuhan memberkati kita semua! Selamat mengakhiri akhir Tahun Gerejawi! Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...