Rabu, 20 November 2019

TUHAN MENYERAKKAN, TUHAN MENGUMPULKAN

TUHAN MENYERAKKAN, TUHAN MENGUMPULKAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Kamis, 21/11/2019 Yeremia 31:10 (TB) Dengarlah firman TUHAN, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah itu di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala terhadap kawanan dombanya! Jeremiah 31:10 (RWV) Hear the word of the LORD, O ye nations, and declare it in the isles afar off, and say, He that scattered Israel will gather him, and keep him, as a shepherd doth his flock. Nama Yeremia dalam bahasa Ibrani berarti Allah yang Tinggi, Allah yang Mulia. Terjemahan lain juga merujuk kepada Allah membangkitkan. Jika kita baca Yeremia ada pemberitaan tentang otoritas Allah atas umatNya, seperti seorang tukang Periuk dalam membentuk tembikar atau tukang Periuk (Yermia 18:2dyb). Gambaran Allah sebagai tukang periuk hendak menjelaskan bahwa Allah berkuasa sepenuhnya untuk membongkar atau membangun sampai terbentuk sesuai dengan apa yang diharapkan. Gambaran kedua dijelaskan Yeremia adalah Allah itu seorang gembala. Gembala yang bertanggungjawab atas seluruh kawanan domba. Gembala akan menggiring domba gembalaannya ke Padang rumput hijau, membawa mereka ke sumber air dan menjaga mereka dari keganasan predator. Setelah itu gembala akan mengumpulkan kawanan domba dan membawanya kembali pulang kandang. Dalam pemahaman seperti itu jugalah renungan hari ini; Yeremia hadir untuk meyakinkan umat Allah memaknai arti pembuangan Babel. Apa yang terjadi dalam sejarah umat Allah, sepenuhnya tergantung kepada Allah. Allah tahu apa yang terjadi dan Allah tahu akan apa yang seharusnya dilakukan untuk umatNya. Dari semua itu Tuhan hendak membentuk umatNya. Allah yang menyerakkan, Allah yang menyatukan! Demikian Yeremia hadir meyakinkan umat Allah di pembuangan. Israel yang berserak disebut dengan 'diaapira", bangsa Israel meninggalkan kampung halamannya. Penyerakan itu terjadi pada tahun 597 SM dimana Babilonia menahklukkan Yehuda. Yehuda tak berdaya, seluruh penduduk Yerusalem diangkut ke pembuangan. Namun tidak sedikit juga yang lari ke berbagai penjuru karena tidak menerima kenyataan Israel dalam pembuangan. Sebelum pembuangan Babel, telah terjadi penyerakan besar-besaran terjadi pada Bangsa Israel Utara (Samaria) setelah ditahklukkan oleh Assyur, tahun 722 SM. Menurut penelitian, penyerangan Assyur atas Israel Utara membuat suku-suku Israel terserak ke berbagai penjuru dunia bahkan kehilangan identitas sebagai bangsa Israel. Pertanyaan apakah mereka kehilangan identitas karena perjumpaan dengan budaya lain yang dominan atau dengan sengaja menyembunyikan identitas diri untuk menghindari pengejaran Raja Assyur. Itu adalah suatu sejarah pahit bangsa Israel Raya dan Kerajaan Yehuda, bangsa yang besar dan jaya bahkan pernah memiliki raja yang paling berhikmat di dunia kenyataannya harus menerima suatu realitas bangsa yang terbuang di negeri asing. Bukan hanya itu mereka harus keluar dari tanah perjanjian menjadi orang asing di negeri asing. Gerakan Zionisme modern terus melakukan penelitian untuk mengidentifikasi suku-suku Israel. Allah menyerakkan, Allah mengumpulkan suatu seruan dari Yeremia bahwa Allah berkuasa atas umatNya. Semua yang dialami bangsa Israel diketahui Allah dan dalam setiap kejadian ada maksud Allah yang kelak akan terjawab. Bagi Yeremia, pembuangan adalah bahagian dari rencana Allah untuk membentuk dan memurnikan umat Allah. Jiak masa pembuangan bangsa Israel berserak ke segala penjuru dunia, kelak Tuhan akan mengumpulkannya kembali seturut dengan maksudNya. Yeremia 31:8 (TB) Sesungguhnya, Aku akan membawa mereka dari tanah utara dan akan mengumpulkan mereka dari ujung bumi; di antara mereka ada orang buta dan lumpuh, ada perempuan yang mengandung bersama-sama dengan perhimpunan yang melahirkan; dalam kumpulan besar mereka akan kembali ke mari! Sahabat hang baik hati! Sama seperti seruan Yeremia kepada umat di Pembuangan mengajak kita untuk yakin dan percaya bahwa apa yang terjadi pada hidup kita sepenuhnya keputusan Allah. Apa yang terjadi pada hidup, tak kala.kita memasuki situasi yang tidak kita harapkan jalanilah dengan penuh percaya. Kelak kita akan memahami rwncana Tuhan yang indah bagi kita. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...