Senin, 04 November 2019

JANGAN JEMU-JEMU BERBUAT BAIK

JANGAN JEMU-JEMU BERBUAT BAIK Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Selasa, 05/11/2019 2 Tesalonika 3:13 (TB) Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik. 2 Thessalonians 3:13 (RWV) But ye, brethren, be not weary in well doing. Berbuat baik tak ada batasnya. Berbuat baik tak ada putus-putusnya. Demikian renungan pagi ini mengingatkan kita semua agar jangan jemu-jemu berbuat baik. Menjelaskan kata 'jangan jemu-jemu' saya coba menggambarkan orang yang berbuat baik diibaratkan seperti sungai. Sungai akan terus mengalirkan air tiada henti. Sekalipun berbagai elemen pengguna sungai sangat beragam sungai akan tetap mengalir. Sungai mengalir bukan tergantung pada sikap orang yang menggunakannya. Ada orang yang menghargai sungai dengan mengambil air kebutuhan hidup mereka sungai tak pernah marah namun tetap melayani dengan baik. Orang mandi ingin membersihkan tubuhnya, sekalipun dampaknya busa sabun mengotorinya, sungai tetap melayaninya. Orang membuang hajat, sampah dan yang tak berguna bagi manusia, sungai tetap mengalir. Sungai akan terus mengalir bukan ditentukan pada penghargaan dan sikap baik orang padanya, tetapi karena pada hakekatnya sungai adalah air yang terus mengalir. Namun kita sedih telah banyak sungai yang berubah menjadi kering akibat ulah manusia yang menebangi pohon sehingga arus air tak mencukupi untuk mengalirkan sungai. Namun prinsipnya sungai yang akan mengalir akan terus mengalir, dia mengalir bukan karena respon orang padanya tetapi pada hakekatnya dia terus mengalirkan air Perbuatan baik juga demikian. Kita berbuat baik bukan karena orang telah berbuat baik pada kita, tetapi berbuatlah baik karena pada hakekatnya kita diciptakan Tuhan baik adanya. Hal ini ditegaskan oleh ajaran Yesus pada Yohanes 7:38 (TB) Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Orang percaya harus mengalirkan aliran-aliran air hidup. Aliran aktifitas yang memberikan kehidupan, sukacita dan bahagia bagi ornag lain. Janganlah jemu-jemu berbuah baik. Suatu ajakan bagi kita di jaman now, dunia yang transaksional. Seluruh tindakan dihitung dengan 'wani piro'. Memang jasa kita harus diperhitungkan, dalam berbisnis dan berusaha baiklah itu kita lakukan dengan baik. Namun dalam firman ini kita diingatkan dalam seluruh aktifitas kehidupan yang kita jalani janganlah jemua-jemu berbuat baik. Jika dulu nats ini disampaikan kepada jemaat Tessalonika yang memahami keliru akan hari Tuhan. Menurut mereka hari Tuhan dekat, maka sebahagian orang bermalas-malasan menghabiskan semua harta miliknya. Sia-sia berbuat sesuatu karena toh besok Tuhan datang. Ini adalah prmahaman keliru. Paulus menegaskan, justru kita harus bekerja dan berbuat baik hari ini sekalipun besok Tuhan datang. Sahabat yang baik hati! Jangan jemu-jemu berbuat baik, suatu ajakan yang mesti kita respon dan kita lakukan dalam hidup kitabuahkanlah buah-buah baik, bukan akrena orang telah berbuat baik pada kita. Tetapi karena Tuhan telah menjadikan kita baik, memilih dan memanggil kita menjadi umat kesayangannya mengalirkan kebaikan bagi semua orang. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen. Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...