Rabu, 20 November 2019

KASIH KARUNIA YANG MELIMPAH-LIMPAH

KASIH KARUNIA YANG MELIMPAH-LIMPAH Selamat Pagi, sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Rabu, 20/11/2019 Roma 5:20 (TB) Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah, Romans 5:20 (RWV) Moreover the law entered, that the offence might abound. But where sin abounded, grace did much more abound: Judul ini mungkin langsung membuat kita berpikir tentang gambaran hidup berkecukupan, penuh sukacita dan bahagia. Benar bahwa nas renungan ini mengajarkan kepada kita bagaimana seseorang yang hidup berkelimpahan dalam kasih karunia Allah. Hidup berkelimpahan hanya ada pada Kristus. Hidup berkelimpahan bukanlah pada kelimpahan berkat, kekayaan dan kejayaan, tetapi kelimpahan rohani yang merasakan, menghidup serta merayakan keselamatan di dalam Yesus Kristus. Allah tidak lebih memberkati orang kaya dari pada yang biasa-biasa. Allah telah memberikan berkat kepada semua orang, Dia mengasihi orang kaya dan miskin, yang biasa dan luar biasa. Kelimpahan kasih karunia ada pada orang yang merasakan keselamatan. Hal inilah yang diajarkan oleh Paulus dalam renungan hari ini. Adakah orang Yahudi lebih diberkati ketimbang suku bangsa lainnya? Apalagi mereka telah menerima hukum Taurat sejak jaman Musa. Paulus menjelaskan di dalam Kristus Yesus kita hidup dalam kasih karunia Allah (Band Gal 3:28) Untuk memudahkan bagaimana hidup berkelimpahan dalam kasih karunia Kristus, Paulus memberikan dua tokoh dan dua perangkat dalam pasal 5 ini memudahkan orang Kristen mamahami ajaran keselamatan, yaitu: Adam dan Kristus, Hukum dan Injil. Paulus memakai kedua hal ini sangat membantu ajaran keselamatan, bukan hanya orang Yahudi tetapi non Yahudi. Oleh pelanggaran Adam dosa telah menjalar keseluruh manusia dan upah dosa adalah maut. Jika oleh satu orang dosa telah merambat maka melalui satu orang yaitu Kristus manusia telah menerima anugerah keselamatan. Adam, gambaran manusia lama yang telah jatu dalam dosa dan merusak manusia yang diciptakan segambar dengan rupa Allah maka di dalam Kristus manusia menjadi ciptaan baru. Demikian dengan, Bangsa Yahudi sangat bangga atas hukum Taurat, merekalah umat pilihan Allah namun Paulus menjelaskan di dalam hukum Taurat mengandung kutuk, karena terkutuklah orang yang tidak setia melakukan hukum Taurat (Galatia 3:13; Ul 21:23). Maka bagi orang yang bangga atas hukum Taurat, Paulus mengatakan semakin ditambahkan hukum Taurat maka semakin bertambah-tambah pelanggaran manusia atas perintah Allah. Hukum Taurat bahkan menjadi telah membuktikan manusia tidak ada yang benar dihadapan Allah, justru manusia haru menanggung kutuk dalam Hukum Taurat . Namun syukur kepada Allah di dalam Injil Yesus Kristus kita menerima anugerah keselamatan. Apakah kebanggaan orang yang mengagungkan hukum Taurat dalam keselamatan? Sesungguhnya Kristuslah yang menyelamatkan kita melalui.penhorbananNha di kayu salib. Kita dibenarkan bukan karena pekerjaan hukum Taurat. Taurat tak menyelamatkan, tetapi menurut Paulus hukum Taurat sangat berguna bagi manusia, yakni: hukum Taurat memperkenalkan kehendak Allah, dengan hukum Hukum Taurat kita mengenal akan dosa dan dengan hukum Taurat orang menyadari kebutuhan anugerah Allah. Sahabat yang baik hati, hidup yang berkelimpahan dalam kasih karunia Kristus bukan terletak pada berapa benyak harta yang kita miliki, berapa besar kesuksesan dan kejayaan yang kita peroleh. Hidup berkelimpahan ada pada orang yang merasakan keselamatan dan memelihara hidupnya di dalam tinggal di dalam Yesus Kristus. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...