Senin, 04 November 2019

MENYUSAHKAN TUHAN

MENYUSAHKAN TUHAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Rabu, 23/10/2019 Yesaya 43:24 (TB) Engkau tidak membeli tebu wangi bagi-Ku dengan uang atau mengenyangkan Aku dengan lemak korban sembelihanmu. Tetapi engkau memberati Aku dengan dosamu, engkau menyusahi Aku dengan kesalahanmu. Isaiah 43:24 (RWV) Thou hast bought me no sweet cane with money, neither hast thou filled me with the fat of thy sacrifices: but thou hast burdened me with thy sins, thou hast wearied me with thy iniquities. Jika seseorang mengalami pergumulan berat ada dua hal yang mungkin dilakukan: pertama merasa bersalah ini semua atas kehilafan, kelalaian dan abai akan Tuhan. Kedua, kebalikannya melakukan konfrontasi dan berkata dalam hati: "Tuhan aku telah berusaha dengan baik, tetapi kenapa semua kesusahan ini harus aku tanggung?". Konfrontasi seperti itu dilakukan seseorang karena tidak berterima keadaan yang dialami, apalagi kesulitan dan derita yang dialami tidak ditemukan kesalahan. Sikap konfrontasi seperti ini juga muncul dari kaun Yehuda yang terbuang ke Babel. Bukankah mereka umat pilihan Allah, menjalankan Taurat dan mereka anak-anak Tuhan yang diurapi dan diberkati, tapi mengapa pembuangan ini mereka alami sehingga mendatangkan kesusahan yang berat? Mereka merasa ini suatu yang tidak adil, kenapa umat Allah harus mengalami pembuangan. Yesaya hadir, memberikan penjelasan dan mengundang umatNya berperkara: Yesaya 43:26 (TB) Ingatkanlah Aku, marilah kita beperkara, kemukakanlah segala sesuatu, supaya engkau nyata benar! Yesaya menjelaskan semua apa yang telah dilakukan oleh umatNya kepada Allah. Justru kebalikannya, Tuhan telah mendatangkan kebaikan bagi umatNya, namun mereka tak melakukan apapun yang dikehendaki Tuhan. Benar bahwa mereka adalah umat Tuhan, namun perilakuNya tidak mencerminkan anak-anak Tuhan, mereka memberontak. Benar pada mereka ada Taurat, namun tidak setia melakukan Taurat seturut dengan kehendak Allah. Kewajiban-kewajiban religius berupa korban dan persembahan yang harus mereka persembahkan, namun apa yang diterima Tuhan dari mereka? Dari kenyataan seperti itu siapakah yang menjadi sumber masalah dan yang membebani? Yesaya mengatakan: bukan Tuhan yang mendatangkan kesusahan bagi umatNya, tetapi sebaliknya justru umat Allah sendirilah yang telah menyusahkan Allah atas semua sikap dan pelanggaran mereka. Mereka telah membebani Tuhan atas segala dosa merek. Hal ini berat, karena terikat oleh janji Allah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, maka Allah tetap harus mengasihi mereka dalam semua sikap mereka. Selain itu, Yesaya mengingatkan kewajiban umat Allah yang menjadi hak-hak Allah. Bukankah mereka seharusnya memberikan air tebu yang manis untuk Tuhan? Bukankah seharusnya Tuhan akan kenyang dengan segala kurban yang harus dipersembahkan oleh umat Allah? Tetapi mereka tidak melakukannya. Yesaya hendak menegaskan bukan Tuhan yang mendatangkan kesusahan atas umatNya, tetapi sebaliknya yang terjadi bangsa itu telah menyusahkan Allah dengan berbagai pelanggaran dan perilaku mereka. Sahabat yang baik hati! Jika kesusahan menimpa hidup kita, jangan salahkan siapa-siapa. Ada memang kesusahan itu sebagai ganjaran Tuhan atas hidup kita, namun ada juga kesusahan itu untuk menguji kesetiaan kita kepada Tuhan. Sama seperti permata, semakin tinggi tingkat pengasahannya semakin mengkilat dan semakin bernilai tinggi. Demikianlah orang percaya menghadapi kesulitan, semakin tekun dan tabah dalam menjalani kesukitan akan memancarkan iman yang sejati. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...