Rabu, 20 November 2019

MULIAKANLAH TUHAN SELAGI MASIH ADA KESEMPATAN

MULIAKANLAH TUHAN SELAGI ADA KESEMPATAN Yeremia 13:16 (TB) Permuliakanlah TUHAN, Allahmu, sebelum Ia membuat hari menjadi gelap, sebelum kakimu tersandung di atas bukit-bukit yang diliputi senja, Jeremiah 13:16 (RWV) Give glory to the LORD your God, before he shall cause darkness, and before your feet stumble upon the dark mountains, "Hidup Ini Adalah Kesempatan" suatu lagu rohani populer saat ini di kalangan Kristen. Lagu ini mengingatkan agar menggunakan hari-hari yang dijalani sebagai kesempatan berbuat baik, jangan tunggu esok. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada hari esok. Selagi bisa adalah kesempatan yang diberi untuk berbuat baik. Konon lagu ini diciptakan karena kisah seorang Pendeta yang bernama Wilhelmus Latumahina, dia memiliki seorang anak yang diberkati dan berbakat. Dia aktif dalam pelayanan musik gereja. Sungguh anak sulung yang membanggakan orangtuanya. Namun di masa banyak impian yang didamba, sang anak yang baru berusia 17 tahun dan baru menyelesaikan studi dari bangku SMU, suatu kejadian yang tak diduga dan disangka mengalami kecelakaan. Nyawanya tak tertolong dan anak tersebut meninggal dunia. Pdt Wilhelmus sedih dan merenungkan dalam-dalam kepergian anaknya. Anak yang masih segar-segarnya merancang masa depan tapi harus berakhir karena kecelakaan yang tragis. Hasil releksinya menyimpulkan tidak ada yang tahun pasti akan hari esok. Jika Tuhan beri kehidupan bagi kita itu adalah kesempatan. Inilah pesan berharga, jika Tuhan memperkenankan kita menghirup nafas kehidupan itu adalah kesempatan untuk menghasilkan buah yang baik demi kemuliaan bagi Tuhan. Hidup ini adalah kesempatan, demikian juga nabi Yeremia mengingatkan bangsa Israel yang telah terbuang ke Babel. Sekalipun meratap dan menjalani sulitnya kehidupan memasuki pembuangan, bukan berarti tak ada asa. Ibarat senja menunggu malam, demikian mereka di pembuangan tinggal sesaat lagi hampir tiba malam. Di waktu yang hanya singkat itu, hendaknya dipergunakan kesempatan untuk mempermuliakan Tuhan. Siapakah yang tahu masa depan Israel dalam pembuangan? Hanya Tuhan yang tahu. Adakah kesempatan bagi Israel untuk kembali meraih kejayaannya? Umat Allah terbuang ke Babilonia bukan berarti akhir sejarah umat Allah. Hidup ini sepenuhnya dalam keputusan Tuhan. Dalam waktu yang singkat Allah dapat melakukan apa saja dalam hidup ini. Yeremia 13:17 (TB) Jika kamu tidak mau mendengarkannya, aku akan menangis di tempat yang tersembunyi oleh karena kesombonganmu, air mataku akan berlinang-linang, bahkan akan bercucuran, oleh sebab kawanan domba TUHAN diangkut tertawan. Jangan larut mengutuki keadaan, sekalipun dalam duka dan tipis harapan untuk meraih sukacita umat Allah kembali, Yeremia mengajak pergunakanlah waktu yang anda untuk mempermuliakan Tuhan. Dalam Kairos yang singkat Yeremia mengajak berbuah positip bukan untuk memperburuk keadaan. Selagi masih bisa berjalan berjalanlah, sebelum kaki tersandung. Selagi bisa melihat matahari, berjalanlah di jalan terang Tuhan, siapa tahu esok gelap gulita meliputi sehingga tak ada yang dapat diperbuat. Sama seperti seorang yang menunggu senja, maka tinggal sesaat lagi untuk memasuki malam gelap. Maka pergunakanlah waktu yang singkat itu untuk karena jika itu tak dipergunakan, gelap pun akan tiba dan orang tak dapat lagi beraktifitas. Sahabat yang baik hati! Ajakan Yeremia kepada bangsa Israel yang terbuang, ibarat senja menunggu malam. Demikianlah kita juga menjalani hari-hari ini. Kita tidak mengetahui apa yang terjadi hari esok, ibarat senja menunggu malam tiba jangan vakum dan diam, tetapi lakukan sesuatu yang berguna, membangun diri dan sesama dan memuliakan Tuhan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...