Senin, 04 November 2019

BERKASUTKAN KERELAAN

BERKASUTKAN KERELAAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Jumat, 01/11/2019 Efesus 6:15 (TB) kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; Ephesians 6:15 (RWV) And your feet shod with the preparation of the gospel of peace; Satu tradisi dari tentara dalam suatu upacara kenegaraan adalah "pemeriksaan barisan". Pemeriksaan barisan dilakukan seorang komandan kepada pasukannya untuk memastikan bahwa pasukan memiliki perlengkapan yang sempurna dan siap melaksanakan perintah. Ilustrasi demikian dipakai oleh Paulus menjelaskan kesiapan siagaan orang percaya sebagai Laskar Kristus (militia Kristi). Memperlengkapi diri dengan perlengkapan sejanta rohani dan siap sedia melaksanakan amanat Kristus di dunia ini. Menurut Paulus, Kristus telah memperlengkapi orang percaya dengan perlengkapan senjata rohani. Hal itu kita temukan di dalam Efesus 6:14-17 (TB), yakni: Ikat pinggang: kebenaran Baju jirah: keadilan Kasut: memberitakan injil Perisai: iman Ketopong: keselamatan Pedang: Firman Semua perlengkapan senjata rohani ini harus digunakan orang percaya dalam menjalani hidup ini. Menjalani hidup di dalam.iman berhadapan dengan kuasa-kuasa, roh-roh di udara, pemerintah-pemerintah dan keinginan dari dalam diri manusia itu sendiri. Namun dengan perlengkapan senjata rohani yang dimiliki orang percaya akan mampu menjali hidup ini dan mengalahkan segala musuh-musuh si jahat yang hendak menjatuhkan kita. Bagi Paulus tidak ada keraguan bahwa orang beriman kalah terhadap kuasa iblis. Tetapi sebaliknya musuh-musuh iman akan kalah dan Missi Kerajaan Allah akan semakin tersiar. Khusus renungan pagi ini menekankan tentang "kerelaan kaki untuk berkasutkan pemberitaan Injil". Memberitakan Injil berarti melangkahkan kaki; berjalan atau berlari dari satu desa ke desa lain, satu kota ke kota lain. Agar kaki mampu menjalani semua itu tentu kaki harus ditopang kasut. Kasut bisa kita terjemahkan seperti dijaman sekadang "sepatu". Tanpakasut kaki, kaki bisa terluka dan penghalang untuk berjalan. Namun dengan kasut kaki terlindungi dan dengan rasa aman dapat berjalan jauh. Berkasutkan kerelaan, berarti ada niat yang tulus dan kemauan untuk melaksanakan tugas dengan baik, tidak terpaksa apalagi dengan terpaksa. Hasil seseorang yang ringan langkah melakukan pekerjaan akan jauh lebih baik hasilnya dari orang yang berat melangkah. Perhatikan saja di lingkungan kerja anda. Office boy yang rajin dan tulus hati akan lebih disukai dan kerjanya lebih maksimal ketimbang Office boy yang jika disuruh banyak alasan. Apapun tugas dan tanggungjawab yang kita terima mari lakukan dengan kerelaan dan tulus. Memberitakan Injil bukan hanya membacakan dan melafalkan nats Alkitab bagi orang lain, tetapi menunjukkan keteladanan sikap dan pribadi yang memiliki integritas dalam menjalankan tugas maka kita telah menjadi kesaksian yang membawa pengarus di sekitar kita. Sahabat yang baik hati. Kerelaan memberitakan Injil menjadi amanat yang harus kita terima dari Yesus Sang Raja Gereja. Tidak ada alasan untuk menunda atau berkata tunggu dulu atau bentar dulu. Yesus memanggil kita kini untuk memberitakan Injil dimana kita bekerja dan berkarya lewat keteladanan kata, pikiran, perbuatan dan perilaku. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...