Selasa, 02 April 2019

TUHAN PENCIPTA DAN PEMILIK

*TUHAN PENCIPTA DAN PEMILIK*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 03/04/2019

Mazmur 100:3 (TB)  Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

Psalms 100:4 (RSV)  Know that the LORD is God! It is he that made us, and we are his; we are his people, and the sheep of his pasture.

Who am I (siapakah aku) adalah perenungan yang terus menerus dipertanyakan oleh setiap pribadi, agar sadar diri: siapa kita dihadapan Tuhan, sesama dan alam. Dengan mengenal siapa aku, manusia semakin mudah melihat perjalanan hidupnya, kita adalah ciptaan Tuhan, buatan tanganNya, yang dibentuk segambar dengan rupa Allah. Kita ini adalah milik kepunyaannya. Jika manusia adalah ciptaan Tuhan dan miliki kepunyaannya, bukankah seharusnya hidup kita dipersembahkan kepada sang penciota dan pemiliki?  Yesaya 64:8 (TB)  Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.
Alkitab menjelaskan bahwa kita ini adalah ciptaanNya dan buatan tanganNya. Maka hak paten kita dan seluruh ciptaannya adalah sepenuhnya milik Tuhan. Maka seharusnya kita sebagai ciptaanNya harus menyadari segala otoritas perbuatan kita harus seizin Tuhan sebagai pencipta dan pemilik.

Berkenan sebagai Allah pencipta dan pemilik manusia saya mengajak kita berpikir coba sejenak  bagaimana kalau kita buat perbandigan dengan bagaimana Hak Cipta yang dilindungi hukum saat ini. Hak cipta adalah salah satu yang ditegaskan oleh hukum disaat ini untuk menjamin karya cipta atau hak intelektual seseorang melalui diterbitkannya sertifikat hak cipta atau hak paten dari suatu produk. Manusia membuat hak paten bertujuan untuk melindungi hak karya seseorang, tidak boleh orang lain memanfaatkan dan menggunakan ciptaan seseorang untuk keuntungan pribadi dan kepentingan sendiri tanpa  sepengetahuan dan seizin sang pemilik hak paten atau hak cipta tersebut.

Demikianlah kita merenungkan Allah pencipta dan pemilik kita. Seharusnya manusia menggunakan hidupnya harus sepengetahun dan ijin Tuhan. Maka segala aktifitas kita harus kita mendapat surat ijin dari Tuhan dari seluruh aktifitas kita. Mulai  penggunaan oksigen, air, matahari, cahaya bulan, tanaman dan tumbuhan  yang disediakan Tuhan. Coba anda bandingan berapa banyak surat ijin pemakaian yang harus anda butuhkan dari Tuhan agar bisa hidup? Lain lagi jika itu dihitung dengan uang seperti jaman komersialisasi saat ini berapa banyak biaya yang kita tanggung atas seluruh ciptaan Tuhan yang disediakan bagi kita? Itulah baiknya Tuhan. Dia mencipatakan manusia dan menjadikannya kita sebagai milik kepunyaannya agar kita boleh menikmati ciptaan Tuhan yang disediakan dan diperuntukkan bagi kita. Tuhan menyediakan apa yang kita butuhkan tanpa haru banyar tetapi disediakan secara gratis. Tuhan hanya menginginkan, dalam seluruh aktifitas yang kita lakukan marilah ingat Tuhan dan sadarilah apa yang ada bukanlah milik kita, tetapi milik Tuhan kita dapat menikmatinya karena Tuhan telah menjadikan kita sebagai milikNya.

Semua yang kita nikmati dalam hidup ini adalah semua karena Tuhan telah menjadikan kita milik kepunyaanNya dan kawanan gembalaNya. Seperti gembala yang menuntun domba gembalaanNya, lebih dari itu Tuhan menggembalakan hidup kita.

Sahabat yang baik hati. Mari memasyurkan Tuhan pencipta dan pemilik hidup kita. Tuhan telah mengangkat kita menjadi mahluk mulia dsri segala mahluk dan  Dengan demikian kita semakin mengenal diri bahwa hidup kita sepenuhnya adalah milik Tuhan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...