Minggu, 14 April 2019

HAMBA YANG MENDERITA

HAMBA YANG MENDERITA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, matilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan  Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 15/04/2019.

 Yesaya 53:11 (TB)  Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.

Isaiah 53:11 (RWV)  He shall see of the travail of his soul, and shall be satisfied: by his knowledge shall my righteous servant justify many; for he shall bear their iniquities.

Nabi Yesaya memiliki cara pandang yang berbeda mengenai sejarah keselamatan. Bagi Yesaya menceritakan tentang Mesias yang membebaskan umatNya bukanlah melalui seorang pahlawan heroik  yang gemilang menahlukkan musuh tetapi kisah hamba yang menderita yang menanggung segala kesahalan umatNya dengan menjalani  penderitaan.

Jika kita baca keseluruhan pasal 53 ini kita akan menemukan persis seperti yang dialami dan dinalani Yesus pada peristiwa jalan ke salib (via dolo rosa). Ini suatu kebenaran yang menakjubkan setiap orang. Yesaya 53 ini dinubuatkan di jaman pembuangan yakni 500 tahun lebih, namun itu nyata dan terjadi pada diri Yesus yang menderita hingga mati di salib Golgata. Dia dihina dan dihindari oleh banyak orang, wajahnya saja orang tidak suka malah setiao orang akan menutup wajahnya terhadap hamba yang menderita. Dia kesakitan, dan sesungguhnya penyakit kitalah dan kesengsaraan kitalah yang dipikulnya. Dia tertikam, namun oleh penebusannya pemberontakan kita yang ditebusnya. Dia membiarkan dirinya dianianya, dan memberi dirinya ditindas dan tidak melawan, kepahitan, keluh dan segala kepahitan ditanggungnya seperti domba yang dibawa kepada pembantaianya. Dia mati dan dikuburkan di diantara orang-orang fasik , sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada pada mulutnya.

Semua gambaran yang dijelaskan oleh Yesaya tentang jalan salib; penderitaan dan kesengsaraan ini dijalaninya sesungguhnya adalah jalan Allah, dan oleh semua yang terjadi padanya adalah kehendak Allah. Olehnya kehendak Allah dinyatakan untuk menyelamatkan manusia. PengorbananNya adalah untuk meneruskan kehidupan kita, ia akan melihat keturunan panjang umur dan hidup dihadapan Allah.

Jalan sengsara dan semua penderitaan ini adalah jalan yang dipilih Allah untuk menyelamatkan manusia. Dia menderita bukan karena melakukan kejahatan, Hamba yang menderita benar namun harus menjalani penderitaan untuk membenarkan manusia dihadapan Allah. Oleh penderitaan dan sengsaranya kita dibenarkan.

Yesaya 53:10-11 Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.  Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.

Sahabat yang baik hati! Peristiwa sengsara yang dijalani oleh Yesus membuka mata kita akan jalan keselamatan yang ditentukan oleh Allah melalui hamba yang menderita. Jika manusia umumnya menantikan kemenangan lewat kegemilangan kepahlawanan di medan perang mengalahkan musuh-musuhnya, dengan konsep mengalahkan orang lain demi.kemenangan diri maka memasuki minggu passion ini merubah mindset kita memaknak pengorbanan mesias hamba yang  mengalahkan diri demi pembebasan dan kebahagiaan orang lain. Mesias hamba harus menjalani semua sengsara dan derita ini untuk menebus dan menyelamatkan manusia.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala.kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...