Sabtu, 15 Desember 2018

PERTOBATAN DAN JANJI PENGAMPUNAN

Kotbah Minggu Advent III 16 Des 2018
Nas: Hosea 14:2-9

*PERTOBATAN DAN JANJI PENGAMPUNAN*

Selamat Advent dan Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini merupakan seruan pertobatan dari nabi Hosea kepada umat Israel. Perlu kita ketahui ada dua nama Hosea dalam PL orang yang berbeda. Pertama adalah nabi Hosea sendiri (1:1), kedua adalah raja terakhir memerintah di Israel Utara ( 2 Raj 15:30), setelah itu Israel utara akhirnya ditahlukkan oleh Assyur dan menjadi jajahan Assyur (2 Taj 17:1dyb).  Kehancuran Israel dibawah Assyur sangat dalam hingga membuat Israel Utara tak beridentitas. Sisa-sisa Israel Utara ini yang kemudian kita kenal dengan Samaria dalam PB. Suatu komunitas yang dianggap percampuran agama atau synkritis. Hosea dalam kitab ini adalah seorang nabi yang melawan keras pelanggaran Israel. Pelanggaran itu diibaratkan sebagai perbuatan pelacuran. Dampak pelacuran akan merusak seluruh rumah tangga, tiada berkat dan harmony Demikian umat Israel yang telah melacurkan diri berbalik dari Allah dan percaya kepada ilah lain. Dampak dari semua itu adalah kehancuran dan tiada masa depan.

*01. Kejinya Pelanggaran Ibarat Pelacuran*
Hidup Nabi Hosea menggambar kehidupan Israel yang telah meninggalkan Allah. Hosea mengambil Gomer sebagai isterinya, seorang perempuan sundal.  Anak pertama disebut Yizreel, anak kedua Lo Ruhama berarti aku tidak mengasihi engkau lagi kemudian lahir anak ketiga diberi nama Lo Amy, engkau tidak umat-Ku lagi dan Aku bukanlah Allahmu. Keluarga ini benar menggambar kehidupan Umat Allah yang telah meninggalkan Tuhan. Isterinya Gomer seorang pelacur adalah kiasan bangsa Israel yang telah berbalik dari Tuhan kepada baal dan ilah-ilah mereka. Anak pertama Yizreel menggambarkan Israel raya yang berakhir setelah pecahnya kerajaan Israel menjadi dua: Yehuda (Selatan) dan Samaria (Israel Utara). Lo Ruhama,  nama ini muncul karena Samaria telah meninggalkan Tuhan, meninggalkan Bait Allah Yerusalem sebagai pusat Ibadah namun masih ada Yehuda yang tersisa yang disebut umat Allah. Namun  Yehuda juga tidak bertahan dan meninggalkan Tuhan. Yehuda Harapan satu-satunya juga telah putus sehingga sehingga muncul ungkapan Lo Amy,  engkau bukan umatKu lagi dan Aku bukan Allahmu.

Adakah masa depan bagi Israel? Jika mereka melanjutkan pelacuran tersebut hanya tinggal menunggu hukuman. Satu-satunya jalan meliburkan mereka dari murka yang meluap-lupa adalah pertobatan. Jika dalam keluarga dosa perselingkuhan tak dapat ditolerir dan diampuni, karena itu merupakan pelanggaran paling hina dan dosa yang tak termaafkan karena sungguh tak bermoral. Dalamnhal ini Hosea memberikan jaminan bahwa Tuhan berkenan mengampuni. Tuhan menunggu mereka berbalik. Jangan malu meminta maaf dan mengakui dosa, datang dan kembalilah Tuhan berkenan merangkul umatNya dengan penuhnkasih sayang. Hanya itulah satu-satunya masa depan yang tersedia bagi Israel yang telah terlanjur jauh melacurkan diri dan berbalik dari Allah. Hosea 14:4 (TB)  (14-5) Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.

*02. Meraih Masa Depan Dengan Pertobatan dan Mengakhiri Segala Pelanggaran.*
Sejak pecahnya Israel menjadi dua kerajaan, Kerajaan Israel Utara merupakan catatan buruk dalam sejarah umat Allah. Lahir dari pemberontakan dan raja-raja yang memerintah saling sikut dan kudeta. Di Israel Utara kita mengenal raja Ahab dan isterinya yang terkenal sangat jahat yakni Isebel. Pelanggaran yang dikritik habis Hosea pada masa pemerintahan Yerobeam II, Dia seorang raja yang melakukan apa yang jahat di mata Tuhan ( 2 Raja 14:23-24), pelanggaran Taurat,  kepercayaan pada baal dan membuat mezbah-mezbah bagi ilah lain. Di masyarakat terjadi ketidak adilan. Hosea 14:1 (TB)  (14-2) Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.

Melanjutkan pelanggaran sama saja dengan menunggu bell kematian (13:14), sumber kehidupan akan semakin kering dan harta milik mereka akan menjadi rampasan bangsa asing.
Pemberontakan Samaria akan menewaskan mereka sendiri oleh pedang (13:15 dan 14:1). Itulah hukuman yang akan menimpa mereka. Akankah hidup suram demikian dilanjutkan? Menurut nabi Hosea masih ada peluang bagi umat Allag dan peluang itu harus menghentikan segala pelanggaran datang kepada Tuhan dengan penyesalan sebagaimana dikemukakan pada nas berikut. Hosea 14:2 (TB)  (14-3)""Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.

Penyesalan selalu datang terlambat, demikian ungkapan yang sering muncul dalam realitas kehidupan ini. Kalaupun  datang terlambat, lebih baik dari pada tidak sama sekali akan kehilangan segala-galanya dan penyesalan yang tak terkatakan. Hosea mendorong umat agar  bertobat dan berbalik kepada Allah. Memohon pengampunan atas noda dan khilaf. Hanya satu jalan yang dapat selamat dsei puing kehancuran ini, yaitu memohon pengampunan . Tuhan maha baik, panjang sabar dan penuh belas kasihan, tak dibalaskan  kesalahan kita sertimpal dengan perbuatan kita, seperti Bapa sayang sama anak-anaknya, demikianlah Allah sayang sama umatNya. Dia menunggu, kapan anak-anaknya kembali dan mereka akan bahagia dalam rangkulan kasih sayangNya.

*03. Buah Pertobatan: melanjutkan kehidupan*
Apakah yang Tuhan perbuat bagi umatNya yang mau meninggalkan dosa dan pelanggarannya. Jika kita baca ayat 5-10 semuanya menggambarkan kehidupan. Jika murka Allah digambarkan seperti api yang menyala-nyala dan siap menghanguskan apa saja. Dengan pertobatan akan merubah segalanya. Ada beberapa gambaran yang dilukiskan dalam syair-syair berikut:

a. Allah itu hadir sebagai embun penyejuk dan memberikan pertumbuhan bagi tanaman (ayat 6). Menurut penelitian, tetesan embun di Pagi hari sangat menyuburkan tanaman. Itulah sebabnya di daerah dingin tanaman sayuran sangat subur. Ayat 5 ini menggambarkan kelembutan, kesejukan dan kebaikan Allah yang akan memberikan kehidupan bagi umatNya yang bertobat

b. Tuhan akan menumbuhkan mereka seperti Pohon Zaitun. Zaitun adalah simbol kemegahan, pohonnya yang tinggi menjulang tanpa tanding. Kayunya yang sangat bagus, mahal dan bernilai tinggi. Minyaknya yang harum semerbak menggambarkan nama yang harum buat sekeliling. Demikian hidup orang yang bertobat. Tuhan akan memberkatinya seperti pohon Zaitun

c. Tumbuh seperti gandum dan berkembang seperti pohon anggur.
Gandum dan anggur adalah dua jenis tanaman yang memberikan kebutuhan pokok di daerah Timur Tengah. Lumbung yang penuh gandum pertanda kemakmuran dan jauh dari kelaparan. Gandum sering melambangkan kemakmuran (Band Mazmur 81:17; 147:14). Demikian dengan anggur, buah kesayangan setiap orang.  Banyak makna yang digambarkan oleh Alkitab, semuanya itu merujuk kepada kehidupan yang diberkati. Yesus sendiri mengatakan Akulah pokok anggur yang benar, kamu adalah rantingnya (Yoh 15:5). Menggambarkan hubungan yang tak terpisahkan dengan Tuhan dan hanya di dalam Tuhan kita bisa hidup dan menghasilkan buah.

Sahabat yang baik hati di Advent III ini kita diingatkan tidak ada gunannya hidup dalam pelanggaran, hanya menunggu hukuman dan lonceng kematian. Tetapi orang-orang mau berbalik, menghentikan segala pelanggaran dan dosanya akan tertata dengan baik. Tuhan sendiri yang memberikan kehidupan yang baik. Sungguh indahnya hidup dalam pertobatan: dilindungi, dihargai dan diberkati Tuhan.
Bertobatlah dan berbaliklah dari jalan kita yang tersesat Tuhan sudah menunggu dan hendak memberkati kita.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...