Sabtu, 29 Desember 2018

PUJILAH TUHAN YANG MEMAHKODAI UMATNYA DENGAN KESELAMATAN

Kotbah Minggu  Setelah Natal, 30 Des 2018
Nas: Mazmur 149:1-9

*PUJILAH TUHAN YANG MEMAHKOTAI UMATNYA DENGAN KESELAMATAN*

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, masih dalam suasana natal dan siap-siap mengakhiri tahun 2018 ini kita disapa Firman Tuhan yang mengajak kita bersyukur dan memuji Tuhan yang telah memberikan keselamatan kepada umatNya di dalam Yesus Kristus. Minggu ini bisa jugalah kita ibaratkan seperti seorang yang mau check out dari suatu penginapan, segala sesuatu kita persiapkan, membereskan segala perlengkapan, jangan sampai ada yang tertinggal hingga mungkin harus menyelesaikan segala urusannya karena kita meninggalkannya. Demikian gambaran kita di tanggal 30 Des ini, bergegaslah membenahi tugas dan pekerjaan di kantor, di rumah, di organisasi dll karena besok akan check out dari tahun 2018 memasuki satu perjalanan baru 2019 dengan suasana baru.

Pada minggu terakhir di tahun ini, seandainya kita disuruh untuk memilih satu kata apa pesan anda selama menjalani tahun 2018? Mungkin anda setuju dengan saya, yaitu: SYUKUR. Kita bersyukur dalam perjalanan hari demi hari yang dilalui sepanjang tahun 2018, kita diberkati Tuhan, diberi apa yang kita butuhkan, diberi jalan keluar atas kesulitan yang kita hadapi,  dilindungi dari bahaya, diberi kekuatan ketika kita lemah dan berbagai kebaikan lainnya yang dilimpahkan kepada kita. Itulah kasih Tuhan yang harus kita syukuri dalam perjalanan sepanjang tahun ini.

Kotbah ini memanggil dan mengajak semua umatNya bersyukur:  memuji Tuhan dan menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan. Mazmur 149 ini merupakan ajakan yang ditujukan kepada umat Allah dengan alasan yang cukup jelas. Kemudian pada pasal 150 ajakan kepada seluruh mahkluk hidup yang bernafas memuji Tuhan.  Sekarang marilah kita lihat beberapa pelajaran yang kita dapatkan dari kotbah minggu ini:

*01. Sapaan Tersimpan Makna.*
Ada tiga istilah sebutan bagi umat Allah yang diajak bernyanyi dan memuji Tuhan pada ayat 1-2 yaitu: Umatnya yang saleh, Israel dan Sion menjadi predikat yang melekat kepada umat Allah. Sebutan-sebutan ini memiliki makna yang sangat mendalam.
a) "orang-orang saleh" (ay 1) sebutan ini bukan hanya untuk pendoa dan rajin ke Rumah Tuhan. Tetapi semuanya, karena Umat Allah memang harus hidup saleh. Umat Allah terikat dengan sebutan umat pilihan. Tuhan menghendaki umatNya saleh mengikuti perintah Allah dan taat pada perjanjian yang telah ditetapkan sejak pemilihan Abraham, Ishak dan Yakub. Dengan Perjanjian Sinai, mereka dibentuk menjadi umat setia melakukan Taurat, hidup dalam kebenaran dan memelihara kehendak Allah.
b) "Israel" (ay 2 a) adalah sebutan baru bagi Yakub. Yakub berarti penipu, namun ketika kembali ke tanah leluhurnya di Kanaan namanya menjadi Israel. Tuhan tidak menghendaki Yakub  membawa segala harta dan kekayaan hasil dari penipuan, makanya dia harus berganti nama setelah bergulat di sungai Yabok. Pergulatan kita dalam meninggal tahun 2018 dan hendak memasuki 2019 harus merubah status lama menjadi baru. Dulu Yakub digiring oleh keinginan mencapai impiannya lewat kerja keras dan bahkan penipuan harus berubah nama menjadi Israel yang berarti digembalakan Tuhan. Tuhan hendak mendengarkan nyanyian dan pujian dari orang yang digembalakanNya.
c) "Sion" (ay.2b) adalah kota Daud sebutan lain untuk Yerusalem. Sion adalah pusat ibadah dan pemerintahan di jaman Daud. Kata Sion ini merupakan kata yang menyatukan umat Israel sampai sekarang kata Sionisme dipakai untuk menyatukan suku-suku Israel yang hilang. Dengan undangan: "biarlah bani Sion bersorak-sorak",  termasuk didalamnya kerinduan persatuan suku-suku Israel bersatu memuji dan memuliakan Tuhan. Kota Sion pernah dihancurkan oleh Raja Babel seluruh penduduknya masuk ke Pembuangan. Namun Tuhan memulihkan dan memulangkan umatNya dari pembuangan kembali ke Yerusalem dan kemuliaan Tuhan kembali di Sion.
Ketiga sebutan di atas yang diajak menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan merulakan status dan predikat yang melekat pada umat Allah dan harus tercermin dalam kehidupan mereka.

*2. Memahkotai Keselamatan*
Dalam Mazmur 149 ini disebutkan ada tiga alasan memuji Tuhan:
a) Tuhan berkenan atas umatNya. Ini pertanda baik, Tuhan memberikan anugerah dan hendak memakai hidup kita melakukan kehendak Allah. Ibarat seseorang yang memberikan kepercayaan untuk tugas khusus, maka demikianlah Tuhan berkenan atas hidup kita demi mewujudkan maksud dan kehendak Allah. Atas perkenan Tuhan kita mengakhiri tahun ini dan atas pekenan Tuhan pula kita menyongsong Tahun 2019.
b) Tuhan memahkotai orang-orang yang rendah hati. Orang yang memakai mahkota adalah orang yang meraih kemenangan setelah perjuangan.  Maka demikianlah Tuhan memberikan mahkota keselamatan bagi umatNya.
c) Beria-ia dan bersorak-sorai karena perbuatan Allah yang besar. Tuhan menganugerahkan kemuliaan. Bagaimana "bersorak sorai dalam tempat tidur"? Bukanlah orang yang terbaring di tempat tidur adalah orang yang istirahat setelah berlelah atau terbaring sakit karena lemah atau bisa juga karena terbaring selama-lamanya alias meninggal dunia. Bersorak-sorai di tempat tidur bisa kita tafsirkan dalam berbagai makna: menunjukkan Allah mewujudkan impian, memberikan semangat dan pemulihan serta bisa juga dengan hidup yang berakhir dengan sorak-sorai kemenangan. Adalah berharga di mata Tuhan kematian orang yang dikasihiNya (Mas 116:15). Sukacita kita yang paling besar adalah Tuhan telah memahkotai kita keselamatan, kehormatan dan kemuliaan.

Inilah berbagai alasan yang dikemukakan oleh pemazmur untuk menyampaikan syukur dan pujian. Tuhan telah melakukan perbuatan-perbuatan besar. Terpujilah Dia

*3. Ikut Mengeliminasi Kejahatan*
Jika kita baca pada ayat 7-9, disebutkan secara kongkrit tindakan dan pembalasan Tuhan terhadap kejahatan, bahkan mengikat dan membelenggu raja-raja yang lalim. Disini panggilan orang yang memuji Tuhan adalah missi untuk mengeliminasi kejahatan. Mengalahkan kejahatan bukan dengan pedang yang tajam, tetapi pedang yang lebih tajam dari pedang bermata dua yaitu Firman (baca Ibrani 4:12 dan Efesus 6:17).
Orang yang memuji Tuhan adalah ikut pada angkatan barisan yang memerangi kejahatan.

Sahabat yang baik hati! Khotbah minggu ini mengajak kita semua umat pilihan Tuhan, yang ikut menjadi pewaris keselamatan karena Yesus Kristus. Mari bersyukur dan memuliakan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati, Selamat Natal dan selamat menyongsong Tahun Baru.


Salam kami: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...