Minggu, 09 Desember 2018

PEMBAWA BERITA: KABAR BAIK


*PEMBAWA BERITA: KABAR BAIK*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.  Senin 10/12/2018

Yesaya 52:7 (TB)  Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!"
Isaiah 52:7 (RSV)  How beautiful upon the mountains are the feet of him who brings good tidings, who publishes peace, who brings good tidings of good, who publishes salvation, who says to Zion, "Your God reigns."

Salam zaman PL pembawa barita sangat penting bagi suatu kerajaan. Jika suatu kerajaan memerintahkan panglimanya untuk pergi berperang, maka akan ada pembawa barita yang diutus untuk memberitahukan informasi penting. Pembawa barita ini akan berusaha sekuat tenaga untuk berlari agar bisa memberitahukan secara langsung informasi penting bagi kerajaan. Kabar buruk tentu akan menjadi duka bagi istana.  Sebaliknya alangkah bahagianya dan indahnya jika pembawa berita itu menyampaikan Kabar baik atau kabar gembira yang dibawa biasanya disebut "euangelion" (kabar baik). Pembawa berita ini akan berseru dipintu gerbang sambil berteriak: "euangelion" (kabar baik), jika tidak dibuka gerbang maka dia akan naik ke atas bukit dan berseru: "euangelion...!". Barita baik, barita baik! Itu pertanda kabar baik bahwa peperangan dimenangkan dan pasukan yang diutus sang raja dapat menguasai keadaan dan mengalahkan musuh dengan gemilang.
Setiap raja dan penduduk kota tentu menunggu pembawa barita dan barita yang disampaikan adalah  kabar baik, kabar kemenangan.

Nabi Yesaya memakai istilah Pembawa Berita dalam memberitakan tentang pembebasan bangsa Israel dari pembuangan. Berita itu adalah berita sukacita karena pembawa berita yang diutus Allah  telah mewartakan bahwa Bangsa Israel akan kembali ke Yerusalem. Pembawa berita telah naik ke puncak-puncak gunung dan mewartakan kabar baik dan berita damai. Kabar baik itu adalah UmatNya akan dibebaskan dan dimerdekakan dari perbudakan Babelonia. Bangsa Israel akan menjadi bangsa yang mandiri dan berdaulat dipimpin oleh raja yaitu Allah sendiri.

Tuhan sendiri akan menghapuskan air mata kesedihan dan menghentikan segala peperangan. Jika umatNya mengalami trauma bagaimana sakitnya korban peperangan, maka Kali ini akan berbeda, Dalai sejahtera akan dalam ditegah-tengah umatNya. Peperangan akan berakhir, pembuangan akan segera berakhir. Karena Tuhan telah menjadi raja. Raja kemudiaan akan memerintah umatNya dan umat akan merasakan indahnya damai sejahtera di tengah-tengah umatNya.

Sahabat  yang baik hati! Setiap orang pasti mengaharapkan dan mendambakan berita baik dan barita damai sejahtera. Jangan tanyakan kemanakah baka akan medapatkan kabar baik, dan kemanakah kucari damai sejahtera. Itu hanya ada Tuhan Allah kita Yesus Kristus. Selidikilah nats-nas yang berkaitan dengan melahirkan Mesias semuanya menuju kepada kabar baik dan damai sejahtera sebagaiamana:nyanyian para malaikat dan para gembala bernyanyi dan nerseru:  Lukas 2:14 (TB)  "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

Penting juga kita renungakan, bahwa kita dipanggil dan hendak dipakai Tuhan sebagai pembawa berita dan pembawa barita damai. Pembawa barita baik berarti mari kita mulai bercerita tentang kebaikan, hindari diri dari setiap pewartaan yang menceritakan kabar buruk atau keburukan orang lain. Tapi mari kita mulai memberitakan kabar baik, yang positip, yang sejak. Kita adalah anak-anak Allah yang membawa damai sejahtera.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara.  Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...