Jumat, 28 Desember 2018

BERLAKU ADIL, SETIA DAN RENDAH HATI

BERLAKU ADIL, SETIA DAN RENDAH HATI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 29/12/2018

Mikha 6:8 (TB)  "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"

Micah 6:8 (RSV)  He has showed you, O man, what is good; and what does the LORD require of you but to do justice, and to love kindness, and to walk humbly with your God?

Mikha adalah salah satu nabi yang menubuatkan secara lengkap tempat dan asal dari Mesias yang akan membebaskan umat Allah. Dia menyebutkan dalam Mikha (TB)  (5-1) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.

Ayat inilah dibacakan dan ditunjukkan oleh imam kepada Herodes untuk menjawab pertanyaan orang Majus: Dimanakah raja yang lahir itu kami telah melihat bintang-Nya? Maka Herodes terkejut dan memanggil imam untuk menjawab pertanyaan tersebut. Imam membacakan Mikha 5:1. (Baca Mat 2:5-6)
Apa yang dinubuatkan Mikha benar adanya Yesus lahir di Bethlehem, kota kecil dari antara beribu kota di Yehuda namun dari padanya lahir Mesias. Itulah yang kita rayakan pada saat natal. Mengingatkan kelahiran Yesus di kandang Bethlehem. Saya selalu perhatian seiap perayaan Natal selalu membuat gubuk kecil kandang domba dalam setiap dekorasi natal.

Kita telah merayakan natal, apakah natal itu mengubah kehidupan kita? Nas renungan pagi ini memberikan tiga sikap yang harus kita miliki: Hidup Adil, Setia dan Rendah Hati.

Hidup adil adalah sikap pribadi yang hidup berdasarkan kebenaran, tidak diskriminatif dan jujur. Seperti seorang hakim yang membuat keputusan bedasarkan kebenaran. Bersikap adil bukan berarti kehidupan yang sama rata, sama sekali bukan tetapi kondisi sosial di mana setiap orang dapat hidup memperoleh hak-haknya, tanpa gangguan orang lain. Kehidupan yang adil sangat erat dengan kehidupan yang tertata dengan menuruti hukum. Hukum itu harus melindungi segenap kepentingan semua orang.

Sikap kedua adalah kesetiaan. Setia adalah berpegang teguh (pada janji, pendirian, dsbnya), patuh dan taat. Alkitab menjelaskan sejak penciptaan Allah menghendaki manusia itu setia pada janji dan perintah Allah. Itulah sebabnya Allah memberikan perintah kepada Adam. Demikian dengan Abraham, Allah mengikat perjanjiant dengannya melalui qurban. Dalam bahasa Ibrani "karath berith" adalah dua orang berjanji sepakat itu ditandai dengan memotong korban, masing-masing memperoleh sebahagian. Mereka mengikrarkan janji setia, jika dilanggar dia akan mati seperti korban yang mereka bagi dua. Inilah ghinya tuntutan kesetiaan kareba diikat dengan darah. ang dikehendaki Tuhan dari umat yang ditebusNya: setia di hadapan Tuhan.

Ketiga adalah rendah hati, Alkitab banyak memberikan pelajaran agar umatNya rendah hati dan menjauhkan sikap sombong. Cerita gagalnya pembangunan menara Babel, kisah Firaun, Goliat vs Daud, Nebukadzaar dalam Kitab Daniel dll semuanya pelajaran berharga Tuhan akan menjatuhkan orang sombong.  Namun sangat senang kepada sikap rendah hati. Bahkan Yesus sendiri datang ke dunia ini dengan merendahkan diri mengambil rupa seorang hamba (Fil.2:5-6)

Sahabat yang baik hati, buah Natal terindah kepada Tuhan adalah memberikan hidup kita dibentuk dan diperbaharui oleh Yesus yang lahir itu agar kita memiliki sikap pribadi yang adil, setia dan rendah hati.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...