MEMBERITAKAN FIRMAN

*MEMBERITAKAN FIRMAN*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungksn Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 05/11/2018

2 Timotius 4:2 (TB)  Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

2 Timothy 4:2 (RSV)  preach the word, be urgent in season and out of season, convince, rebuke, and exhort, be unfailing in patience and in teaching.

Umumnya jemaat berpikiran bahwa memberitakan firman adalah tugas pelayan semata; pendeta atau hamba Tuhan, penatua  pengerja gereja  lainnya. Pandangan seperti itu tidaklah sepenuhnya benar justru memberitakan firman adalah tugas semua orang percaya  Memberitakan Firman adalah amanat agung pada daei Tuhan Yesus. Semuanya dipanggil untuk memberitakan Firman tanpa terkecuali pelayan atau hamba Tuhan, pengerja gereja dan jemaat. Jika pelayan memberitakan Injil lewat mimbar dan pelayanannya di gereja dan masyarakat, maka seluruh jemaat memberitakan Firman melalui sikap, perbuatan dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah yang disebutkan oleh Jhon Calvin "inner worldly ascetism"; orang percaya memperbaharui dunia ini lewat pekerjaan dan perbuatan masing-masing. Jadi jika imam beraskese atau berdoa serta melayani lewat hiduonya yang berdoa di seminary-seminary, pada saat yang sama orang percaya menghidupi firman dan menjadi kesaksian lewat karya dan pekerjaannya. Sehingga dunia ini dioerbaharui oleh firman.

Jadi kita semua umat Kristiani terpanggil untuk memberitakan Injil, ada panggilan umum (vocatio generalis): yaitu panggilan bagi seluruh orang percaya untuk menjadi saksi Kristus melalui pekerjaan dan professi masing-masing. Lewat karya orang percaya telah menjadi kesaksian di dunia ini. Kedua, panggilan khusus (vocatio specialis); tugas pelayanan bagi pekerja gereja yang menerima tahbisan atau ordinansi. Melalui pelayanan gereja missi Allah di dunia ini nyata. Itulah yang terus diasah para pelayan agar gereja terus bermissi.

Beritakanlah Firman baik atau tidak baik waktunya. Dalam segala keadaan pelayanan harus dilaksanakan; baik suka dan duka, tersesak atau susana bahagia, ketika dipuji atau dihina. Hidup pelayan dan umat Kristen menjadi kesaksian bahi semua orang dalam segala situasi. Memberitakan Firman adalah keharusan, Paulus sendiri mengatakan itu sebagai utang dan celakalah dia jika tidak memberitakan Firman. 1 Korintus 9:16 (TB)  Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.

Beritakanlah Firman karena firman adalah sumber kehidupan bagi orang percaya (Mat 4:4), Firman adalah pelita dalam hidup dan terang di jalan (Mazmur 119:105), dan Firman Tuhan itu bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. (2 Tim 3:26-17).

Sahabat yang baik hati! Marilah kita menjadi pelaku-pelaku firman, yang memghidupi firman dalam kehidupan kita sehari-hari dan menjadi kesaksian bagi orang lain. Memberitakan firman bukan pekerjaan mimbar semata, tetapi bagaimana firman itu telah menjadi nyata melalui kehidupan orang beriman.

Memberitakan firman butuh kesabaran karena tidak setiap apa yang kita sampaikan terjadi, tetapi butuh proses. Yesus pernah mengajarkan tentang penabur, ada benih yang jatuh di jalan, ditanah yang berbatu, di tengah semak berduri dan di atas tanah yang baik. Demikianlah juga sikap orang terhadap firman, jika tidak langsung berakar dan berbuah di dalam hidup seseorang bersabar dan berdoa firman tidak akan kembali dengan sia-sia, waktunya ak bertumbuh seturut dengan kehendak Allah.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak