Jumat, 30 November 2018

WAKTUNYA ALAN BERBALIK


WAKTUNYA AKAN BERBALIK

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.  Sabtu, 01/12/2018

Hosea 3:5 (TB)  Sesudah itu orang Israel akan berbalik dan akan mencari TUHAN, Allah mereka, dan Daud, raja mereka. Mereka akan datang dengan gementar kepada TUHAN dan kepada kebaikan-Nya pada hari-hari yang terakhir.
Hosea 3:5 (RSV)  Afterward the children of Israel shall return and seek the LORD their God, and David their king; and they shall come in fear to the LORD and to his goodness in the latter days.

Siapapun orangnya pasti sulit untuk  memaafkan jika pasangan suami atau isterinya  selingkuh? Selain rasa malu hal mendasar adalah pengingkaran terhadap janji setia. Tidak sedikit terjadi perceraian karena persoalan ketidak setiaan?  Alkitab memberikan pelajaran berharga agar tetap memelihara janji setia. Apa yang dipersatukan oleh Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia.

Dalam banyak kasus ini adalah suatu serius yang harus ditangani bagaimana menghadapi ketidak setiaan? Ada memang yang dapat dipulih demgan saling memaafkan, melupakan kesalahan dan menatap masa depan. Mengingat ikatan janji setia dan ikatan keluarga yang dipersatukan oleh Allah.  Kitab Hosea hadir sebagai pelajaran berharga bahwa Allah tetap setia sekalipun umatNya ingkat. Allah mengampuni dan sabar menunggu mereka berhasil padaNya.

Kitab Hosea ini, diceritakan dengan sangat menarik; Hidup Hosea adalah gambaran hubungan Allah dengan umatNya Israel. Hosea menikah dengan perempuan sundal bernama Homer, melahirkan anak pertama bernama Yizreel. Kemudia Homer mengandung melahirkan anak diberi nama Lho-Ruhama artinya Aku Tidak Mengasihi. Kemudian lahirlah anak ketiga dan diberinama: Lho-Amy artinya Engkau Tidak Umat-Ku lagi. (Baca Hosea 1: 2-10)

Dari kisah Hosea sangat mudah dipahami bahwa kehidupan keluarga Hosea adalah gambaran umat Israel dihadapan Allah. Allah mengikat janji dengan leluhur mereka Abraham, Ishak dan Yakub, lewat peristiwa besar keluar dari Mesir dan kemudian menjadi bangsa yang besar di negeri di Kanaan. Tuhan setia dan mencintai umatNya namun apa balas yang didapatkan dari umatNya? Lihatlah  dalam perjalanan sejarah bangsa Israel mereka menunjukkan ketidak setiaan, raja dan rakya sering meninggalkan Allah dan percaya kepada baal. Umat tidak setia memelihara Taurat dan perintah Allah. Lho Ruhama, gambatan Allah membiarkan umatNya memasuki kesulitan, ancaman dan penderitaan. Hukuman yang bersifat mendidik.  Allah dengan sabar mengutus nabi-nabi memberikan peringatan tapi tidak diindahkan. Maka anak ketiga bernama Lho-Amy menjelaskan keputusan Allah mereka bukan umatNya lagi. Mereka bangsa yang tidak memiliki identitas. Ada juga yang menafsirkan bahwa Lho Ruhama dan Lho Amy adalah Yehuda dan Israel Utara. Pada kenyataannya Yehuda masih terus bertahan dan harus menjalani berbagai kepastian, pembuangan Babel. Namun nasib yang sangat tragis adalah Israel Utara yaitu Samaria, hancur tak punya identitas.

Dalam keadaan demikian masih adalah pengampunan Tuhan masih menunggu pertobatan. Sekalipun sedemikian murkanya nabi Hosea melihat pelanggaran umat Allah. Allah tetap mengasihi mereka,  menunggu pertobatan dan mau mengampuni mereka. Dalam renungan kita pagi ini Hosea masih memberikan waktu bahkan beharap besar Waktunya mereka akan kembali.

Sesudah itu mereka  akan  berbalik mencari Tuhan. Apa yang mereka cari ketika meninggalkan Tuhan? Keselamatan, kebahagiaan dan kemakmuran; itu semua tidak tersedia pada ilah lain, mereka akan hampa menyesali perjalanannya karena apa yang mereka cari tidak ada. Mereka akan mencari Tuhan. Hanya pada Tuhan tersedia segala-galannya.
Keberanian anak-anak Israel akan kembali adalah karena mereka percaya akan kasih dan kebaikan Allah. Seharusnya murka yang menyala-nyala karena ketidak setiaan adalah konsekwensi yang harus mereka terima atas ketidak setiaan. Namun pengampunan dan kesediaan memaafkan adalah bukti kasih setia Allah kepada umatNya.

Sahabat yang baik hati! Demikianlah dalam perjalanan hidup kita ini. Dalam segala keadaan tetaplah setia di dalam Tuhan. Itu sikap Kristiani yang dikehendaki Tuhan. Jika dalam hidup ada kesalahan, Tuhan Maha Baik dan Dia sedang menunggu kita dan hendak merangkul kita dalam kasihnya Datanglah memohon pengampunan, Tuhan sedang menungggu.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara.  Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...